Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Enterobiasis general_alomedika 2024-03-26T14:55:32+07:00 2024-03-26T14:55:32+07:00
Enterobiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Etiologi Enterobiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Etiologi enterobiasis adalah infestasi cacing Enterobius vermicularis, yang dikenal juga dengan cacing kremi atau pinworm. Oleh karena penularan kondisi ini melalui jalur fekal-oral, maka tingkat higienitas dan sanitasi yang rendah menjadi faktor risiko enterobiasis[1,4]

Etiologi

E. vermicularis hidup dalam 3 tahap perkembangan, yaitu telur, larva dan cacing dewasa. Telur cacing ini berbentuk oval asimetris pada sisi panjangnya, dengan panjang 40–60 µm dan lebar 20–30 µm. Larva infektif berkembang dengan cepat dalam telur.

Cacing dewasa memiliki bentuk tabung putih panjang dengan ekor lancip. Cacing dewasa jantan berukuran panjang 1–4 mm dan lebar 0,2–0,4 mm dengan bagian posterior melengkung ke ventral. Cacing dewasa betina berukuran lebih besar dengan panjang 8–13 mm dan lebar 0,3–0,6 mm dan memiliki ekor ramping dan lancip.[1,4,7]

Siklus Hidup Cacing E. vermicularis

Siklus hidup E. vermicularis dimulai dari tertelannya telur oleh penderita melalui reinfestasi (deposit telur di kuku penderita akibat menggaruk daerah perianal) atau paparan pada telur dari lingkungan (permukaan barang, pakaian, sprei yang terkontaminasi). Setelah telur tertelan, telur menetas dan mengeluarkan larva di usus halus.

Larva kemudian berpindah dan berkembang menjadi dewasa di kolon, terutama caecum. Cacing dewasa betina kemudian bergerak menuju anus dan meletakkan telur pada daerah perianal pada malam hari. Pada kondisi optimal, larva dalam telur dapat berkembang menjadi infektif dalam 4–6 jam. Proses tertelannya telur sampai deposit telur oleh cacing dewasa betina terjadi selama+1 bulan.[1,4,7]

Faktor Risiko

Faktor risiko enterobiasis, antara lain:

  • Anak usia <18 tahun, terutama anak usia sekolah
  • Pengasuh pasien dengan enterobiasis
  • Anak dari orang tua berpendidikan rendah
  • Tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
  • Anak dengan kebiasaan menggigit barang, seperti mainan dan alat tulis[7,8]

Referensi

1. Rawla P, Sharma S. Enterobius Vermicularis. In: StatPearls . Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/
4. Huh S, Lee SU, Bronze MS. Pinworm (Enterobiasis). Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/225652-overview#a3
7. Centers for Disease Control and Prevention. Parasites – Enterobiasis. U.S. Department of Health & Human Services, 2020. https://www.cdc.gov/parasites/pinworm/
8. Li HM, Zhou CH, Li ZS, et al. Risk factors for Enterobius vermicularis infection in children in Gaozhou, Guangdong, China. Infect Dis Poverty. 2015;4:28. Published 2015 Jun 2. doi:10.1186/s40249-015-0058-9

Patofisiologi Enterobiasis
Epidemiologi Enterobiasis

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Mutiara Putri Camelia
Dibalas 19 Juli 2024, 22:56
Tata laksana enterobiasis yang aman untuk ibu hamil trimester 1
Oleh: dr. Mutiara Putri Camelia
2 Balasan
Alo dokter,izin tanya jika ada pasien ibu hamil Trimester 1 dengan enterobiasis, lini tatalaksana yang aman apa ?karena beberapa obat tsb baru bisa diberikan...
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.