Patofisiologi Ulkus Kornea
Patofisiologi ulkus kornea melibatkan segala hal yang dapat menyebabkan defek pada epitel kornea. Tahap terjadinya kerusakan sampai dengan timbulnya ulkus kornea adalah:
- Tahap awal berupa reaksi badan kornea yang segera bekerja sebagai makrofag, disertai dilatasi pembuluh darah pada limbus dengan tampakan injeksi perikornea
- Tahap infiltrasi berupa proses peradangan, yaitu infiltrasi sel polimorfonuklear, sel mononuklear, dan sel plasma, yang dapat disertai dengan kondisi nekrosis. Akan muncul tampakan bercak kelabu yang keruh dengan batas tidak jelas
- Tahap ulseratif aktif berupa edema lapisan kornea karena eksudasi purulen, kongesti, dan hiperemis pada pembuluh darah sekitar kornea
- Tahap regresi berupa mekanisme defensif dari sel kornea untuk perbaikan dan biasanya akan menimbulkan jaringan parut berupa kornea yang opak
Pada beberapa kasus, peradangan kornea bisa terjadi lebih dalam, sehingga menyebabkan perforasi, bahkan dapat mencapai iris dan badan siliar melalui membran Descement atau endotel kornea. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya hipopion (pus di kamera okuli anterior).[1-3]
Patofisiologi Ulkus Kornea Infeksi
Patofisiologi ulkus kornea infeksi diawali dengan adanya invasi dari mikroogranisme pathogen, tersering adalah bakteri. Hal ini terjadi akibat adanya gangguan integritas pada epitel kornea, sehingga mekanisme pertahanan kornea terhadap patogen terganggu dan kornea rentan terhadap infeksi dan memicu peradangan.[1-4,10]
Patofisiologi Ulkus Kornea Noninfeksi
Patofisiologi ulkus kornea noninfeksi berkaitan dengan gangguan integritas epitel kornea yang bisa dipengaruhi oleh proses imunologi, penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, atau trauma. Hal ini menyebabkan kerusakan kornea yang berlanjut dengan tahap peradangan pada akhirnya meninggalkan jaringan parut.[1-3,11]