Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sindrom Sjogren general_alomedika 2021-10-29T14:58:54+07:00 2021-10-29T14:58:54+07:00
Sindrom Sjogren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sindrom Sjogren

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun sistemik dengan karakteristik berupa infiltrasi sel limfositik pada kelenjar eksokrin yang menyebabkan disfungsi kelenjar eksokrin serta terdapat hiperaktivitas sel B. Manifestasi utama sindrom Sjogren adalah mata kering (xerophthalmia) dan mulut kering (xerostomia) akibat inflamasi kelenjar lakrimal dan kelenjar liur. Sindrom Sjogren sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas, yaitu sindrom Sjogren primer dan sindrom Sjogren sekunder.[1-3]

Sindrom Sjogren primer adalah kondisi autoimun dengan sindrom Sjogren tunggal yang diderita oleh pasien. Sementara itu, bila pasien memiliki penyakit autoimun lain, paling sering reumathoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik, maka sindrom Sjogren tersebut didiagnosis sebagai sindrom Sjogren sekunder.[2,3]

Sindrom Sjogren-min

Diagnosis sindrom Sjogren Sjogren ditegakkan berdasarkan kriteria American College of Rheumatology dan European League Against Rheumatism (ACR/EULAR) 2016. Pasien sindrom Sjogren terutama memiliki keluhan yang berhubungan dengan xerophthalmia dan xerostomia. Keluhan ekstraglandular dapat berupa kelelahan, gangguan muskuloskeletal, dan ruam. Pemeriksaan penunjang mulai dari Schirmer’s Test dan pemeriksaan histopatologi sangat bermanfaat untuk menegakkan diagnosis sindrom Sjogren.[4]

Penatalaksanaan sindrom Sjogren dilakukan dengan pemberian obat-obatan topikal dan sistemik untuk membantu mengurangi keluhan akibat defisiensi produksi kelenjar eksokrin. Agen yang dapat digunakan antara lain pilocarpine dan cevimeline. Prognosis secara umum adalah baik, namun pada kasus tertentu dengan komplikasi berat seperti transformasi maligna limfoma non-Hodgkin, risiko mortalitas dapat meningkat secara bermakna.[5,6]

Referensi

1. Nair JJ, Singh TP. Sjogren's syndrome: Review of the aetiology, Pathophysiology & Potential therapeutic interventions. J Clin Exp Dent. 2017;9(4):e584-e589. Published 2017 Apr 1. doi:10.4317/jced.53605
2. Del Papa N, Vitali C. Management of primary Sjögren's syndrome: recent developments and new classification criteria. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2018;10(2):39-54. doi:10.1177/1759720X17746319
3. Mavragani CP, Moutsopoulos HM. Sjögren syndrome. CMAJ. 2014;186(15):E579-E586. doi:10.1503/cmaj.122037
4. Vitali C, Minniti A, Pignataro F, Maglione W, Del Papa N. Management of Sjögren's Syndrome: Present Issues and Future Perspectives. Front Med (Lausanne). 2021;8:676885. Published 2021 Jun 7. doi:10.3389/fmed.2021.676885
5. Respati RA, Budianti WK. Diagnosis dan Penatalaksanaan Paripurna Sindrom Sjögren. J Kdokt Meditek. 2021;27(2):147-156. Available from: http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/2034
6. Both T, Dalm VA, van Hagen PM, van Daele PL. Reviewing primary Sjögren's syndrome: beyond the dryness - From pathophysiology to diagnosis and treatment. Int J Med Sci. 2017;14(3):191-200. Published 2017 Feb 23. doi:10.7150/ijms.17718

Patofisiologi Sindrom Sjogren
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:30
Bisul dan luka di kaki
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Saya dikonsulkan mengenai pasien yang datang ke Pustu di wilayah tempat saya bekerja, jadi saya hanya dikirimkan foto klinis pasien.Keluhannya:...
Anonymous
Kemarin, 15:27
Dosis Itraconazole untuk onikomikosis setelah ektraksi kuku
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya baru saja melakukan ekstraksi kuku kaki karena kuku onikomikosis yang terbentur, sehingga kuku agak terlepas. Saya akan meresepkan...
Anonymous
Kemarin, 14:15
Lesi di kulit yang terasa gatal dan perih
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien datang dengan keluhan lesi seperti di foto sudah 3 hari. Lesi terasa gatal dan perih. Riwayat digigit serangga (-). Pasien rutin konsumsi obat jantung...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.