Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Filariasis general_alomedika 2021-02-10T15:48:02+07:00 2021-02-10T15:48:02+07:00
Filariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Filariasis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Edukasi pada pasien difokuskan kepada pengenalan dan pencegahan penyakit, terutama pada daerah endemis. Pasien dapat diedukasi mengenai pentingnya pencegahan terhadap gigitan nyamuk atau serangga lainnya dan pentingnya konsumsi profilaksis pada beberapa kasus.

Edukasi Pasien

Edukasi pasien difokuskan pada pengenalan dan pencegahan penyakit filariasis. Di Indonesia, kelompok filariasis yang banyak ditemukan adalah kelompok filariasis limfatik. Filaria lain seperti Onchocerca dan Loa loa juga dapat ditemukan di Indonesia dengan prevalensi yang lebih sedikit. Filaria ini lebih banyak ditemukan di negara-negara di Afrika, beberapa daerah di Amerika, dan Asia Timur. Pasien yang akan bepergian ke daerah tersebut direkomendasikan untuk mengonsumsi profilaksis. [38-42]

Gejala yang perlu diwaspadai oleh pasien adalah adanya demam, pembesaran kelenjar getah bening, perubahan pada kulit, dan gangguan penglihatan. Jika terdapat gejala ini ditambah adanya riwayat bepergian ke daerah endemis, pasien disarankan untuk segera ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. [1]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang pertama adalah menghindari gigitan nyamuk, atau serangga lain yang membawa larva filaria. Untuk menghindari gigitan nyamuk pada malam hari, pasien disarankan untuk tidur di bawah kelambu atau menggunakan pendingin ruangan, sedangkan untuk menghindari gigitan nyamuk pada siang hari, pasien disarankan untuk menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang serta menggunakan lotion pencegah gigitan serangga. [38]

Untuk penghindaran vektor filaria yang lain seperti Simulium dan Chrysops, pasien dapat diedukasi untuk menghindari daerah sungai, area agrikultur, area berlumpur dan lembap, dan area bekas pembakaran kayu. Selain itu, penggunaan insektisida, terutama yang mengandung N,N-Dietil-meta-toluamid (DEET), juga dianjurkan untuk mengeliminasi dan mengontrol vektor. [38,39]

Profilaksis terhadap Filaria Limfatik (Kaki Gajah)

Profilaksis pada filariasis limfatik disesuaikan dengan koinfeksi terhadap spesies filaria yang lain. Jika tidak ditemukan koinfeksi dengan onchocerciasis atau loiasis, profilaksis yang diberikan adalah diethylcarbamazine dengan dosis 6 mg/kg ditambah dengan albendazole 400 mg. Jika ditemukan koinfeksi dengan onchocerciasis, profilaksis yang diberikan adalah ivermektin dengan dosis 150–200 mcg/kgBB ditambah dengan albendazole 400 mg. Jika ditemukan koinfeksi dengan loiasis, profilaksis yang diberikan adalah albendazole 400 mg. [39,40]

Profilaksis ini diberikan setiap tahun selama 5-7 tahun kepada semua populasi di area tersebut kecuali ibu hamil, anak di bawah 2 tahun, pasien dengan sakit berat, pasien dengan riwayat neurosistiserkosis, atau pasien kejang. [39,40]

Profilaksis terhadap Onchocerciasis

Profilaksis terhadap onchocerciasis dapat diberikan ivermektin dengan dosis 150–200 mcg/kgBB setiap tahunnya selama 16–18 tahun. [41]

Profilaksis terhadap Loiasis

Profilaksis terhadap loiasis dapat diberikan diethylcarbamazine dengan dosis 300 mg, diberikan satu minggu sekali untuk pelancong yang akan berpergian ke daerah endemis dalam jangka waktu lama (> 3 bulan). [42]

Referensi

1. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, et al. Harrison’s Infectious Disease. McGraw Hill. 2010
38. Centers for Disease Control and Prevention. Parasites – lymphatic filariasis: prevention & control. 2018. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/prevent.html
39. World Health Organization. Lymphatic filariasis. 2019. Available from: https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis
40. World Health Organization. Guideline alternative mass drug administration regimens to eliminate lymphatic filariasis. 2017
41. World Health Organization. Onchocerciasis: prevention, control and elimination of onchocerciasis. 2018. Available from: https://www.who.int/onchocerciasis/control/en/
42. Centers for Disease Control and Prevention. Parasites – Loiasis: prevention & control. 2015. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/loiasis/prevent.html

Prognosis Filariasis
Diskusi Terkait
dr. Yudha ramdani
03 September 2020
Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan terdapat pembesaran pada skrotum
Oleh: dr. Yudha ramdani
16 Balasan
Alo dokter, izin mau berdiskusi dokPasien laki laki diantar oleh istrinya, pasien usia 45 tahun datang dengan keluhan pegal dan sedikit nyeri pada paha serta...
dr. Adi Nugraha
05 November 2019
Pengobatan massal FIlariasis untuk bayi dan anak di bawah 2 tahun di puskesmas
Oleh: dr. Adi Nugraha
9 Balasan
Alodokter. Mohon asupan nyaApakah pemberian DEC di puskesmas untuk pengobatan massal bisa diberikan pada bayi? Merujuk guideline yg pernah saya baca,...
dr. Katya Saphira
16 Oktober 2019
Pemberian Diethylcarbamazine pada anak di bawah 2 tahun
Oleh: dr. Katya Saphira
7 Balasan
Halo TS.. ada user yg menanyakan perlukah pemberian DEC pada usia di bawah 2 tahun krn posyandunya akan membagikan ke bayi-bayi. yg saya baca, DEC diberikan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.