Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Sindrom Reye general_alomedika 2020-08-10T13:28:32+07:00 2020-08-10T13:28:32+07:00
Sindrom Reye
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sindrom Reye

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Sindrom Reye merupakan suatu penyakit pediatrik langka yang ditandai dengan ensefalopati noninflamasi akut dan fatty degenerative liver failure. Sindrom Reye pertama kali dikemukakan pada tahun 1963 oleh ahli patologi dari Australia yang bernama Dr. Ralph Douglas Kenneth Reye.[1-3]

Sindrom Reye biasanya terjadi setelah infeksi virus, terutama infeksi virus influenza, varicella, atau gastroenteritis. Sindrom ini dikaitkan dengan riwayat konsumsi aspirin selama mengalami infeksi tersebut, tetapi juga dapat dipicu oleh hal lain seperti inborn errors of metabolism (khususnya kelainan metabolisme asam lemak), reaksi terhadap obat, dan toksin.[1-3]

shutterstock_472626583-min

Hingga saat ini belum ada metode diagnosis spesifik untuk sindrom Reye. Diagnosis ditegakkan dari manifestasi klinis seperti muntah hebat dengan atau tanpa tanda klinis dehidrasi, hepatomegali, ikterus, letargi progresif yang mengarah ke ensefalopati, koma, kejang, hingga paralisis dan henti napas. Beberapa pemeriksaan penunjang seperti tes fungsi liver, kadar amonia dalam darah, pemeriksaan cairan serebrospinal, computed tomography (CT) scan otak atau magnetic resonance imaging (MRI) otak juga mungkin dilakukan.[2,4]

Penatalaksanaan sindrom Reye yang spesifik belum ditemukan. Upaya utama yang dilakukan adalah pemberian terapi suportif untuk stabilisasi hemodinamik. Selain itu, perlu dilakukan pemantauan yang akurat untuk menjaga airway, breathing, dan circulation pasien dalam kondisi optimal.[2]

Referensi

1. Chapman J, Arnold JK. Reye Syndrome. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526101/
2. Weiner DL. Reye Syndrome. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/803683-overview#a1
3. Magrum BG, Pickworth KK. Aspirin rechallenge in an adult patient previously diagnosed with Reye syndrome. Am J Health Syst Pharm. 2020;77(2):123-127. doi:10.1093/ajhp/zxz276
4. Noor A, Gradidge E. A Case of Reye Syndrome Caused by Influenza A Virus. Ochsner J. 2018;18(4):425-427. doi:10.31486/toj.18.0098

Patofisiologi Sindrom Reye
Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 19:58
BRU 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Reumatology Update 2022Link Registrasi: bit.ly/WebinarBRU2022
Anonymous
Kemarin, 16:56
Terapi SLE dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie, Sp.PD , saya ingin bertanya bagaimana penyesuaian dosis kortikosteroid pada pasien SLE yang kemudian diketahui mengalami diabetes mellitus...
Anonymous
Kemarin, 16:50
Terapi T-3 hormone replacement therapy pada Hashimoto's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Restie Warapsari, Sp. PD saya ingin bertanya mengenai kapan diperlukan terapi T-3 hormone replacement therapy pada kasus hashimoto disease ya dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.