Pendahuluan Filariasis
Filariasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh cacing nematoda golongan filaria dengan gejala paling khas berupa limfedema yang dikenal juga sebagai kaki gajah / elephantiasis. Nematoda ini tinggal di jaringan subkutan dan pembuluh limfatik pada manusia. Filaria ditransmisikan melalui nyamuk dan antropoda lain. Siklus hidup antar filaria berbeda-beda bergantung dari spesiesnya. Siklus hidup ini terdiri dari fase larva yang berada di dalam tubuh serangga dan fase dewasa yang berada di dalam tubuh manusia. Mikrofilaria yang terhisap oleh serangga akan kembali menjadi fase larva yang infektif. [1,2]
Sampai saat ini telah diketahui 8 spesies filaria yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
- Wucheria bancrofti
- Brugia malayi
- Brugia timori
- Loa loa
- Onchocerca volvulus
- Mansonella ozzardi
- Mansonella perstans
- Mansonella streptocerca
Dari kedelapan spesies tersebut, empat spesies dapat menimbulkan manifestasi klinis yang berat, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa.[1,2]
Filariasis limfatik atau kaki gajah (elephantiasis) merupakan salah satu filariasis yang banyak ditemukan. Kondisi ini disebabkan oleh spesies Wucheria bancrofti, B. malayi, dan B. timori, namun 90% kasus disebabkan oleh W. bancrofti. Infeksi kronik oleh filaria ini dapat menimbulkan limfangitis, limfadenitis, kiluria, pembengkakan skrotum, hidrokel, funikulitis, selulitis, dan elefantiasis. Pemeriksaan untuk diagnosis dapat menggunakan deteksi antigen cepat. Tata laksana filariasis limfatik dapat menggunakan diethylcarbamazine, ivermektin, atau albendazole, tergantung dari adanya koinfeksi dengan filaria lain. [3-5]
Onchocerciasis yang disebabkan oleh Onchocerca volvulus dapat menimbulkan gejala berupa nodul subkutan, gangguan pada kulit (gatal, perubahan warna, dan penurunan elastisitas), gangguan penglihatan sampai kebutaan, dan gangguan neurologis (kejang dan disabilitas intelektual). Pemeriksaan baku emas untuk onchocerciasis adalah biopsi skin snip. Tata laksana lini pertama adalah ivermektin. [6-9]
Loiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Loa loa. Walaupun sebagian besar infeksi bersifat asimtomatik, gejala yang dapat muncul adalah pembengkakan yang berpindah-pindah, nyeri pada mata, dan gatal di seluruh tubuh. Penegakan loiasis dilakukan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan hapusan darah tebal atau tipis dengan pewarnaan Giemsa. Tatalaksana loiasis bergantung dari jumlah mikrofilaria. [10-12]
Infeksi oleh spesies Mansonella biasanya tidak menimbulkan gejala. Deteksi infeksi mansonella dapat dilakukan dengan menemukan mikrofilia, baik dari darah, biopsi kulit, atau cairan serosa. Tata laksananya dapat diberikan diethylcarbamazine atau ivermektin. [1,13-14]