Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Ulkus Kornea general_alomedika 2022-09-20T11:21:54+07:00 2022-09-20T11:21:54+07:00
Ulkus Kornea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Ulkus Kornea

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Diagnosis ulkus kornea diawali dengan anamnesis. Keluhan yang umumnya timbul adalah mata merah, nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, sekret dari mata, dan mata berair. Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan mata anterior, pemeriksaan tajam penglihatan dan respon pupil, yang dilanjutkan dengan tes fluoresensi dan tes seidel. Deteksi etiologi dapat dilakukan dengan kultur sekret atau infiltrat kornea.[1,3-5,11-15]

Anamnesis

Penderita ulkus kornea umumnya datang dengan keluhan mata merah, nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, sekret mata, dan mata yang berair. Keluhan gangguan tajam penglihatan akan menyertai terutama bila ulkus ditemukan pada daerah yang luas.

Anamnesis lebih lanjut perlu mencakup awitan, durasi gejala, derajat nyeri yang dirasakan, faktor yang meringankan atau memperberat gejala, serta pengobatan yang telah dilakukan. Selain itu, faktor risiko yang perlu digali adalah:

  • Penggunaan lensa kontak, termasuk tipe, cara penyimpanan, kebersihan, penggunaan jangka panjang, dan penggunaan selama tidur atau berenang
  • Riwayat trauma okular
  • Riwayat kelainan okular
  • Riwayat operasi mata
  • Riwayat terinfeksi herpes simpleks

  • Pekerjaan dan kemungkinan paparan area mata
  • Riwayat penggunaan obat
  • Riwayat penyakit sistemik, seperti penyakit autoimun, diabetes mellitus, dan HIV[1,3-5,12,13]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik mata yang dilakukan adalah pemeriksaan mata anterior, pemeriksaan visus, tekanan intraokular, dan respon pupil.

Pemeriksaan mata anterior sebaiknya dilakukan dengan menggunakan lampu celah. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan defek pada epitel kornea berupa bintik berwarna kuning atau putih yang mungkin disertai kekeruhan kornea.

Apabila ulkus terjadi pada seluruh lapisan kornea, maka dapat pula ditemukan pus pada kamera okuli anterior berupa hipopion yang dapat meningkatkan tekanan intraokular dan mengganggu respon pupil.

Kondisi anatomis kerusakan kornea yang merupakan salah satu organ refraktif juga akan berpengaruh terhadap tajam penglihatan.[1,3-5,13]

Klasifikasi

Ulkus kornea dapat dibagi berdasarkan lokasi dan etiologi.

Klasifikasi Menurut Lokasi

Berdasarkan lokasi, ulkus kornea dibagi menjadi:

  • Ulkus kornea sentral: umumnya disebabkan oleh infeksi, seperti bakteri, virus, atau jamur
  • Ulkus kornea marginal: umumnya ditemukan pada orang tua dan berhubungan dengan penyakit autoimun[1,3-5,13]

Klasifikasi Menurut Etiologi

Berdasarkan etiologi, ulkus kornea dibagi menjadi ulkus kornea infeksi dan noninfeksi:

  • Ulkus kornea oleh bakteri: biasanya destruksi kornea terjadi secara cepat, dalam 24-48 jam. Kornea tampak berwarna putih kekuningan sampai dengan keabuan yang berbatas tegas. Pada kasus tanpa pengobatan adekuat, maka dapat terjadi edema stroma
  • Ulkus kornea oleh virus: penyebab yang paling sering adalah virus herpes simpleks dengan gambaran khas berupa lesi dendritik (lesi linear bercabgan dengan bulbus terminal dan batas epitel yang membengkak serta mengandung virus hidup). Pada ulkus virus herpes, dapat diikuti oleh vesikel pada lapisan epitel yang apabila pecah akan menimbulkan ulkus yang nekrosis
  • Ulkus kornea oleh jamur: ulkus jamur bersifat indolen dengan infiltrat dan ulkus keabuan, batas ireguler, reaksi inflamasi hebat, dan kadang disertai lesi satelit. Pada sebagian besar kasus terdapat plak endotel, reaksi kamera okuli anterior yang hebat, dan abses kornea yang berlanjut sampai dengan perforasi
  • Ulkus kornea oleh amoeba: infeksi Acanthamoeba sering berkaitan dengan penggunaan lensa kontak. Gambaran ulkus indolen, terdapat infiltrat perineural, dan berbentuk cincin di parasentral
  • Ulkus kornea noninfeksi: sering berhubungan dengan penyakit autoimun. Biasanya memiliki karakteristik berupa ulkus perifer disertai kelainan vaskular kolagen. Dapat berhubungan dengan rheumatoid arthritis, granulomatosis Wegener, poliarteritis nodosa, dan sindrom Churg-Strauss. Pada kondisi kronis dapat terjadi ulserasi yang menetap pada bagian perifer kornea, disertai rasa nyeri, penggaungan limbus yang progresif, sehingga berisiko terjadi perforasi kornea[1,3-5,13]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding ulkus kornea adalah keratitis nonulseratif, benda asing kornea, glaukoma akut, dan uveitis anterior.[3,4,16]

Keratitis Nonulseratif

Keratitis adalah suatu inflamasi pada kornea yang bisa disebabkan oleh etiologi infeksi atau noninfeksi. Gejala yang dialami adalah penurunan visus, rasa nyeri, dan mata berair. Tampakan pada pemeriksaan berupa injeksi kornea tanpa disertai defek atau ulkus pada kornea.[3,4]

Benda Asing Kornea

Benda asing kornea adalah kondisi adanya partikel pada kornea. Pada kasus ini, akan terdapat riwayat paparan benda asing, dan timbul gejala berupa rasa mengganjal, nyeri hebat terutama saat mengedip atau melirik, dan pada pemeriksaan akan tampak benda asing pada kornea.[3,4]

Glaukoma Akut

Glaukoma akut merupakan suatu keadaan peningkatan tekanan intraokular yang menyebabkan kerusakan saraf mata. Gejala berupa nyeri, penurunan tajam penglihatan, yang bisa disertai dengan mual, muntah, dan nyeri kepala. Pada pemeriksaan akan tampak injeksi konjungtiva, pupil nonreaktif dan mid dilatasi, bilik mata depan dangkal, dan peningkatan tekanan intraokular > 21 mmHg.[3,4]

Uveitis Anterior

Uveitis anterior adalah inflamasi terbatas pada iris atau badan siliar yang muncul secara akut. Gejala yang dialami adalah nyeri dan mata merah tanpa sekret, dengan tampakan injeksi, keratik presipitat, sel dan flare, serta miosis inflamatorik. Sebagian besar kasus disertai dengan gejala fotofobia dan penurunan tajam penglihatan yang ringan.[4,16]

Luka Bakar Kimia

Luka bakar kimia, terutama pada area dekat wajah, dapat menyebabkan komplikasi berupa keratitis ataupun ulkus kornea.[10]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengonfirmasi temuan pemeriksaan fisik dan menyingkirkan diagnosis banding.

Tes Fluoresensi

Tes fluoresensi dilakukan dengan meneteskan zat warna fluoresein pada mata, kemudian diirigasi dengan cairan steril aquades. Setelahnya, kondisi kornea dievaluasi dengan lampu celah menggunakan lampu biru. Temuan warna hijau pada kornea mengindikasikan adanya defek pada epitel kornea.

Tes Seidel

Pada tes seidel, fluoresein diteteskan kemudian diberikan sedikit penekanan pada bola mata. Setelahnya, dilihat dengan lampu celah menggunakan lampu biru untuk mengetahui apakah ada gambaran cairan aqueous mengalir keluar dari defek kornea. Bila ditemukan, maka dicurigai telah terjadi perforasi kornea.

Konfirmasi Etiologi

Etiologi dapat dikonfirmasi dengan melakukan kultur pada infiltrat atau pus dari ulkus kornea. Penyebab tersering adalah bakteri. Patogen yang banyak dilaporkan adalah Staphylococcus aureus, coagulase negative Staphylococcus, dan Pseudomonas aeruginosa.[1,2,4]

Referensi

1. Lin A, Rhee MK, Akpek EK, Amescua G, Farid M, Garcia-Ferrer FJ, Varu DM, Musch DC, Dunn SP, Mah FS., American Academy of Ophthalmology Preferred Practice Pattern Cornea and External Disease Panel. Bacterial Keratitis Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology. 2019 Jan;126(1):P1-P55.
2. Ahmed F, House RJ, Feldman BH. Corneal Abrasions and Corneal Foreign Bodies. Prim Care. 2015 Sep;42(3):363-75.
3. Gilani CJ, Yang A, Yonkers M, Boysen-Osborn M. Differentiating Urgent and Emergent Causes of Acute Red Eye for the Emergency Physician. West J Emerg Med. 2017 Apr;18(3):509-51
4. Park J, Lee KM, Zhou H, Rabin M, Jwo K, Burton WB, et al. Community practice patterns for bacterial corneal ulcer evaluation and treatment. Eye Contact Lens. 2015 Jan. 41 (1):12-8
5. Bouheraoua N, Labbé A, Chaumeil C, Liang Q, Laroche L, Borderie V. [Acanthamoeba keratitis]. J Fr Ophtalmol. 2014 Oct;37(8):640-52
11. Cao Y, Zhang W, Wu J, Zhang H, Zhou H. Peripheral Ulcerative Keratitis Associated with Autoimmune Disease: Pathogenesis and Treatment. J Ophthalmol. 2017;2017:7298026
12. Loh K, Agarwal P. Contact lens related corneal ulcer. Malays Fam Physician. 2010;5(1):6-8
13. Farahani M, Patel R, Dwarakanathan S. Infectious corneal ulcers. Dis Mon. 2017 Feb;63(2):33-37.
14. Cope JR, Collier SA, Srinivasan K, Abliz E, Myers A, Millin CJ, Miller A, MS. Tarver ME. Contact Lens-Related Corneal Infections - United States, 2005-2015. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2016 Aug 19;65(32):817-20
15. Jeng BH, Gritz DC, Kumar AB, Holsclaw DS, Porco TC, Smith SD, Whitcher JP, Margolis TP, Wong IG. Epidemiology of ulcerative keratitis in Northern California. Arch Ophthalmol. 2010 Aug;128(8):1022-8
16. French DD, Margo CE. Demographic patterns of ED patients diagnosed as having corneal ulcer. Am J Emerg Med. 2013 Jul;31(7):1082-5. doi: 10.1016/j.ajem.2013.03.052. Epub 2013 May 17. PMID: 23688560.

Epidemiologi Ulkus Kornea
Penatalaksanaan Ulkus Kornea
Diskusi Terbaru
Anonymous
1 hari yang lalu
Aturan Minum Obat Penunda Menstruasi utk keperluan Umroh/ Haji
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo ts, sy ingin bertanya, 1. Bagaimana aturan minum yg benar utk pil progesteron only (ex primolut, dll) dg tujuan utk menunda mens utk keperluan umroh atau...
Anonymous
1 hari yang lalu
Gagal login idi online
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodok, adakah yg pernah mengalami gagal log in krn terltuis empty, kode unik. Sejak tadi malam saya gagal log in krn hal tersebut. Solusinya seperti apa ya...
Anonymous
2 hari yang lalu
Apakah dokter dengan str yang sudah lama mati bisa daftar alomedika
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok 👋 mau bertanya, ayah saya memiliki str yang sudah mati lama sekali, apakah bisa beliau mendaftar di alomedika untuk mendapatkan SKP? Terima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.