Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Enterobiasis general_alomedika 2021-05-21T10:59:20+07:00 2021-05-21T10:59:20+07:00
Enterobiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Enterobiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Enterobiasis adalah infestasi cacing Enterobius vermicularis pada manusia. Enterobiasis lebih sering ditemukan pada anak. E. vermicularis juga dikenal sebagai cacing kremi atau pinworm. Tahap infektif dari E. vermicularis adalah tertelannya telur mengandung larva pada makanan yang terkontaminasi. Jalur infeksi cacing ini adalah melalui fekal-oral.[1-3]

Pasien dengan enterobiasis akan mengeluhkan rasa gatal hebat pada anus (pruritus ani) yang timbul terutama pada malam hari. E.vermicularis berwarna putih dan sering dapat dilihat dengan mata telanjang, tampak seperti bulir kapas. Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan selotip yang ditekan pada perianal dan ditempatkan pada kaca preparat untuk diperiksa di bawah mikroskop. Ditemukannya telur E. vermicularis berisi larva dapat menjadi dasar penegakan diagnosis enterobiasis.[4,5]

enterobiasis

E. vermicularis sendiri merupakan cacing kecil berbentuk benang dengan morfologi yang berbeda pada cacing jantan dan cacing betina. Cacing jantan berukuran panjang 5 cm dengan ujung posterior melengkung dan memiliki spikula kopulasi tunggal. Cacing betina berukuran panjang 13 cm dengan ujung posterior lurus.[1-3]

Tata laksana nonmedikamentosa untuk enterobiasis berupa perhatian dan perbaikan terhadap kebersihan diri dan sanitasi. Tata laksana medikamentosa yang dapat diberikan adalah obat antiparasit seperti mebendazole, albendazole, dan pirantel pamoat.[5,6]

Referensi

1. Rawla P, Sharma S. Enterobius Vermicularis. In: StatPearls . Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Terdiri dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/
2. Wendt S, Trawinski H, Schubert S, Rodloff AC, Mössner J, Lübbert C. The Diagnosis and Treatment of Pinworm Infection. Dtsch Arztebl Int. 2019;116(13):213-219. doi:10.3238/arztebl.2019.0213
3. Kang WH, Jee SC. Enterobius vermicularis (Pinworm) Infection. N Engl J Med. 2019 Jul 4;381(1):e1. doi: 10.1056/NEJMicm1811156. PMID: 31269369
4. Huh S, Lee SU, Bronze MS. Pinworm (Enterobiasis). Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/225652-overview#a3
5. Kusumasari R. Enterobiasis. Menara Ilmu of Medical Parasitology Universitas Gadjah Mada. 2019. https://parasito.fkkmk.ugm.ac.id/en/enterobiasis/
6. Kappagoda S, Singh U, Blackburn BG. Antiparasitic therapy. Mayo Clin Proc. 2011;86(6):561-583. doi:10.4065/mcp.2011.0203

Patofisiologi Enterobiasis

Artikel Terkait

  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
27 Juli 2022
Pasien balita 3,6 tahun dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Pasien balita 3,6 thn dengan keluhan muntah dan riwayat sering gatal di pantat dan minta buka pempers setiap malam.Hasil leukosit normal, Hb normal, DDR (-),...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.