Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Enterobiasis general_alomedika 2021-05-07T15:08:23+07:00 2021-05-07T15:08:23+07:00
Enterobiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Enterobiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada enterobiasis ini dapat digunakan Dokter Umum pada saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.

Tanda dan Gejala

Pada anamnesis, gejala utama yang akan dikeluhkan oleh pasien adalah rasa gatal pada anus (pruritus ani). Rasa gatal tersebut dirasakan terutama pada malam hari. Beberapa gejala lain yang dapat menyertai adalah sulit tidur dan gelisah pada malam hari, anoreksia, mual, muntah, nyeri perut, diare, hingga penurunan berat badan.[1,4]

Peringatan

Pemberian mebendazole dikontraindikasikan pada riwayat hipersensitivitas dengan mebendazole dan ibu hamil. Mebendazole perlu diberikan dengan hati-hati pada pemberian jangka panjang, pasien dengan gangguan fungsi hati, ibu menyusui, dan anak berusia di bawah 2 tahun.[11]

Pemberian albendazole dikontraindikasikan pada riwayat hipersensitivitas dengan albendazole dan ibu hamil. Albendazole perlu diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati karena peningkatan risiko supresi sumsum tulang. Albendazole juga diberikan dengan hati-hati pada ibu menyusui.[12]

Pemberian pirantel pamoat perlu dilakukan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati, anemia, atau malnutrisi berat.[13]

Medikamentosa

Penatalaksanaan enterobiasis dilakukan dengan anthelmintik dosis tunggal. Pilihan terapi mencakup:

  • Mebendazole 100 mg per oral dosis tunggal, diulang setelah 2 minggu
  • Albendazole 400 mg per oral dosis tunggal, diulang setelah 2 minggu
  • Pirantel pamoat 10 mg/kgBB per oral, maksimal 1 g, dosis tunggal (500 mg untuk berat badan <50 kg; 600 mg untuk berat badan 50–60 kg; dan 750 mg untuk berat badan 60–75 kg)[1]

Pemberian pada Ibu Hamil

Semua antihelmintik dikontraindikasikan bagi ibu hamil. Namun, bila infestasi cacing mengancam kehamilan akibat gejala seperti penurunan berat badan dan gangguan tidur, maka pemberian anthelmintik dapat dipertimbangkan untuk diberikan. Pemberian anthelmintik pada ibu hamil sebaiknya ditunda hingga trimester ketiga saat kemungkinan risiko pada janin paling kecil.[7]

Referensi

1. Rawla P, Sharma S. Enterobius Vermicularis. [Updated 2020 Nov 20]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/
4. Huh S, Lee SU, Bronze MS. Pinworm (Enterobiasis). Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/225652-overview#a3
7. Centers for Disease Control and Prevention. Parasites – Enterobiasis. U.S. Department of Health & Human Services, 2020. https://www.cdc.gov/parasites/pinworm/
11. MIMS Indonesia. Mebendazole. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mebendazole?mtype=generic
12. MIMS Indonesia. Albendazole. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/albendazole?mtype=generic
13. MIMS Indonesia. Pyrantel pamoate. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pyrantel?mtype=generic

Edukasi dan Promosi Kesehatan En...

Artikel Terkait

  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
27 Juli 2022
Pasien balita 3,6 tahun dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Pasien balita 3,6 thn dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam.Hasil leukosit normal, Hb normal, DDR (-),...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.