Panduan E-Prescription Alomedika Varicella
Panduan e-prescription pada varicella zoster ini dapat digunakan Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Panduan e-prescription untuk herpes zoster akan dibahas pada artikel lainnya.
Tanda dan Gejala
Pasien varicella zoster biasanya mengalami beberapa gejala prodromal yang berlangsung 1–2 hari sebelum munculnya ruam, antara lain:
- Demam
- Mual
- Nyeri sendi
- Nyeri kepala
Munculnya gejala-gejala tersebut akan diikuti dengan papul, vesikel, dan pustul yang akan pecah dalam 1–2 hari dan membentuk krusta.[1]
Peringatan
Varicella zoster primer pada anak yang sehat umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, orang dewasa dan pasien imunokompromais dapat mengalami infeksi yang lebih berat atau komplikasi, sehingga memerlukan terapi acyclovir intravena. Rujukan diperlukan pada:
- Pasien dengan gangguan imunitas
- Pasien imunokompromais, seperti human immunodeficiency virus
- Kondisi imunosupresi, seperti keganasan yang menjalani kemoterapi atau radioterapi
- Penyakit tidak sembuh setelah 7–10 hari terapi
- Pasien bayi dan geriatrik
- Terjadi komplikasi, seperti pneumonia
- Terdapat penyakit penyerta yang menggunakan multifarmaka
Peringatan lain yang perlu diperhatikan adalah jangan gunakan aspirin untuk mengatasi demam akibat varicella zoster pada anak karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
Pengurangan dosis acyclovir diperlukan pada pasien dengan disfungsi renal.[1-4]
Medikamentosa
Infeksi varicella primer pada anak yang sehat biasanya bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri. Orang dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun biasanya berisiko mengalami komplikasi sehingga harus dipertimbangkan untuk terapi antivirus peroral.
Dewasa
Terapi varicella zoster pada dewasa meliputi pemberian antivirus dan terapi simtomatik. Antivirus dapat bermanfaat untuk mengurangi durasi lesi, demam, dan gejala lain apabila diberikan dalam 24 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Lini Pertama: Acyclovir oral 5 x 800 mg/hari selama 7–10 hari, dosis pada pasien dengan disfungsi renal perlu disesuaikan dengan bersihan kreatinin.
Lini Kedua:
Valacyclovir 3 x 1.000 mg/hari peroral selama 7 hari, atau
- Famciclovir 3 x 250 mg/hari peroral selama 7 hari
Terapi simtomatik yang dapat diberikan adalah:
Paracetamol 4 x 000 mg/hari peroral, untuk mengurangi nyeri dan demam
- Bedak salisil 2% atau kalamin losion 1–4 kali sehari selama 7 hari
Gentamicin krim 0,1% dioleskan 3–4 kali sehari apabila ada infeksi sekunder[1-3]
Anak
Penggunaan acyclovir pada anak sehat hanya direkomendasikan apabila dalam diberikan dalam waktu 24 jam setelah ruam pertama kali muncul pada anak sehat yang berusia 12 tahun atau anak yang memiliki risiko tinggi mengalami infeksi berat dan komplikasi, seperti:
Dermatitis atopik kronis
Asma kronis
- Terapi kortikosteroid jangka panjang
- Disfungsi limpa
- Sindrom nefrotik
Pada kelompok anak tersebut, dapat diberikan acyclovir 4 x 20 mg/kg peroral selama 5 hari.[1-3]
Terapi Suportif:
- Paracetamol 4 x 10–15 mg/kg
- Bedak salisil 2% atau kalamin losion 1–4 kali sehari selama 7 hari
- Gentamicin krim 0,1% dioleskan 3–4 kali sehari apabila ada infeksi sekunder[1-3]
Wanita Hamil
Terapi antivirus direkomendasikan untuk wanita hamil dengan usia kehamilan 20 minggu atau kurang dan diberikan dalam 24 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Lini Pertama: Acyclovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari
Lini Kedua: Valacyclovir 3 x 1.000 mg peroral selama 7–10 hari[4]
Profilaksis berupa Varicella Zoster Immune Globulin (VZIG) dapat diberikan secepat mungkin setelah ibu hamil terpapar dengan pasien varicella sampai 10 hari berikutnya (10 hari sebelum muncul ruam pada ibu hamil).[4]
Ditulis oleh: dr. Samira Assegaf