Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Filariasis general_alomedika 2023-03-20T09:07:32+07:00 2023-03-20T09:07:32+07:00
Filariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Filariasis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan mengenai filariasis difokuskan pada identifikasi dini dan pencegahan, terutama pada area endemis. Pasien dapat diedukasi mengenai pentingnya pencegahan terhadap gigitan nyamuk atau serangga lainnya dan pentingnya konsumsi profilaksis pada beberapa kasus.[1,14]

Edukasi Pasien

Pasien dengan filariasis limfatik perlu diedukasi untuk melakukan perawatan limfedema mandiri, seperti mencuci bagian tubuh yang terinfeksi, menggunakan perban elastis atau balutan terkompresi saat aktivitas sehari-hari, dan menggunakan alas kaki yang nyaman dan tidak sempit untuk menghindari luka atau lecet. Anjurkan pasien untuk latihan mobilisasi rutin pada ekstremitas yang terinfeksi untuk meningkatkan aliran limfatik pada ekstremitas yang terinfeksi.

Pada pasien dengan gejala kiluria, perlu diedukasi untuk menghindari makanan berlemak dan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein.[2,15]

Pasien dengan onchocerciasis, terutama yang memiliki kadar mikrofilaria tinggi dan gejala mata, perlu diedukasi mengenai kemungkinan komplikasi terapi ivermectin akibat mikrofilaria yang mati.[8]

Pasien perlu didorong untuk meminum obat sesuai dosis secara teratur. Promosi kesehatan mengenai filariasis perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul tanda atau gejala filariasis.[1,2]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan penyakit filariasis limfatik dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk yang merupakan vektor penyakit. Kontrol terhadap vektor akan menurunkan transmisi filariasis limfatik serta infeksi lain yang disebabkan gigitan nyamuk. Upaya kontrol terhadap vektor antara lain pemasangan bed nets atau kelambu tidur dan menggunakan obat antinyamuk.[2,3,5,28]

Pencegahan onchocerciasis dan loiasis dilakukan dengan menghindari tempat bersarang vektor lalat Simulium dan Chrysops, seperti sungai, area agrikultur, area berlumpur dan lembap, dan area bekas pembakaran kayu. Kontrol terhadap vektor dilakukan dengan insektisida, terutama yang mengandung N,N-dietil-meta-toluamida (DEET).[7-10]

Individu yang berkunjung dan tinggal lama di daerah endemi loiasis dapat diberikan kemoprofilaksis diethylcarbamazine (DEC) 300 mg peroral sekali seminggu atau DEC 200 mg peroral 2 kali sehari selama 3 hari setiap bulannya. Kemoprofilaksis diberikan selama individu tersebut tinggal di daerah endemi loiasis.[9,10]

Pemberian Obat Massal

Sebagai penyakit filariasis yang paling banyak tersebar secara global dan memiliki beban penyakit yang tinggi, filariasis limfatik dikendalikan dengan upaya pemberian obat massal (mass drug administration/MDA) kepada seluruh populasi usia 2-70 tahun di daerah endemi filaria sebagai bagian dari program eliminasi filariasis limfatik global dari WHO.

MDA diberikan peroral 1-2 kali setahun selama 5 tahun berturut-turut, kemudian dilakukan evaluasi program. MDA dapat dihentikan jika hasil evaluasi menunjukkan tidak ada lagi penularan filariasis.[3,14]

Pilihan regimen MDA tergantung ada tidaknya koendemi di daerah tersebut. Regimen MDA yang direkomendasikan WHO yaitu:

  • Di daerah dengan koendemi loiasis, diberikan albendazole 400 mg 2 kali setahun
  • Di daerah dengan koendemi onchocerciasis, diberikan kombinasi obat ivermectin 200 µg/kg dan albendazole 400 mg setahun sekali
  • Di daerah non-endemi onchocerciasis atau loiasis, diberikan triple therapy berupa ivermectin 200 µg/kg, diethylcarbamazine citrate (DEC) 6 mg/kg, dan albendazole 400 mg setahun sekali[1-3,28]

MDA tidak diberikan pada penduduk yang sedang sakit berat, ibu hamil, anak dengan kwashiorkor atau marasmus, dan individu dengan epilepsi. MDA juga tidak diberikan pada individu dengan gangguan ginjal, hati, jantung dan pembuluh darah, serta penderita filariasis dengan gejala acute on chronic.[14]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Newman TE, Juergens AL. Filariasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556012/
2. Bronze MS. Filariasis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/217776-overview
3. World Health Organization. Lymphatic Filariasis. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis
5. Centers For Disease Control And Prevention. Lymphatic Filariasis. 2018. https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/
6. Rahnama-Moghadam S. Dermatologic Manifestations of Filariasis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1109642-overview#a1
7. Centers For Disease Control And Prevention. Onchocerciasis. 2019. https://www.cdc.gov/parasites/onchocerciasis/
8. Smith DS. Onchocerciasis (River Blindness). 2018. https://emedicine.medscape.com/article/224309-overview
9. Smith DS. Loiasis (African Eye Worm). 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2500105-overview
10. Centers For Disease Control And Prevention. Loiasis. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/loiasis/
11. Ta-Tang TH, Crainey JL, Post RJ, Luz SL, Rubio JM. Mansonellosis: current perspectives. Res Rep Trop Med. 2018 Jan 18;9:9-24. doi: 10.2147/RRTM.S125750. PMID: 30050351; PMCID: PMC6047625.
12. Local Burden of Disease 2019 Neglected Tropical Diseases Collaborators. The global distribution of lymphatic filariasis, 2000-18: a geospatial analysis. Lancet Glob Health. 2020 Sep;8(9):e1186-e1194. doi: 10.1016/S2214-109X(20)30286-2. Erratum in: Lancet Glob Health. 2021 Oct;9(10):e1371. PMID: 32827480; PMCID: PMC7443698.
13. Centers For Disease Control And Prevention. Laboratory Identification of Parasites of Public Health Concern: Lymphatic Filariasis. 2019. https://www.cdc.gov/dpdx/lymphaticFilariasis/index.html
14. Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Situasi Filariasis Di Indonesia. 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Filariasis-2019.pdf
15. Zulfiqar H, Malik A. Bancroftian Filariasis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2022, PMID: 31613462.
28. Campillo JT, Awaca-Uvon NP, Missamou F, Tambwe JP, Kuyangisa-Simuna G, Weil GJ, Louya F, Boussinesq M, Pion SDS, Chesnais CB. Results From 2 Cohort Studies in Central Africa Show That Clearance of Wuchereria bancrofti Infection After Repeated Rounds of Mass Drug Administration With Albendazole Alone Is Closely Linked to Individual Adherence. Clin Infect Dis. 2021 Jul 1;73(1):e176-e183. doi: 10.1093/cid/ciaa1232. PMID: 32856050; PMCID: PMC8246789.

Prognosis Filariasis

Artikel Terkait

  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Yudha ramdani
03 September 2020
Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan terdapat pembesaran pada skrotum
Oleh: dr. Yudha ramdani
16 Balasan
Alo dokter, izin mau berdiskusi dokPasien laki laki diantar oleh istrinya, pasien usia 45 tahun datang dengan keluhan pegal dan sedikit nyeri pada paha serta...
dr. Adi Nugraha
05 November 2019
Pengobatan massal FIlariasis untuk bayi dan anak di bawah 2 tahun di puskesmas
Oleh: dr. Adi Nugraha
9 Balasan
Alodokter. Mohon asupan nyaApakah pemberian DEC di puskesmas untuk pengobatan massal bisa diberikan pada bayi? Merujuk guideline yg pernah saya baca,...
dr. Katya Saphira
16 Oktober 2019
Pemberian Diethylcarbamazine pada anak di bawah 2 tahun
Oleh: dr. Katya Saphira
7 Balasan
Halo TS.. ada user yg menanyakan perlukah pemberian DEC pada usia di bawah 2 tahun krn posyandunya akan membagikan ke bayi-bayi. yg saya baca, DEC diberikan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.