Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Endometritis general_alomedika 2019-11-29T15:45:55+07:00 2019-11-29T15:45:55+07:00
Endometritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Endometritis

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Endometritis didefinisikan sebagai infeksi pada lapisan endometrium uterus. Infeksi ini dapat meluas hingga melibatkan miometrium dan parametrium. Pasien endometritis umumnya akan mengeluhkan demam dan nyeri abdomen bagian bawah, serta pada kasus postpartum, dapat ditemukan lochia (duh uterus setelah persalinan) yang berbau busuk.[1]

Endometritis paling sering terjadi setelah persalinan, terutama pada operasi sectio caesarea karena bakteri dapat menginvasi saluran genitalia atas. Endometritis yang tidak disebabkan oleh infeksi setelah persalinan digolongkan sebagai penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease / PID). Berdasarkan pedoman terapi penyakit menular seksual dari CDC tahun 2015, yang termasuk PID adalah kombinasi dari endometritis, salpingitis, abses tubo-ovarian dan peritonitis pelvis.[2]

Endometritis umumnya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dengan keluhan utama berupa demam dan nyeri abdomen bagian bawah. Selain itu, juga dapat ditemukan nyeri tekan uterus, nyeri tekan adneksa uterus, dan nyeri goyang uterus.

Endometritis dapat diterapi dengan antibiotik spektrum luas seperti kombinasi gentamicin dan clindamycin. Endometritis yang tidak diterapi dengan adekuat dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis dan bahkan kematian.

Depositphotos_137806162_s-2019

Referensi

1. Rivlin ME, Alderman E, Chandran L, Simmons GT. Endometritis. Medscape, 2019. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/254169-overview#a1
2. Workowski KA, Bolan GA, Centers for Disease Control and Prevention. Sexually transmitted diseases treatment guidelines. 2015. MMWR Recomm Rep. 2015. 64 (RR-03):1-137.

Patofisiologi Endometritis

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
20 Januari 2022
Artikel SKP - Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Selama ini masih ada perdebatan mengenai jenis antibiotik yang paling tepat diberikan untuk pasien penyakit radang panggul. Regimen antibiotik...
dr. Jeffry Kristiawan
08 Oktober 2018
Berbagi kasus PID dengan retensio urine dan hidronefrosis
Oleh: dr. Jeffry Kristiawan
4 Balasan
seorang wanita 49 tahun dengan keluhan awal nyeri perut sejak 6 hari lalu. nyeri dirasakan di perut bagian bawah disertai adanya keputihan berbau.vital sign...
dr. Firda Jusela
27 September 2018
apakah bisa terapi ozon untuk pengobatan salphingitis?
Oleh: dr. Firda Jusela
2 Balasan
selamat siang docs, ingin bertanya.ada user yang menanyakan mengenai terapi ozon untuk pengobatan salphingitis. apakag sudah ada di indonesia dan apakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.