Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Limfoma Non Hodgkin general_alomedika 2020-02-24T15:36:59+07:00 2020-02-24T15:36:59+07:00
Limfoma Non Hodgkin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Limfoma Non Hodgkin

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Etiologi limfoma non hodgkin berasal dari banyak faktor, seperti imunosupresi, genetik, infeksi, gaya hidup, dan paparan pekerjaan. Secara umum, etiologi dan faktor risiko limfoma non hodgkin masih diteliti lebih lanjut, dan beberapa etiologi seperti infeksi dan genetik secara spesifik berhubungan dengan subtipe spesifik limfoma non hodgkin.

Modulasi Sistem Imun

Kondisi imunosupresi kongenital maupun didapat adalah faktor terkuat yang meningkatkan risiko limfoma non hodgkin. Kondisi kongenital antara lain: sindrom Wiskott-Aldrich, common variable hypogammaglobulinemia, dan X-linked lymphoproliferative syndrome. Defek pada regulasi imun pejamu juga dapat menyebabkan infeksi yang tidak terkontrol dan proliferasi limfosit B. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) meningkatkan risiko 75-100 kali lipat terjadinya limfoma non hodgkin. Terapi dengan obat-obatan immunosupresi setelah transplantasi organ atau stem cell hematopoietik meningkatkan risiko sebanyak 30-50 kali. Penggunaan kemoterapi atau radiasi kanker juga meningkatkan risiko limfoma non hodgkin.[6,7]

Virus

Beberapa infeksi virus dapat meningkatkan risiko terjadinya limfoma non hodgkin, antara lain:

  • Epstein-Barr Virus (EBV)

  • Human T-Cell Lymphotropic Virus (HTLV-1)

  • Kaposi Sarcoma-associated Herpesvirus (KSHV)/ Human Herpesvirus 8 (HHV8)

  • Hepatitis C Virus (HCV)

  • Hepatitis B Virus (HBV)

  • Herpes zoster virus (HZV)[6,8]

Bakteri

Beberapa infeksi bakteri dapat meningkatkan risiko terjadinya limfoma non hodgkin, antara lain:

  • Helicobacter pylori (limfoma pada mucosa-associated lymphoid tissue/MALT)

  • Borrelia burgdorferi (menyebabkan penyakit Lyme; cutaneous B-cell lymphoma)

  • Chlamydia psittaci (ocular adnexal marginal zone lymphoma)

Gaya Hidup

Rokok

Peran rokok terhadap terjadinya limfoma non hodgkin masih diperdebatkan. Beberapa laporan telah menunjukkan tidak ada peningkatan risiko pada perokok, dengan beberapa pengecualian. Beberapa studi mengaitkan peningkatan risiko subtipe limfoma non hodgkin folikuler pada perokok, melalui induksi translokasi onkogen bcl-2 pada limfosit perifer.[7] Pada meta-analisis dengan 50 studi, merokok meningkatkan risiko limfoma non hodgkin sel T.[6] Peningkatan risiko akibat rokok juga terkait dosis, di mana konsumsi rokok ≥15 batanghari meningkatkan risiko limfoma non hodgkin (OR=1,42) dan limfoma Hodgkin (OR= 2,47) pada sebuah studi kasus kontrol.[9]

Alkohol

Peran alkohol terhadap risiko limfoma non hodgkin juga masih diperdebatkan, dengan hasil peningkatan risiko, penurunan risiko, atau tidak ada perubahan risiko terjadinya limfoma non hodgkin.[7]

Diet

Peran diet terhadap terjadinya limfoma non hodgkin adalah sebagai berikut: daging, terutama daging merah memiliki asosiasi positif pada beberapa studi, dan tidak ada asosiasi pada studi lainnya. Konsumsi ikan menurunkan risiko terjadinya limfoma non hodgkin. Peningkatan risiko limfoma non hodgkin juga berhubungan dengan konsumsi lemak, termasuk lemak hewani, lemak tersaturasi, dan lemak trans. Konsumsi buah dan sayuran menurunkan risiko terjadinya limfoma non hodgkin, terutama pada sayuran berdaun hijau dan sayuran cruciferous (kembang kol, brokoli, kubis). Jumlah karotenoid yang tinggi sebelum diagnosis juga menurunkan risiko limfoma non hodgkin.[6]

Obesitas

Obesitas berhubungan dengan inflamasi low-grade yang bersifat kronik dan modulasi imun yang menjadi predisposisi limfoma non hodgkin. Risiko terjadinya diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) terkait dengan obesitas dan obesitas berat.[6]

Pewarna Rambut

Produk pewarna rambut mengandung zat mutagenik dan karsinogenik pada hewan. Beberapa studi telah melaporkan risiko limfoma non hodgkin terkait penggunaan pewarna rambut, terutama penggunaan jangka panjang dengan warna gelap.[6,10] Menurut data dari Food and Drug Administration (FDA), pewarna rambut yang dilarang adalah yang mengandung 4-methoxy-m-phenylenediamine 2,4-diaminoanisole, dan 2,4-methoxy-m-phenylenediamine sulfat 2,4-diaminoanisole sulfat. Penggunaan pewarna rambut dengan zat tersebut telah dilarang.[11]

Paparan Pekerjaan

Terdapat beberapa pekerjaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya limfoma non hodgkin, antara lain: peternak, penyemprot pestisida, pekerja benzena, pekerja karet, kilang minyak, jasa cuci, pemadam kebakaran, dan ahli kimia. Pada peternak, risiko terjadinya limfoma non hodgkin terkait penggunaan herbisida, insektisida organofosfat, dan pupuk.[6]

Genetik

Riwayat limfoma non hodgkin dan kanker hematolimfoid lain pada kerabat dekat meningkatkan risiko limfoma non hodgkin 2-3 kali lipat. Terdapat variasi genetik yang menyebabkan peningkatan daya tahan dan pertumbuhan sel B, yang dapat meningkatkan risiko limfoma non hodgkin. Gen yang terlibat antara lain gen pengkode tumor necrosis factor alpha (TNF-α), sitokin, protein p53, protein perbaikan DNA, enzim biotransformasi, metabolisme folat, human leukocyte antigens (HLA), dan faktor transkripsional (Bcl6).[7]

Referensi

6. Chiu BC-H, Hou N. Epidemiology and Etiology of Non-Hodgkin Lymphoma. In: Evens AM, Blum KA, editors. Non-Hodgkin Lymphoma: Pathology, Imaging, and Current Therapy [Internet]. Cham: Springer International Publishing; 2015 [cited 2020 Jan 10]. p. 1–25. (Cancer Treatment and Research). Available from: https://doi.org/10.1007/978-3-319-13150-4_1
7. Ekström-Smedby K. Epidemiology and etiology of non-Hodgkin lymphoma – a review. Acta Oncologica. 2006 Jan 1;45(3):258–71.
8. Liu Y-C, Yang Y-H, Hsiao H-H, Yang W-C, Liu T-C, Chang C-S, et al. Herpes zoster is associated with an increased risk of subsequent lymphoid malignancies - A nationwide population-based matched-control study in Taiwan. BMC Cancer. 2012 Oct 31;12(1):503.
9. Taborelli M, Montella M, Libra M, Tedeschi R, Crispo A, Grimaldi M, et al. The dose-response relationship between tobacco smoking and the risk of lymphomas: a case-control study. BMC Cancer. 2017 Jun 16;17(1):421.
10. Zhang Y, Kim C, Zheng T. Hair dye use and risk of human cancer. Front Biosci (Elite Ed). 2012 Jan 1;4:516–28.
11. Nutrition C for FS and A. Hair Dyes. FDA [Internet]. 2019 Mar 29 [cited 2020 Jan 18]; Available from: http://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-products/hair-dyes

Patofisiologi Limfoma Non Hodgkin
Epidemiologi Limfoma Non Hodgkin
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
16 November 2021
Mungkinkah limfoma non hodgkin sembuh total - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Sekti, Sp.THT-KL, izin bertanya dokter.Apakah memungkinkan untuk kasus limfoma non hodgkin untuk sembuh total? Bagaimana mencegah rekurensi LNH pasca...
dr. Radian Pandhika, M.H.
24 Maret 2019
Penyebab Hematemesis pada Lymphoma Non Hodgkin
Oleh: dr. Radian Pandhika, M.H.
8 Balasan
Alo dokter, kira-kira hal apa yang dapat mendasari terjadinya hematemesis pada penderita Lymphoma Non Hodgkin? Apa bisa juga keterkaitan dengan metastasis?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.