Penatalaksanaan Klamidia
Penatalaksanaan infeksi klamidia sesuai dengan pedoman WHO adalah:
- Azithromycin 1g, per oral, dosis tunggal
Doxycycline 100mg, per oral, dua kali sehari untuk tujuh hari
Sebagai alternatif pengobatan, regimen pengobatan berikut dapat digunakan:
- Erithromycin 500 mg, per oral, empat kali sehari untuk tujuh hari
- Ofloxacin 200-400mg per oral dua kali sehari untuk tujuh hari
- Tetracycline 500mg, per oral, empat kali sehari untuk tujuh hari
Orang dengan klamidia cenderung mengalami koinfeksi gonorrhea. Kecenderungan ini lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria (40% banding 20%). Untuk itu, pasien perlu diperiksa untuk mendeteksi adanya koinfeksi tersebut dan dilakukan penanganan jika terbukti mengalami koinfeksi gonorrhea.
Pasien dengan infeksi menular seksual seperti klamidia, gonorrhea, maupun infeksi menular seksual lainnya harus disarankan untuk abstinensia selama masa pengobatan hingga dinyatakan sembuh melalui pemeriksaan saat kontrol setelah pengobatan selesai. Lanjutkan abstinensia hingga minimal 7 hari pasca pengobatan selesai untuk mengoptimalkan pemulihan dan menghindari reinfeksi.
Dokter juga harus mengedukasi pasien supaya pasangannya ikut diperiksa untuk mendeteksi adanya penularan dan mendapatkan terapi. Abstinensia dan terapi pasangan merupakan langkah yang penting untuk menghindari reinfeksi penyakit, dikenal sebagai ping-pong phenomenon.
Dokter juga harus memberikan edukasi untuk menghindari hubungan seksual berisiko dan tidak berganti-ganti pasangan.[6,12,13]