Epidemiologi Endometritis
Epidemiologi endometritis secara keseluruhan belum diketahui secara pasti. Walau demikian, terdapat peningkatan insidensi endometritis pada wanita yang menjalani operasi sectio caesarea dan wanita yang mengalami infeksi menular seksual seperti gonorrhea, klamidia, dan bacterial vaginosis.
Global
Insidensi endometritis setelah persalinan per vaginam di Amerika Serikat hanya berkisar antara 1-3% tetapi insidensi ini meningkat tajam pada persalinan sectio caesarea hingga 90% bergantung dari faktor risiko pasien dan apakah profilaksis antibiotik perioperatif diberikan atau tidak.[1]
Insidensi endometritis juga meningkat pada wanita yang mengalami infeksi menular seksual dengan tingkat insidensi 15-25%.[6]
Indonesia
Berdasarkan data dari Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual tahun 2016, diketahui bahwa di antara wanita yang terinfeksi klamidia dan tidak diterapi, 10-40% akan mengalami komplikasi radang panggul, termasuk endometritis.[7]