Prognosis Cacar Air (Varicella)
Prognosis cacar air (varicella) pada anak yang sehat dan imunokompeten, umumnya baik. Komplikasi cacar air (varicella) jarang timbul, namun yang paling sering muncul adalah infeksi sekunder.
Komplikasi
Komplikasi cacar air (varicella) yang paling sering terjadi adalah infeksi bakteri sekunder oleh Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Infeksi sekunder ini dapat muncul dalam bentuk impetigo, selulitis, dan erysipelas.
Disseminated primary varicella infection bisa timbul pada pasien dewasa atau immunocompromise. Dapat pula terjadi pneumonia varicella yang 90% kasus terjadi pada cacar air dewasa. Komplikasi yang lebih jarang timbul adalah miokarditis, hepatitis, dan glomerulonefritis.
Komplikasi sistem saraf pusat lebih jarang terjadi, apabila muncul bisa dalam bentuk Sindrom Reye, Sindrom Guillain-Barre, Serebelar ataksia, dan Meningoensefalitis. Komplikasi lain bisa berupa komplikasi hemoragik, seperti pada purpura febril, cacar air maligna dengan purpura, purpura post infeksi, purpura fulminan, dan purpura anafilaktoid [1,2,3]
Prognosis
Prognosis cacar air (varicella) pada individu imunokompeten, umumnya baik. Infeksi primer virus varicella zoster pada anak sehat berusia 1- 14 tahun memiliki mortality rate 2-3 kematian per 100.000 kasus. Pada populasi umum, case fatality rate adalah 6.7 kasus per 100.000 populasi. Hospitalization rate pada cacar air (varicella) bervariasi antara 1.3-5.3 per 100.000 populasi pada semua umur, dimana penyebab rawat inap tersering adalah adanya komplikasi. Kejadian varicella pada ibu bisa menyebabkan konsekuensi yang fatal bagi janin, dimana mortality rate pada varicella neonatus bisa mencapai 30%.[1, 2, 8]

