Etiologi Filariasis
Filariasis disebabkan oleh nematoda filaria yang tinggal di jaringan subkutan maupun di pembuluh limfe. Di antara 8 spesies filaria yang dapat menginfeksi manusia, hanya Wucheria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori, dan Onchocerca volvulus yang dapat menyebabkan manifestasi berat dan morbiditas.
Etiologi
Sampai saat ini telah dikenal 8 spesies filaria yang dapat menginfeksi manusia, yaitu:
- Wucheria bancrofti
- Brugia malayi
- Brugia timori
- Onchocerca volvulus
- Loa loa
- Mansonella streptocerca
- Mansonella perstans
Mansonella ozzardi[1,2]
Dari kedelapan spesies tersebut, empat di antaranya, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori, dan Onchocerca volvulus dapat menyebabkan manifestasi yang berat dan menimbulkan morbiditas. [1,2]
Daur hidup nematoda filaria memiliki pola yang hampir sama. Daur hidup filaria dimulai saat larva tahap 3 berpindah dari vektor ke manusia. Fase ini disebut dengan fase infektif. Larva akan masuk ke tubuh manusia melalui luka bekas gigitan vektor. Larva yang masuk ini akan menetap di bagian tubuh tertentu dan berkembang menjadi nematoda dewasa.
Nematoda dewasa dapat hidup hingga bertahun-tahun. Lokasi nematoda dewasa di tubuh manusia berbeda-beda bergantung spesiesnya masing-masing.
Nematoda dewasa akan menghasilkan mikrofilaria. Mikrofilaria dapat bertahan hidup selama 3–36 bulan. Sebagian besar mikrofilaria akan tampak di pembuluh darah, kecuali untuk spesies Onchocerca volvulus dan Mansonella streptocerca. Pada kedua spesies tersebut, mikrofilaria dapat ditemukan di kulit dan mata (khusus Onchocerca volvulus). Penegakan diagnosis filariasis biasanya dilakukan dengan menemukan mikrofilaria ini. [1,3-5,17-19]
Mikrofilaria akan kembali ke vektor melalui gigitan dan penghisapan darah. Mikrofilaria yang masuk ke saluran pencernaan vektor akan bermigrasi ke otot toraks dan berubah menjadi larva tahap 1 dan kemudian menjadi larva tahap 3. Waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan dari mikrofilaria ke larva tahap 3 kira-kira 1–2 minggu. Setelah itu, larva tahap 3 akan berpindah ke belalai atau mulut vektor untuk kembali berpindah ke tubuh manusia. Pada beberapa spesies seperti Onchocerca volvulus dan Loa loa, dibutuhkan beberapa kali gigitan serangga untuk menginfeksi manusia. [1,3-5,17-19]
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi filaria adalah:
- Menetap atau bepergian dalam jangka waktu lama (> 3 bulan) ke daerah endemis
- Memiliki status sosioekonomi rendah
- Memiliki tingkat sanitasi yang buruk
- Menetap di daerah pemukiman padat
- Menetap di daerah yang dekat sungai atau bekerja di daerah agrikultur di pedesaan (dapat meningkatkan paparan terhadap Simulium yang merupakan vektor Onchocerca)
- Menetap di daerah di daerah yang berlumpur, dekat penampungan air, penampungan makanan yang busuk, atau dekat tempat pembakaran kayu (dapat meningkatkan paparan terhadap Chrysops yang merupakan vektor Loa loa) [20-22]