Prognosis Endometritis
Terapi yang adekuat dan etiologi endometritis sangat menentukan prognosis endometritis. Endometritis, terutama yang terjadi akibat sectio caesarea yang tidak diterapi dengan adekuat dapat menyebabkan komplikasi fatal, seperti sepsis atau kematian. Endometritis kronik juga dapat berhubungan dengan infertilitas dan keguguran berulang.
Komplikasi
Komplikasi endometritis dibedakan antara komplikasi endometritis akut dan kronis.
Komplikasi Endometritis Akut
Endometritis dapat menyebar keluar rahim sehingga menyebabkan abses, peritonitis dan tromboflebitis. Endometritis yang tidak ditangani dengan baik juga dapat menyebabkan terjadinya systemic inflammation response syndrome / SIRS, dan sepsis.
Pada pasien yang mengalami infeksi Streptococcus grup A, dapat terjadi komplikasi sindrom syok toksik, fasciitis nekrolisis, hingga kematian. Infeksi Streptococcus grup A ini dicurigai pada pasien yang mengalami gejala sistemik, diare, dan nyeri abdomen. [12]
Komplikasi Endometritis Kronis
Endometritis kronis dapat menyebabkan risiko terjadinya infertilitas, perdarahan uterus abnormal, dan abortus rekuren. Sebuah studi menunjukkan pada pasien yang mengalami abortus berulang, 42% di antaranya mengalami endometritis kronik.[13] Studi lain menunjukkan bahwa endometritis kronis ditemukan pada 14% wanita yang mengalami kegagalan implantasi berulang setelah menjalani program bayi tabung (in vitro fertilization / IVF) dan pada 27% wanita yang mengalami abortus berulang.[14]
Prognosis
Pasien endometritis yang diterapi dengan adekuat, 90% memberikan respons yang baik. Pasien endometritis yang terlambat ditangani, terutama setelah operasi sectio caesarea, dapat menyebabkan komplikasi sistemik sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian.[8]