Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Filariasis general_alomedika 2022-09-20T12:53:43+07:00 2022-09-20T12:53:43+07:00
Filariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Filariasis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Sebagian besar infeksi filaria memiliki prognosis yang baik karena bersifat asimtomatik dan memiliki gejala yang ringan. Namun, pada beberapa kasus, terutama infeksi oleh kelompok filariasis limfatik dan Oncocherca, dapat timbul komplikasi yang berat dan meningkatkan morbiditas serta mortalitas.

Komplikasi

Komplikasi filariasis banyak ditemukan pada pasien yang terinfeksi oleh filariasis limfatik (W. bancrofti, B. malayi, dan B. timori), Onchocerca dan Loa loa.

Komplikasi Filariasis Limfatik (Kaki Gajah)

Infeksi kronik pada filariasis limfatik dapat menyebabkan limfedema, elefantiasis, hidrokel, kiluria, dan eosinofilia pulmoner tropikal (tropical pulmonary eosinophilia / TPE). Komplikasi TPE merupakan komplikasi jangka panjang pada filariasis limfatik yang mengganggu saluran pernapasan. Hal ini disebabkan oleh timbulnya jaringan parut pada paru. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan obstruktif pulmonal. Prevalensinya cukup jarang, yaitu kurang dari 1% pada pasien filariasis limfatik. [3,4]

Komplikasi Onchocerciasis

Infeksi Onchocerca juga dapat menimbulkan komplikasi berupa kebutaan dan gangguan permanen pada kulit. Kebutaan ini dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu akibat matinya larva di mata sehingga menyebabkan lesi di kornea atau akibat inflamasi pada nervus optik yang menyebabkan gangguan penglihatan perifer hingga kebutaan. Selain kebutaan, infeksi onchocerciasis yang tidak ditatalaksana dengan baik akan menyebabkan kerusakan permanen pada kulit berupa perubahan warna kulit (kulit belang-belang), penipisan kulit, dan hilangnya elastisitas kulit. [6-9]

Komplikasi Loiasis

Komplikasi pada loiasis dapat terjadi walaupun relatif jarang ditemukan. Komplikasi yang dapat ditemukan adalah pembengkakan dan nyeri pada kelenjar limfe, gangguan pada ginjal, pembengkakan skrotum, inflamasi dan timbul penumpukkan cairan pada paru-paru, dan timbulnya jaringan parut pada otot jantung. [10]

Komplikasi akibat Tata Laksana Filariasis

Komplikasi pada filariasis juga dapat ditimbulkan akibat tata laksana yang diberikan. Pada pasien dengan kepadatan mikrofilaria yang tinggi, pemberian diethylcarbamazine dapat menyebabkan ensefalopati. [11]

Prognosis

Sebagian besar infeksi bersifat asimtomatik dan memiliki gejala yang bersifat ringan. Jika ditatalaksana dengan baik, prognosis filariasis cukup baik. Akan tetapi, pada beberapa kasus, filariasis dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Pada filariasis limfatik, parasit tidak dapat sepenuhnya tereliminasi, terutama jika telah mencapai kondisi limfedema atau elefantiasis. Dengan demikian, angka rekurensi cukup tinggi dan tata laksana yang ada saat ini hanya mampu mengurangi gejala dan menjaga agar penyakit tidak berprogresi lebih lanjut. [37]

Pada kasus infeksi Onchocerca, prognosis yang lebih buruk ditemukan pada pasien dengan jumlah mikrofilia yang lebih tinggi, sedangkan pada infeksi oleh Loa loa, pasien dengan mikrofilaremia memiliki risiko mortalitas yang lebih tinggi. Infeksi oleh Marsonella sp. biasanya bersifat ringan dan jarang menimbulkan morbiditas maupun mortalitas. [13,28-29]

Referensi

3. Taylor MJ, Hoerauf A, Bockarie M. Lymphatic filariasis and onchocerciasis. Lancet. 2010;376(9747):1175-85
4. Gordon CA, Jones MK, McManus DP. The History of Bancroftian Lymphatic Filariasis in Australasia and Oceania: Is There a Threat of Re-Occurrence in Mainland Australia?. Trop Med Infect Dis. 2018;3(2)
6. Vlaminck J, Fischer PU, Weil GJ. Diagnostic Tools for Onchocerciasis Elimination Programs. Trends Parasitol. 2015;31(11):571-582
9. Murdoch ME. Onchodermatitis. Curr Opin Infect Dis. 2010 Apr;23(2):124-31
10. Whittaker C, Walker M, Pion SDS, Chesnais CB, Boussinesq M, Basáñez MG. The Population Biology and Transmission Dynamics of Loa loa. Trends Parasitol. 2018 Apr;34(4):335-350
11. Padgett JJ, Jacobsen KH. Loiasis: African eye worm. Trans R Soc Trop Med Hyg. 2008;102(10):983-9
13. Ta-Tang TH, Crainey JL, Post RJ, Luz SL, Rubio JM. Mansonellosis: current perspectives. Res Rep Trop Med. 2018;9:9–24
28. Little MP, Breitling LP, Basanez MG, Alley ES, Boatin BA. Association between microfilarial load and excess mortality in onchocerciasis: an epidemiological study. Lancet. 2004;363(9420):1514-21
29. Fischer PU. Filarial infection deserves attention as neglected tropical disease. Lancet Infect Dis. 2017;17(1):12-13
37. Rajasekaram S, Anuradha R, Manokaran G, Bethunaickan R. An overview of lymphatic filariasis lymphedema. Lymphology. 2017;50 (4):164-182

Penatalaksanaan Filariasis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Fi...
Diskusi Terkait
dr. Yudha ramdani
03 September 2020
Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan terdapat pembesaran pada skrotum
Oleh: dr. Yudha ramdani
16 Balasan
Alo dokter, izin mau berdiskusi dokPasien laki laki diantar oleh istrinya, pasien usia 45 tahun datang dengan keluhan pegal dan sedikit nyeri pada paha serta...
dr. Adi Nugraha
05 November 2019
Pengobatan massal FIlariasis untuk bayi dan anak di bawah 2 tahun di puskesmas
Oleh: dr. Adi Nugraha
9 Balasan
Alodokter. Mohon asupan nyaApakah pemberian DEC di puskesmas untuk pengobatan massal bisa diberikan pada bayi? Merujuk guideline yg pernah saya baca,...
dr. Katya Saphira
16 Oktober 2019
Pemberian Diethylcarbamazine pada anak di bawah 2 tahun
Oleh: dr. Katya Saphira
7 Balasan
Halo TS.. ada user yg menanyakan perlukah pemberian DEC pada usia di bawah 2 tahun krn posyandunya akan membagikan ke bayi-bayi. yg saya baca, DEC diberikan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.