Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Strabismus general_alomedika 2023-03-09T09:13:16+07:00 2023-03-09T09:13:16+07:00
Strabismus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Strabismus

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Strabismus adalah deviasi salah satu atau kedua bola mata dari posisi normalnya, sehingga seseorang sulit mengarahkan kedua bola mata secara simultan saat hendak memfokuskan pandangan pada sebuah objek. Normalnya, kedua mata memiliki kedudukan yang sama, atau orthophoria, dan bergerak secara simultan sehingga bayangan objek/target visual jatuh pada fovea. Strabismus dapat mengenai satu mata/unilateral maupun kedua mata/bilateral.[1–3]

Strabismus dibagi menjadi 2 tipe, yaitu concomitant dan incomitant. Strabismus concomitant adalah strabismus dengan sudut deviasi yang sama pada seluruh arah gerakan bola mata dengan otot ekstraokular masih dapat bergerak maksimal. Strabismus incomitant adalah strabismus dengan sudut deviasi berbeda pada berbagai posisi lirikan disertai pergerakan otot ekstraokular yang terbatas. Pola deviasi “A” dan “V” termasuk dalam strabismus incomitant.[3–6]

strabismus, kelainan posisi mata, alomedika

Gambar 1. Anak dengan Strabismus.

Arah deviasi pada strabismus dapat dibedakan menjadi horizontal, vertikal, dan cyclodeviation. Deviasi horizontal terdiri dari esotropia (mengarah ke dalam) dan eksotropia (keluar), sedangkan deviasi vertikal terdiri dari hipertropia (ke atas) dan hipotropia (ke bawah). Cyclodeviation adalah rotasi pada aksis anteroposterior atau rotatorik. Eksotropia dan esotropia adalah bentuk yang sering ditemukan pada strabismus.[4,7–10]

Pola deviasi “A” adalah bertambah jauhnya jarak kedua pupil (divergen) dengan semakin ke bawah arah pandangan, seperti membentuk huruf A. Sebaliknya, pola deviasi “V” adalah semakin jauhnya jarak kedua pupil dengan arah pandangan yang semakin ke atas, seperti membentuk huruf “V”.[11]

Strabismus terjadi karena adanya gangguan struktur atau sistem neuromuskular yang mengontrol otot–otot ekstraokular untuk mempertahankan posisi bola mata dan menggerakan kedua bola mata. Strabismus berdasarkan etiologinya dapat dibagi menjadi primer dan sekunder. Strabismus primer biasanya idiopatik dan terjadi pada bayi dan anak–anak. Strabismus sekunder merupakan strabismus yang terjadi karena penyakit tertentu atau trauma.[12–15]

Neonatus dapat menunjukkan gejala strabismus horizontal intermittent, tetapi hal ini masih dapat dikatakan normal. Apabila bertahan sampai usia >3 bulan, maka perlu dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Strabismus dapat menjadi salah satu tanda patologis yang berbahaya, misalnya retinoblastoma atau keadaan patologis intrakranial.[1]

Penatalaksanaan strabismus bertujuan untuk mengembalikan penglihatan binokular. Tata laksana yang dipilih meliputi pemakaian kacamata, terapi oklusi, dan tindakan operatif. Penatalaksanaan pada strabismus juga harus meliputi etiologinya.[3,10,12,15]

Komplikasi yang sering dan sangat ditakutkan pada strabismus adalah ambliopia. Selain mengganggu tumbuh kembang anak, kondisi ini juga mengganggu performa akademik dan masa depan anak. Strabismus dapat memberikan dampak yang buruk pada psikososial dan sosioekonomi pasien apabila tidak mendapatkan tata laksana yang optimal.[16]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Sawers N, Jewsbury H, Ali N. Diagnosis and management of childhood squints: investigation and examination with reference to red flags and referral letters. Br J Gen Pract. 2017 Jan 1;67(654):42–3.
2. Assaye A kegne, Tegegn MT, Assefa NL, et al. Knowledge towards Strabismus and Associated Factors among Adults in Gondar Town, Northwest Ethiopia. J Ophthalmol. 2020 Apr 25;2020:7.
3. Minichello MA. Adult Strabismus and Vision Therapy. Electronic Thesis or Dissertation. Ohio State University, 2015;78. https://etd.ohiolink.edu/pg_10?0::NO:10:P10_ACCESSION_NUM:osu1429747867
4. Alshammari M, Alhibshi N, Almusallam A,et al. Risk factors for developing different subtypes of strabismus in a Saudi population. International Journal of Medical and Health Research. 2017 Nov;3(11):116–20.
5. Adams DL, Economides JR, Horton JC. Incomitance and Eye Dominance in Intermittent Exotropia. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2017 Aug 1;58(10):4049–55.
6. Chopra V, Balasubramanian P. Clinical Study Of Concomitant Squint. J Evid Based Med Healthc. 2017 Jul 5;4:3294–7.
7. Abdu L. Clinical Evaluation of Horizontal Pediatric Strabismus and the Management Challenges. Front Ophthalmol Ocul Imaging. 2019 Feb 22; https://www.intechopen.com/books/frontiers-in-ophthalmology-and-ocular-imaging/clinical-evaluation-of-horizontal-pediatric-strabismus-and-the-management-challenges
8. Helveston EM. Understanding, detecting, and managing strabismus. Community Eye Health. 2010 Mar;23(72):12–4.
9. Walton MMG, Pallus A, Fleuriet J, et al. Neural mechanisms of oculomotor abnormalities in the infantile strabismus syndrome. J Neurophysiol. 2017 Apr 10;118(1):280–99.
10. Rowe FJ, Noonan CP. Botulinum toxin for the treatment of strabismus. Cochrane Database Syst Rev. 2017;(3). https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD006499.pub4/full
11. Das VE. The Neural Oculomotor System in Strabismus. In: Shaikh A, Ghasia F, editors. Advances in Translational Neuroscience of Eye Movement Disorders. Cham: Springer International Publishing; 2019. p. 141–63. (Contemporary Clinical Neuroscience). https://doi.org/10.1007/978-3-030-31407-1_8
12. Putri P, Julita J. Profil Strabismus Horizontal di RSUP Dr. M Djamil Padang Januari – Desember 2017. J Kesehat Andalas. 2020 Apr 30;9(1):83.
13. O’Dowd C. RACGP - Evaluating squints in children. AFP. 2013 Dec;42(12):872–4.
14. Lingham G, Mackey DA, Sanfilippo PG, et al. Influence of prenatal environment and birth parameters on amblyopia, strabismus, and anisometropia. J Am Assoc Pediatr Ophthalmol Strabismus. 2020 Apr;24(2):74.e1-74.e7.
15. Zhangqing F, Junhong L. An interpretation of Adult Strabismus Preferred Practice Pattern. Chin J Exp Ophthalmol. 2020 Jun 10;38(06):527–32.
16. Khojah MS, Al-Ghamdi S, Alaydarous S, et al. Knowledge and Attitude Toward Strabismus in Western Province, Saudi Arabia. Cureus. 2020;12(1):e6571. Published 2020 Jan 5. doi:10.7759/cureus.6571

Patofisiologi Strabismus

Artikel Terkait

  • Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abdusen
    Pendekatan Klinis pada Pasien dengan Kelemahan Saraf Abdusen
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Desember 2022
Bagaimana penanganan mata juling dengan visus normal? - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Untuk pasien dengan salah satu mata sering juling keluar bila lihat jauh, namun tidak ada keluhan penglihatan seperti pandangan ganda, kabur, dan...
Anonymous
08 Desember 2022
Tata laksana mata juling keluar dengan visus normal
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok. Saya mendapat pasien pria usia 28 tahun, seminggu ini mengeluhkan mata kanan juling keluar bila lihat jauh. Riwayat trauma atau pemakaian obat mata...
Anonymous
04 November 2022
Pasien anak umur 11 tahun dengan strabismus - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokIzin bertanyaPasien anak umur 11 tahun dgn strabismus deviasi minimal, selama ini penglihatan tidak terganggu. Apakah masih bisa di koreksi menjadi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.