Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Enterobiasis general_alomedika 2024-03-26T14:56:20+07:00 2024-03-26T14:56:20+07:00
Enterobiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Diagnosis Enterobiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Diagnosis enterobiasis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang tepat. Cacing E. vermicularis, yang juga dikenal sebagai cacing kremi atau pinworm, sering kali dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu tampak seperti bulir kapas. Penemuan telur Enterobius vermicularis secara mikroskopik dari sampel yang diambil menggunakan selotip yang ditempel di area perianal dapat mengonfirmasi diagnosis.

Anamnesis

Gejala utama yang akan dikeluhkan pasien dengan enterobiasis adalah rasa gatal pada anus yang disebut juga pruritus ani. Rasa gatal tersebut dirasakan terutama pada malam hari. Orang tua pasien dapat mengeluhkan pasien sulit tidur maupun gelisah di malam hari. Pada beberapa kasus, pasien dapat memiliki keluhan tambahan seperti anoreksia, penurunan berat badan, nyeri perut, mual, muntah, dan diare. [4,7]

Sekitar 1/3 pasien enterobiasis bersifat asimptomatik. Terkadang, enterobiasis juga dapat menyebabkan infeksi genitourinaria pada wanita atapun komplikasi appendicitis akibat obstruksi lumen.[1]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik enterobiasis biasanya tidak menunjukkan tanda khas. Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan ekskoriasi bekas garukan hingga tanda infeksi sekunder pada daerah perianal. Pada banyak kasus, cacing dapat terlihat dengan mata telanjang atau dengan bantuan senter, berbentuk benang-benang putih halus kecil yang terlihat pada area perianal.[1]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding enterobiasis perlu mencakup infeksi nematoda lain, dermatitis, dan infeksi kulit pada area perianal.

Infeksi Nematoda Lain

Pada kasus pasien yang dicurigai mengalami kecacingan, diagnosis banding askariasis, ankilostomiasis, dan strongyloidiasis perlu dipikirkan. Penyebab lain ini dapat dibedakan dari enterobiasis dari pemeriksaan penunjang.

Dermatitis

Berbagai jenis dermatitis, seperti dermatitis atopik dan dermatitis kontak, dapat menyebabkan keluhan pruritus ani. Dermatitis dapat dibedakan dari enterobiasis berdasarkan waktu timbulnya keluhan, bentuk lesi, dan pemeriksaan penunjang yang menemukan telur E. vermicularis.

Infeksi Kulit Area Perianal

Infeksi kulit, seperti pioderma, juga dapat menyebabkan pruritus ani. Infeksi kulit juga dapat dibedakan dari enterobiasis berdasarkan waktu keluhan, bentuk lesi, dan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dalam penegakan diagnosis enterobiasis adalah pemeriksaan menggunakan selotip untuk mendeteksi keberadaan telur cacing. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menekan selotip atau mengusapkan cellophane swab pada perianal pasien dan menempelkannya pada kaca preparat untuk diperiksa dengan mikroskop.

Pemeriksaan ini lebih baik dilakukan pada lipat perianal yang belum dibersihkan pada pagi hari. Tidak ditemukannya telur pada 5 kali pemeriksaan dapat menjadi dasar penyingkiran diagnosis. Temuan pada pemeriksaan ini adalah telur berukuran 50 kali 30 mikron dengan permukaan rata pada satu sisi. Cacing dewasa juga dapat ditemukan dengan karakteristik cacing betina berukuran 8-13 mm dan cacing jantan 2-5 mm.[1]

Referensi

1. Rawla P, Sharma S. Enterobius Vermicularis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/
4. Huh S, Lee SU, Bronze MS. Pinworm (Enterobiasis). Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/225652-overview#a3
7. Centers for Disease Control and Prevention. Parasites – Enterobiasis. U.S. Department of Health & Human Services, 2020. https://www.cdc.gov/parasites/pinworm/

Epidemiologi Enterobiasis
Penatalaksanaan Enterobiasis

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Mutiara Putri Camelia
Dibalas 19 Juli 2024, 22:56
Tata laksana enterobiasis yang aman untuk ibu hamil trimester 1
Oleh: dr. Mutiara Putri Camelia
2 Balasan
Alo dokter,izin tanya jika ada pasien ibu hamil Trimester 1 dengan enterobiasis, lini tatalaksana yang aman apa ?karena beberapa obat tsb baru bisa diberikan...
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.