Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Strabismus general_alomedika 2023-05-16T10:51:13+07:00 2023-05-16T10:51:13+07:00
Strabismus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Strabismus

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, strabismus sering terjadi pada anak berusia <6 tahun, dengan puncak awitan usia 3 tahun. Strabismus juga dapat terjadi pada orang dewasa, dengan rerata usia 40–50 tahun.[2,30,38]

Strabismus dapat menyebabkan gangguan perkembangan visual dengan komplikasi tersering yang ditemukan adalah ambliopia. Selain itu, sebanyak 50–73% dari seluruh kejadian kebutaan terjadi pada strabismus.[4]

Pada anak, bentuk strabismus yang sering ditemukan adalah esotropia dengan prevalensi 3–5 kali lebih banyak daripada eksotropia. Hal ini karena pembentukan refleks akomodasi yang belum matur saat terjadinya strabismus dan kelumpuhan saraf kranial VI yang sering ditemukan pada anak dengan tumor intrakranial dan anomali kongenital.[30,38]

Global

Prevalensi strabismus pada populasi umum adalah 0,3–7,6%, variasi ini tergantung dari negara, etnis, dan kelompok usia. Pada anak berusia 4–10 tahun, prevalensi global strabismus mencapai 2–4%. Pada orang dewasa berkisar antara 4–5,6%. Pada lansia berkisar 0,68%.[10,14,37–42]

Pada populasi anak–anak, esotropia merupakan bentuk yang lebih sering ditemukan. Pada usia 55–75 tahun, eksotropia merupakan bentuk yang lebih sering ditemukan.[39]

Berdasarkan studi oleh Tegegne et al., pada 632 anak usia 12±4 tahun, prevalensi strabismus adalah 5%. Strabismus pada studi ini seringkali berhubungan dengan riwayat keluarga strabismus, hiperopia ≥+3.00 dioptri, dan tidak mendapatkan ASI eksklusif.[36]

Indonesia

Data epidemiologi strabismus di Indonesia masih sangat terbatas, tetapi sudah ada beberapa penelitian yang meneliti mengenai strabismus di Indonesia. Salah satunya adalah studi yang dilakukan Putri P et al. pada bulan Januari sampai dengan Desember 2017, di mana didapatkan 91 pasien dengan strabismus horizontal.

Berdasarkan penelitian tersebut, anak berusia <10 tahun menempati proporsi yang paling banyak (52,7%) dibandingkan usia 10–20 tahun (22,0%) dan >20 tahun (25,3%). Laki–laki dan perempuan memiliki proporsi yang hampir sama. Jenis strabismus yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah eksotropia (62,6%).[12]

Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yani et al. di Bali, ditemukan bahwa prevalensi strabismus pada pasien dengan retinoblastoma (N=59 responden) mencapai 4%.[43]

Mortalitas

Strabismus jarang menyebabkan kematian, sehingga data mortalitas global masih sangat terbatas. Akan tetapi, terdapat laporan kasus mengenai oculocardiac reflex (OCR) atau refleks Aschner–Dagnini oleh traksi manuver traksi saat operasi, misalnya pada otot rectus, atau penekanan pada bola mata. Manuver ini dapat menstimulus saraf vagus pada dan persarafan ke nodus SA berakhir pada penurunan laju denyut jantung, aritmia, dan cardiac arrest.[72]

Kejadian OCR dapat dicegah dengan monitoring tanda vital intraoperatif, pemilihan metode anestesi blok peribulbar, maupun profilaksis antikolinergik preoperatif seperti atropine sulfat.

Pemilihan teknik anestesi dengan blok peribulbar dinilai lebih aman daripada blok retrobulbar, karena blok retrobulbar dilaporkan kemungkinan berhubungan dengan OCR. Selain itu, penggunaan ketamin sebagai anestesi topikal kemungkinan dapat mencegah OCR dengan efek samping minimal.[72]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Assaye A kegne, Tegegn MT, Assefa NL, et al. Knowledge towards Strabismus and Associated Factors among Adults in Gondar Town, Northwest Ethiopia. J Ophthalmol. 2020 Apr 25;2020:7.
4. Alshammari M, Alhibshi N, Almusallam A,et al. Risk factors for developing different subtypes of strabismus in a Saudi population. International Journal of Medical and Health Research. 2017 Nov;3(11):116–20.
10. Rowe FJ, Noonan CP. Botulinum toxin for the treatment of strabismus. Cochrane Database Syst Rev. 2017;(3). https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD006499.pub4/full
12. Putri P, Julita J. Profil Strabismus Horizontal di RSUP Dr. M Djamil Padang Januari – Desember 2017. J Kesehat Andalas. 2020 Apr 30;9(1):83.
14. Lingham G, Mackey DA, Sanfilippo PG, et al. Influence of prenatal environment and birth parameters on amblyopia, strabismus, and anisometropia. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol Strabismus. 2020 Apr;24(2):74.e1-74.e7.
30. Phuljhele S, Dhiman R, Sharma M, et al. Acquired Ocular Motor Palsy: Current Demographic and Etiological Profile. Asia-Pac J Ophthalmol Phila Pa. 2020 Feb 3;9(1):25–8.
36. Tegegne MM, Fekadu SA, Assem AS. Prevalence of Strabismus and Its Associated Factors Among School-Age Children Living in Bahir Dar City: A Community-Based Cross-Sectional Study. Clin Optom (Auckl). 2021 Apr 8;13:103-112. doi: 10.2147/OPTO.S300124. PMID: 33854396; PMCID: PMC8041646.
37. Sharma K, Panwar P, Chaudhary K. Intermittent divergent squint in prematurity and its neurophysiological aspects. J Pediatr Neurosci. 2017;12(2):124.
38. Kumari N, Amitava AK, Ashraf M, et al. Prognostic preoperative factors for successful outcome of surgery in horizontal strabismus. Oman J Ophthalmol. 2017 May 1;10(2):76.
39. Azam P, Nausheen N, Fahim Faisal M. Prevalence of Strabismus and its type in Pediatric age group 6-15 years in a tertiary eye care hospital, Karachi. Biom Biostat Int J. 2019 Feb 14;8(1):24–8.
40. Hemptinne C, Aerts F, Pellissier T, et al. Motor skills in children with strabismus. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol Strabismus. 2020 Apr;24(2):76.e1-76.e6.
41. Stager D. Adult Strabismus: it’s never too late. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol Strabismus JAAPOS. 2014 Apr 1;18(2):103–4.
42. Hashemi H, Pakzad R, Heydarian S, et al. Global and regional prevalence of strabismus: a comprehensive systematic review and meta-analysis. Strabismus. 2019 Apr;27(2):1–12.
43. Yani Lastariana KA, Ariawati K, Widnyana P. Prevalens dan karakteristik penderita retinoblastoma di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2008-2015. Medicina (Mex). 2018 Jul 16;49(2). https://www.medicinaudayana.org/index.php/medicina/article/view/109
72. Meena MC, Panchal K, Rani M. Sudden death in strabismus surgery under local anaesthesia: a case report. Journal of Emergency Practice and Trauma 2017; 3(1): 34-37. doi: 10.15171/jept.2017.13

Etiologi Strabismus
Diagnosis Strabismus

Artikel Terkait

  • Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abdusen
    Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abdusen
  • Efikasi Botox dalam Tata Laksana Strabismus
    Efikasi Botox dalam Tata Laksana Strabismus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2022, 15:39
Bagaimana penanganan mata juling dengan visus normal? - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Untuk pasien dengan salah satu mata sering juling keluar bila lihat jauh, namun tidak ada keluhan penglihatan seperti pandangan ganda, kabur, dan...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2022, 21:35
Tata laksana mata juling keluar dengan visus normal
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok. Saya mendapat pasien pria usia 28 tahun, seminggu ini mengeluhkan mata kanan juling keluar bila lihat jauh. Riwayat trauma atau pemakaian obat mata...
Anonymous
Dibalas 04 November 2022, 11:54
Pasien anak umur 11 tahun dengan strabismus - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokIzin bertanyaPasien anak umur 11 tahun dgn strabismus deviasi minimal, selama ini penglihatan tidak terganggu. Apakah masih bisa di koreksi menjadi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.