Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Strabismus general_alomedika 2023-03-09T09:26:36+07:00 2023-03-09T09:26:36+07:00
Strabismus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Strabismus

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Etiologi strabismus dibagi menjadi primer dan sekunder (didapat) yang menyebabkan deviasi bola mata dari posisi normalnya. Etiologi strabismus primer kebanyakan bersifat idiopatik atau karena sindrom kongenital tertentu. Sedangkan strabismus sekunder adalah strabismus yang didapat karena kondisi medis lain, seperti kelumpuhan saraf kranial, trauma, space occupying lesions (SOL), dan gangguan refraksi.[13,14]

Strabismus pada orang dewasa juga dapat terjadi karena bawaan dari kecil akibat strabismus yang bertahan akibat tidak diterapi maupun yang rekuren. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab trauma tersering pada strabismus sekunder orang dewasa (85%).[15,30]

Strabismus yang terjadi karena trauma, penyakit neurologis, stroke, atau SOL intrakranial seperti tumor otak perlu ditangani secepatnya.[3]

Tabel 1. Etiologi Strabismus

Strabismus Primer

  1. Idiopatik
  2. Anomali kongenital, seperti anomali kraniofasial

Strabismus Sekunder

  1. Penuaan
  2. Ambliopia
  3. Kehilangan penglihatan (kebutaan)
  4. Penyakit endokrin dan neurologis, seperti Grave’s disease, stroke, dan kelumpuhan saraf kranial
  5. Trauma
  6. Space occupying lesions (SOL)

Sumber: dr. Felicia, 2020[3,13,14]

Cortical Visual Impairment (CVI)

Cortical visual impairment (CVI) adalah gangguan pada jaras visual atau korteks oksipital untuk memroses penglihatan, sehingga interpretasi objek sulit dilakukan. Pada keadaan ini, visual behavior normal sampai melebihi usia 6 bulan.[31]

Seringkali CVI terjadi karena adanya gangguan perinatal pada korteks oksipital, seperti hidrosefalus, trauma, kelainan kongenital, dan kejang. Strabismus terjadi pada 73% pasien dengan CVI. [31,32]

Anomali Kraniofasial

Gangguan pertumbuhan dan pembentukan tulang tengkorak menyebabkan terjadinya anomali kraniofasial pada anak. Strabismus terutama terjadi karena gangguan yang melibatkan struktur orbita. Gangguan ini dapat mempengaruhi posisi bola mata dan fungsi otot ekstraokular, dengan merubah posisi insersi otot atau mengganggu persarafan otot ekstraokular.[20]

Massa Rongga Orbita

Desakan massa pada rongga orbita akan menyebabkan gangguan anatomi dan letak otot ekstraokular. Massa dapat terbentuk karena adanya neoplasma, lesi vaskular (seperti aneurisma), infeksi, atau inflamasi.[20]

Trauma

Trauma baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan perdarahan intraorbita maupun gangguan anatomi otot–otot ekstraokular. Trauma yang dimaksud antara lain seperti trauma penetrasi, perdarahan pada sekitar otot ekstraokular, serta fraktur tulang penyusun rongga orbita karena trauma tumpul.[20]

Proses Penuaan (Aging)

Penuaan memberikan perubahan pada accommodative convergence dan adaptasi vergence. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan sistem okulomotor untuk menstabilisasi arah pandangan dan menjaga agar bayangan yang jatuh di retina tetap stabil menurun.[24]

Pada orang tua, terjadi sebuah keadaan yang disebut dengan eye sagging syndrome (SES), yaitu degenerasi jaringan penyambung yang menyokong bola mata. Pada SES, terjadi degenerasi pada otot rektus dimana terjadi penipisan dan pemanjangan otot rectus superior dan lateral. Hal ini bermanifestasi sebagai esotropia yang lebih jelas pada saat melihat jauh dibandingkan dekat, serta cyclovertical strabismus.[33,34]

Thyroid Eye Disease (TED)

Thyroid eye disease (TED) merupakan manifestasi ekstratiroid yang tersering pada Grave’s disease (30–50%) dan dapat menyebabkan proptosis unilateral maupun bilateral. Manifestasi klinis TED antara lain adalah retraksi palpebra, eksoftalmus, disfungsi saraf optik, restriksi otot ekstraokular, dan strabismus.[35]

Faktor Risiko

Faktor risiko strabismus pada bayi dan anak–anak berbeda dengan dengan orang dewasa. Pada bayi dan anak–anak, faktor risiko meliputi faktor prenatal dan kelahiran, antara lain:

  • Riwayat kehamilan, seperti penyulit dan riwayat merokok saat hamil

  • Kelahiran prematur

  • Riwayat keluarga dengan strabismus
  • Sindrom dan kelainan kongenital tertentu, seperti Down Syndrome dan hidrosefalus[2,4,14]

Faktor risiko strabismus pada orang dewasa meliputi:

  • Pertambahan usia
  • Faktor predisposisi untuk penyakit kardiovaskular, stroke, dan kelumpuhan saraf kranial, misalnya gaya hidup, stress, kurangnya aktivitas fisik, dan penyakit kronis seperti hipertensi

  • Gangguan refraksi seperti miopia

  • Penyakit autoimun
  • Tumor intrakranial[24,30]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Assaye A kegne, Tegegn MT, Assefa NL, et al. Knowledge towards Strabismus and Associated Factors among Adults in Gondar Town, Northwest Ethiopia. J Ophthalmol. 2020 Apr 25;2020:7.
3. Minichello MA. Adult Strabismus and Vision Therapy. Electronic Thesis or Dissertation. Ohio State University, 2015;78. https://etd.ohiolink.edu/pg_10?0::NO:10:P10_ACCESSION_NUM:osu1429747867
4. Alshammari M, Alhibshi N, Almusallam A,et al. Risk factors for developing different subtypes of strabismus in a Saudi population. International Journal of Medical and Health Research. 2017 Nov;3(11):116–20.
13. O’Dowd C. RACGP - Evaluating squints in children. AFP. 2013 Dec;42(12):872–4.
14. Lingham G, Mackey DA, Sanfilippo PG, et al. Influence of prenatal environment and birth parameters on amblyopia, strabismus, and anisometropia. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol Strabismus. 2020 Apr;24(2):74.e1-74.e7.
15. Zhangqing F, Junhong L. An interpretation of Adult Strabismus Preferred Practice Pattern. Chin J Exp Ophthalmol. 2020 Jun 10;38(06):527–32.
20. Lueder GT. Orbital Causes of Incomitant Strabismus. Middle East Afr J Ophthalmol. 2015;22(3):286–91.
24. Dagi LR, Velez FG, Archer SM, et al. Adult Strabismus Preferred Practice Pattern. Ophthalmology. 2020 Jan;127(1):P182–298.
30. Phuljhele S, Dhiman R, Sharma M, et al. Acquired Ocular Motor Palsy: Current Demographic and Etiological Profile. Asia-Pac J Ophthalmol Phila Pa. 2020 Feb 3;9(1):25–8.
31. Binder NR, Kruglyakova J, Borchert MS. Strabismus in patients with cortical visual impairment: outcomes of surgery and observations of spontaneous resolution. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol Strabismus. 2016 Apr;20(2):121–5.
32. Kanukollu VM, Sood G. Strabismus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560782/
33. Barliana JD, Pradana EA, Nusanti S, et al. Clinical Manifestations of Cortical Visual Impairment in Department of Ophthalmology, Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital. eJKI, 2019;7(3):5.
34. Goseki T, Suh SY, Robbins L, et al. Prevalence of Sagging Eye Syndrome in Adults with Binocular Diplopia. Am J Ophthalmol. 2020 Jan;209:55–61.
35. Assam JH, Miller AM, Chevez-Barrios P, et al. Extraocular muscle biopsy during surgery for strabismus of unknown etiology. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol Strabismus. 2019 Dec;23(6):356–9.

Patofisiologi Strabismus
Epidemiologi Strabismus

Artikel Terkait

  • Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abdusen
    Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abdusen
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Desember 2022
Bagaimana penanganan mata juling dengan visus normal? - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Untuk pasien dengan salah satu mata sering juling keluar bila lihat jauh, namun tidak ada keluhan penglihatan seperti pandangan ganda, kabur, dan...
Anonymous
08 Desember 2022
Tata laksana mata juling keluar dengan visus normal
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok. Saya mendapat pasien pria usia 28 tahun, seminggu ini mengeluhkan mata kanan juling keluar bila lihat jauh. Riwayat trauma atau pemakaian obat mata...
Anonymous
04 November 2022
Pasien anak umur 11 tahun dengan strabismus - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokIzin bertanyaPasien anak umur 11 tahun dgn strabismus deviasi minimal, selama ini penglihatan tidak terganggu. Apakah masih bisa di koreksi menjadi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.