Edukasi dan Promosi Kesehatan Limfoma Non Hodgkin
Edukasi limfoma non hodgkin adalah memberikan informasi mengenai penyakit ini. Informasi yang diberikan meliputi progresivitas penyakit, pengobatan yang diberikan, efek samping dari pengobatan yang diberikan hingga kesintasan pasien. Promosi kesehatan di titik beratkan pada pola hidup sehat untuk mengurangi risiko dari penyakit limfoma non hodgkin.
Edukasi Pasien
Edukasi pada pasien non-Hodgkin sangat penting untuk disampaikan, terutama terkait beberapa hal yaitu informasi mengenai penyakit yang diderita pasien, stadium limfoma non hodgkin, pilihan-pilihan terapi, efek samping terapi, follow up setelah terapi, dan prognosis penyakit pasien.
Informasi mengenai penyakit limfoma non hodgkin yang perlu disampaikan antara lain adalah: definisi dan mekanisme terjadinya penyakit secara singkat, kemungkinan limfoma non Hodgkin yang memiliki sifat indolen atau agresif. Perlu disampaikan juga gejala-gejala penyakit limfoma non Hodgkin, seperti pembesaran kelenjar getah bening, demam tanpa sebab, keringat malam, rasa lelah, penurunan berat badan tanpa sebab, gatal-gatal, nyeri pada dada, perut, atau tulang. Pasien juga perlu mendapatkan penjelasan tentang pemeriksaan-pemeriksaan yang perlu dilakukan, seperti pemeriksan fisik umum, laboratorium darah lengkap, kimia darah, hepatitis B dan hepatitis C, tes HIV, CT scan, PET scan, aspirasi dan biopsi sumsum tulang, biopsi kelenjar getah bening, dan pemeriksaan imunohistokimia.[27-29]
Dalam menjelaskan pengobatan, perlu disampaikan pada pasien mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis dan pilihan tatalaksana, seperti tanda dan gejala, stadium kanker, tipe limfoma non Hodgkin, kadar LDH, usia, jenis kelamin, dan status kesehatan pasien. Pilihan-pilihan terapi kemudian dijelaskan pada pasien, beserta keuntungan dan kerugiannya. Efek samping terapi kanker yang perlu disampaikan pada pasien antara lain:
- Penyakit jantung
- Infertilitas
- Hilangnya kepadatan tulang
- Neuropati
- Kanker sekunder[29]
Upaya Pencegahan
Terdapat beberapa upaya pencegahan limfoma non hodgkin, namun tidak ada upaya yang pasti. Salah satunya adalah mencegah infeksi human immunodeficiency virus (HIV), seperti penggunaan narkotika intravena dan seks yang tidak terlindungi. Pengobatan pada infeksi H. pylori dapat menurunkan risiko terjadinya limfoma non hodgkin. Perubahan gaya hidup juga penting dalam mencegah limfoma non hodgkin, seperti penurunan berat badan, konsumsi sayur-sayuran, dan tidak merokok.[6,25]