Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Filariasis general_alomedika 2024-01-24T09:49:15+07:00 2024-01-24T09:49:15+07:00
Filariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Filariasis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Data epidemiologi filariasis menunjukkan bahwa cacing penyebab filaria limfatik (kaki gajah) lebih banyak ditemukan pada negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, sedangkan Onchocerca, Loa loa, dan Mansonella lebih sering ditemukan di negara-negara Afrika dan Amerika.[1,2]

Global

Filariasis limfatik merupakan jenis filariasis yang paling banyak terjadi dibanding jenis filariasis lainnya. Secara global, filariasis limfatik telah menjangkiti 198 juta orang di 72 negara, termasuk Indonesia.[1,5,12]

Pada tahun 2018, prevalensi filariasis limfatik di Asia Tenggara dilaporkan sebanyak 36.783.583 kasus. 90% kasus filariasis limfatik disebabkan oleh Wuchereria bancrofti. Persebaran Brugia spp. terbatas di daerah Asia Tenggara dan B. timori hanya terdapat di Kepulauan Nusa Tenggara.[2,3,12,13]

Onchocerciasis banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Onchocerciasis memiliki prevalensi tinggi di 31 negara Afrika daerah sub-sahara, dan endemi di Arab Peninsula dan Amerika Latin. Onchocerca volvulus juga ditemukan secara terbatas di Amerika Selatan dan Yemen di Timur Tengah. Secara global, terdapat lebih dari 37 juta orang terinfeksi onchocerciasis.[2,6-8]

Loiasis endemi di daerah Afrika Barat dan Afrika Tengah, yaitu di Angola, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Kongo, Etiopia, Gabon, Nigeria, dan Sudan. Banyak dari negara tersebut memiliki prevalensi lebih dari 40%. Secara global, angka prevalensi loiasis yaitu 3-13 juta kasus dengan 29,6 juta individu tinggal di daerah berisiko tinggi loiasis.[2,6,9,10]

Epidemiologi mansonellosis tergantung pada spesies penyebabnya. Mansonella perstans endemi di Afrika Barat, Afrika Tengah, dan Afrika Timur, juga prevalen di beberapa daerah neotropikal di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. M. ozzardi ditemukan di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Kepulauan Karibia. M. streptocerca ditemukan di daerah tropis Afrika Tengah dan Afrika Barat.[6,11]

Indonesia

Data mengenai epidemiologi filariasis di Indonesia yang tersedia hanya data kasus limfatik filariasis. Di Indonesia, tercatat 10.681 kasus filariasis limfatik yang tersebar di 34 provinsi pada tahun 2018, dimana angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Lima provinsi dengan kasus terbanyak yaitu Papua (3.615 kasus), Nusa Tenggara Timur (1.542 kasus), Jawa Barat (781 kasus), Papua Barat (622 kasus), dan Aceh (578 kasus). Provinsi dengan jumlah kasus filariasis limfatik terendah yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta.[14]

Mortalitas

Filariasis merupakan penyakit dengan mortalitas yang rendah namun dapat menimbulkan morbiditas yang signifikan. Filariasis sangat jarang menyebabkan kematian, namun dapat menyebabkan disabilitas, penurunan fungsi hidup, dan masalah sosioekonomi pada penderita.[2,3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Newman TE, Juergens AL. Filariasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556012/
2. Bronze MS. Filariasis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/217776-overview
3. World Health Organization. Lymphatic Filariasis. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis
4. World Health Organization. Lymphatic Filariasis (Elephantiasis). 2023. https://www.who.int/health-topics/lymphatic-filariasis#tab=tab_1
5. Centers For Disease Control And Prevention. Lymphatic Filariasis. 2018. https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/
6. Rahnama-Moghadam S. Dermatologic Manifestations of Filariasis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1109642-overview#a1
7. Centers For Disease Control And Prevention. Onchocerciasis. 2019. https://www.cdc.gov/parasites/onchocerciasis/
8. Smith DS. Onchocerciasis (River Blindness). 2018. https://emedicine.medscape.com/article/224309-overview
9. Smith DS. Loiasis (African Eye Worm). 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2500105-overview
10. Centers For Disease Control And Prevention. Loiasis. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/loiasis/
11. Ta-Tang TH, Crainey JL, Post RJ, Luz SL, Rubio JM. Mansonellosis: current perspectives. Res Rep Trop Med. 2018 Jan 18;9:9-24. doi: 10.2147/RRTM.S125750. PMID: 30050351; PMCID: PMC6047625.
12. Local Burden of Disease 2019 Neglected Tropical Diseases Collaborators. The global distribution of lymphatic filariasis, 2000-18: a geospatial analysis. Lancet Glob Health. 2020 Sep;8(9):e1186-e1194. doi: 10.1016/S2214-109X(20)30286-2. Erratum in: Lancet Glob Health. 2021 Oct;9(10):e1371. PMID: 32827480; PMCID: PMC7443698.
13. Centers For Disease Control And Prevention. Laboratory Identification of Parasites of Public Health Concern: Lymphatic Filariasis. 2019. https://www.cdc.gov/dpdx/lymphaticFilariasis/index.html
14. Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Situasi Filariasis Di Indonesia. 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Filariasis-2019.pdf

Etiologi Filariasis
Diagnosis Filariasis

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.