Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Enterobiasis general_alomedika 2021-05-21T10:58:03+07:00 2021-05-21T10:58:03+07:00
Enterobiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Edukasi dan Promosi Kesehatan Enterobiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan enterobiasis pada pasien terutama dilakukan terkait pencegahan penularan dan reinfeksi.

Edukasi Pasien

Enterobiasis dapat menular ke orang sekitar pasien, oleh karena itu, edukasi pasien diutamakan pada pencegahan penularan dan reinfeksi pada pasien. Edukasi yang dapat diberikan terhadap pasien dan keluarga, antara lain:

  • Penyebab penyakit berupa infestasi cacing dan tahapan penatalaksanaannya
  • Metode pemeriksaan penunjang yang mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien
  • Perlunya penatalaksanaan terhadap keluarga serumah dan orang yang dekat dengan pasien
  • Perlunya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat
  • Membiasakan mencuci tangan sebelum makan[1,4,5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan dan pengendalian penyakit enterobiasis dapat dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (PMK) No. 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Meskipun PMK tersebut tidak membahas enterobiasis, namun program penanggulangan cacingan dapat juga diterapkan pada enterobiasis, meliputi:

  • Surveilans cacingan
  • Pengendalian faktor risiko
  • Penanganan penderita
  • Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal (POPM) Cacingan

Selain PMK, program Kementerian Kesehatan lain yang dapat diterapkan adalah Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dan rumah tangga, meliputi:

  • Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
  • Mengonsumsi jajanan sehat
  • Menggunakan jamban bersih dan sehat
  • Menggunakan air bersih[10]

Rekomendasi Pemberian Obat Cacing untuk Pencegahan

Regimen pencegahan menggunakan obat cacing dapat diberikan secara tahunan atau setiap 2 tahun. Obat yang dapat digunakan adalah:

  • Albendazole 400 mg atau mebendazole 500 mg dosis tunggal untuk anak dari usia 12 bulan hingga usia sekolah
  • Albendazole 400 mg atau mebendazole 500 mg dosis tunggal untuk dewasa muda yang tidak hamil (10-19 tahun) atau perempuan usia reproduktif (15-49 tahun)
  • Albendazole 400 mg atau mebendazole 500 mg dosis tunggal diberikan setelah trimester pertama, untuk wanita hamil yang tinggal di area dengan prevalensi infeksi cacing tambang atau trichiura lebih dari 20% pada ibu hamil, serta pada area dimana anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan (dengan prevalensi pada ibu hamil lebih dari 40%)[14]

Referensi

1. Rawla P, Sharma S. Enterobius Vermicularis. In: StatPearls . Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/
4. Huh S, Lee SU, Bronze MS. Pinworm (Enterobiasis). Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/225652-overview#a3
5. Kusumasari R. Enterobiasis. Menara Ilmu of Medical Parasitology Universitas Gadjah Mada. 2019. https://parasito.fkkmk.ugm.ac.id/en/enterobiasis/
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2017 tentang penanggulangan cacingan. 2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf
14. World Health Organization. Preventive chemotherapy to control soil-transmitted helminth infections in at-risk population groups. Geneva: World Health Organization; 2017. http://www.who.int/elena/titles/full_recommendations/deworming/en/

Prognosis Enterobiasis
Panduan E-Prescription Enterobiasis

Artikel Terkait

  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
27 Juli 2022
Pasien balita 3,6 tahun dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Pasien balita 3,6 thn dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam.Hasil leukosit normal, Hb normal, DDR (-),...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.