Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Filariasis general_alomedika 2023-03-20T08:45:48+07:00 2023-03-20T08:45:48+07:00
Filariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Filariasis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Etiologi filariasis adalah nematoda famili Filariidae dengan nyamuk atau lalat sebagai vektornya. Terdapat 8 spesies nematoda filaria yang menyebabkan filariasis pada manusia. Masing-masing spesies menyebabkan manifestasi filariasis yang berbeda-beda, yaitu filariasis limfatik, onchocerciasis, loiasis, dan mansonelliasis.

  • Filariasis limfatik disebabkan oleh nematodaWuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, dengan nyamuk Aedes, Anopheles, Culex, Mansonia, dan Ochlerotatus sebagai vektornya

  • Onchocerciasis disebabkan oleh nematoda Onchocerca volvulus,dengan vektor lalat hitam
  • Loiasis disebabkan oleh nematoda Loa loa, dengan vektor lalat Chrysops silaceadan Chrysops dimidiata

  • Mansonelliasis disebabkan oleh nematoda Mansonella streptocerca, Mansonella perstans, dan Mansonella ozzardi, dengan vektor lalat Culicoides dan Simulium[1,2]

Siklus Hidup Filaria

Siklus hidup cacing filaria terdiri dari 5 tahap perkembangan yang terjadi di dalam tubuh host maupun vektor. Cacing dewasa betina akan memproduksi ribuan larva tahap I (mikrofilaria) yang kemudian akan ditelan oleh vektor serangga. Beberapa mikrofilaria beredar di sirkulasi perifer pada waktu sirkadian harian tertentu. Sama halnya dengan vektor anthropod (nyamuk atau lalat) yang juga memiliki ritme sirkadian untuk makan atau menggigit.

Dalam tubuh vektor, mikrofilaria berkembang hingga menjadi larva tahap III yang kemudian akan masuk ke dalam tubuh host (manusia) saat periode makan vektor. Dalam tubuh manusia, larva tahap III akan berkembang hingga menjadi cacing dewasa yang kemudian akan menetap dan menimbulkan manifestasi di jaringan subkutan, pembuluh limfatik, atau kavum peritoneal, pleura, dan perikardial tergantung spesies nematoda filaria yang menginfeksi.

Beberapa nematoda filaria mengandung bakteri endosimbiotik Wolbachia yang membantu reproduksi dan ketahanan hidup nematoda.[1,2]

Faktor Risiko

Individu yang tinggal di daerah endemi beriklim tropis atau subtropis dalam jangka waktu yang lama memiliki risiko tinggi mengalami filariasis. Pendatang atau turis yang mengunjungi daerah endemi dalam waktu singkat memiliki risiko yang sangat rendah. Hal ini terjadi karena diperlukan ratusan hingga ribuan paparan vektor (berkali-kali) untuk bisa menimbulkan manifestasi.[1,5]

Individu yang tinggal di daerah yang dekat sungai atau bekerja di daerah agrikultur di pedesaan berisiko terpapar lalat Simulium yang merupakan vektor onchocerciasis. Individu yang tinggal di hutan hujan terutama di daerah endemi, berisiko terpapar lalat Chrysops yang merupakan vektor loiasis.[7-10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Newman TE, Juergens AL. Filariasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556012/
2. Bronze MS. Filariasis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/217776-overview
3. World Health Organization. Lymphatic Filariasis. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis
4. World Health Organization. Lymphatic Filariasis (Elephantiasis). 2023. https://www.who.int/health-topics/lymphatic-filariasis#tab=tab_1
5. Centers For Disease Control And Prevention. Lymphatic Filariasis. 2018. https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/
6. Rahnama-Moghadam S. Dermatologic Manifestations of Filariasis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1109642-overview#a1
7. Centers For Disease Control And Prevention. Onchocerciasis. 2019. https://www.cdc.gov/parasites/onchocerciasis/
8. Smith DS. Onchocerciasis (River Blindness). 2018. https://emedicine.medscape.com/article/224309-overview
9. Smith DS. Loiasis (African Eye Worm). 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2500105-overview
10. Centers For Disease Control And Prevention. Loiasis. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/loiasis/

Patofisiologi Filariasis
Epidemiologi Filariasis

Artikel Terkait

  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Yudha ramdani
03 September 2020
Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan terdapat pembesaran pada skrotum
Oleh: dr. Yudha ramdani
16 Balasan
Alo dokter, izin mau berdiskusi dokPasien laki laki diantar oleh istrinya, pasien usia 45 tahun datang dengan keluhan pegal dan sedikit nyeri pada paha serta...
dr. Adi Nugraha
05 November 2019
Pengobatan massal FIlariasis untuk bayi dan anak di bawah 2 tahun di puskesmas
Oleh: dr. Adi Nugraha
9 Balasan
Alodokter. Mohon asupan nyaApakah pemberian DEC di puskesmas untuk pengobatan massal bisa diberikan pada bayi? Merujuk guideline yg pernah saya baca,...
dr. Katya Saphira
16 Oktober 2019
Pemberian Diethylcarbamazine pada anak di bawah 2 tahun
Oleh: dr. Katya Saphira
7 Balasan
Halo TS.. ada user yg menanyakan perlukah pemberian DEC pada usia di bawah 2 tahun krn posyandunya akan membagikan ke bayi-bayi. yg saya baca, DEC diberikan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.