Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Enterobiasis general_alomedika 2021-05-21T10:52:13+07:00 2021-05-21T10:52:13+07:00
Enterobiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Patofisiologi Enterobiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Patofisiologi enterobiasis berkaitan dengan masuknya telur yang mengandung larva Enterobius vermicularis melalui jalur fekal-oral.

Transmisi

E. vermicularis ditransmisikan melalui jalur fekal-oral. Kontaminasi dapat terjadi melalui tertelannya telur mengandung larva pada kontak tangan-mulut atau barang yang terkontaminasi, seperti mainan dan pakaian. Transmisi E. vermicularis juga dapat terjadi secara reinfestasi, di mana telur cacing terdeposit di kuku tangan pasien setelah pasien menggaruk daerah perianal dan diikuti kontak tangan-mulut.[4,5,7]

Patogenesis

Gejala utama enterobiasis, seperti gatal dan sensasi tertusuk (prickling) pada daerah perianal, muncul karena pergerakan cacing betina ke dareah anus dan memasukkan ekornya ke dalam mukosa untuk meletakkan telur, biasanya pada malam hari. Cacing yang berada pada daerah caecum dan sekitarnya jarang menyebabkan gejala.[1,4,7]

Referensi

1. Rawla P, Sharma S. Enterobius Vermicularis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/
4. Huh S, Lee SU, Bronze MS. Pinworm (Enterobiasis). Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/225652-overview#a3
5. Kusumasari R. Enterobiasis. Menara Ilmu of Medical Parasitology Universitas Gadjah Mada. 2019. https://parasito.fkkmk.ugm.ac.id/en/enterobiasis/
7. Centers for Disease Control and Prevention. Parasites – Enterobiasis. U.S. Department of Health & Human Services, 2020. https://www.cdc.gov/parasites/pinworm/

Pendahuluan Enterobiasis
Etiologi Enterobiasis

Artikel Terkait

  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
27 Juli 2022
Pasien balita 3,6 tahun dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Pasien balita 3,6 thn dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam.Hasil leukosit normal, Hb normal, DDR (-),...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.