Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Askariasis general_alomedika 2022-06-08T12:31:37+07:00 2022-06-08T12:31:37+07:00
Askariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Pendahuluan Askariasis

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Askariasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh nematoda usus Ascaris lumbricoides atau disebut juga sebagai cacing gelang. Cacing ini masuk kedalam kelompok soil transmitted helminths/ STH. STH adalah cacing yang dalam siklus hidupnya memerlukan tanah yang sesuai untuk berkembang menjadi bentuk infektif.[1]

Menurut estimasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar lebih dari 1 juta orang di dunia terinfeksi askariasis. Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk) dan Ancylostoma duodenale - Necator americanus (cacing tambang) merupakan kelompok STH yang paling banyak ditemukan di dunia dan Indonesia.[1,2]

Askariasis-min

Transmisi askariasis biasanya terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar telur Ascaris. Sebagian besar pasien askariasis tidak menunjukkan gejala. Gejala simtomatik dapat terjadi pada cacing dewasa bermigrasi, dan menimbulkan manifestasi klinis pada saluran pencernaan, saluran bilier, atau pankreas. Pada fase larva, dapat terjadi manifestasi klinis di paru-paru.[1–3]

Komplikasi dari peningkatan jumlah cacing dan migrasi cacing dewasa berupa obstruksi saluran pencernaan yang menimbulkan gejala akut abdomen dapat dapat berkembang menjadi perforasi saluran cerna, serta sepsis. Komplikasi kronis dapat berupa gangguan malabsorbsi, sehingga menyebabkan malnutrisi, gangguan tumbuh kembang, defisiensi mikronutrien, misalnya vitamin A, yang biasa terjadi pada anak kecil.[1–3]

Diagnosis definitif dari askariasis ditegakkan dengan ditemukannya telur pada feses atau keluarnya cacing Ascaris dari anus, hidung, atau mulut yang kemudian diperiksa dengan mikroskop.[1]

Tata laksana askariasis dilakukan dengan memakai antelmintik, seperti albendazol, mebendazol, dan pirantel pamoat. Pada ibu hamil yang terkena askariasis, obat-obatan ini baru dapat diberikan pada trimester 2 dan 3. Jika terjadi komplikasi, misalnya obstruksi intestinal, kemungkinan pasien perlu dirujuk untuk mendapatkan tata laksana yang sesuai, misalnya laparotomi.[1]

Edukasi pasien dengan askariasis perlu ditekankan pada upaya pencegahan, karena mayoritas pasien askariasis akan mengalami reinfeksi. Pencegahan transmisi dapat dilakukan dengan memperhatikan kebersihan personal, misalnya mencuci tangan, memasak makanan hingga matang, serta menjaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan tidak buang air besar sembarangan.[1,2]

 

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Kementerian Kesehatan RI. Rencana aksi program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Direktorat Jenderal PP dan PL. 2015. http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2017/01/RAP-2015-2019.pdf
2. Centers of Disease Control and Prevention. Ascariasis. U.S. Department of Health & Human Services. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/index.html
3. Shoff WT. Pediatric Ascariasis Medscape. 2018 https://emedicine.medscape.com/article/996482-treatment#d6

Patofisiologi Askariasis

Artikel Terkait

  • Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
    Penanganan Ascariasis pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
08 April 2021
Panduan e-Prescription Askariasis - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
Alo Dokter!Askariasis adalah infeksi cacing Ascaris lumbricoides yang masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Tim Alomedika bersama tim QC telah...
dr. agnes yuarni
07 November 2018
apakah pemberian obat cacing pada anak di bawah 2 tahun diperlukan?
Oleh: dr. agnes yuarni
4 Balasan
selamat siang dokter, berkenaan dengan beberapa pertanyaan di alodok mengenai pemberian obat cacing pada anak dibawah 2 tahun yang diberikan di posyandu...
dr. Wiji Hastuti
21 September 2018
opsi obat cacing untuk usia dibawah 2 tahun
Oleh: dr. Wiji Hastuti
4 Balasan
dok, untuk obat cacing yg aman digunakan untuk usia anak dibawah 2 tahun apa ya dok?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.