Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Bakterial Vaginosis general_alomedika 2022-12-23T10:02:44+07:00 2022-12-23T10:02:44+07:00
Bakterial Vaginosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Bakterial Vaginosis

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Diagnosis bakterial vaginosis ditegakkan dengan pasti dari hasil pewarnaan Gram pada sampel duh tubuh vagina. Jika tidak melakukan pemeriksaan duh vagina, maka diagnosis dapat berdasarkan kriteria Nugent atau Kriteria Amsel.[1,3-5,15,23]

Diagnosis bakterial vaginosis dapat ditegakkan bila skor Nugent 7‒10, yang dijelaskan pada tabel di bawah. Diagnosis klinis bakterial vaginosis juga dapat ditegakkan bila didapatkan 3 dari 4 kriteria Amsel, yaitu:

  • Leukorrhea tipis, putih keabuan, homogen, dan berbau amis (fishy odor)

  • pH vagina >4,5
  • Tes Whiff positif
  • Terdapat sel klu (clue cells)[1,3-5,15,23]

Anamnesis

Keluhan utama pada bakterial vaginosis adalah keputihan atau keluarnya cairan dari vagina (vaginal discharge). Cairan vagina yang bersifat patologis bila terdapat tanda perubahan warna, cairan kental, berbau, dan terdapat gejala penyerta seperti gatal, nyeri vagina, disuria, dan nyeri panggul.[1,3,23,24]

Anamnesis lebih lanjut perlu dilakukan apabila terdapat kecurigaan terhadap infeksi, yaitu:

  • Karakteristik duh vagina: meliputi warna, konsistensi, volume, dan bau
  • Gejala penyerta: rasa gatal, nyeri, dan perdarahan
  • Riwayat kontrasepsi dan menstruasi
  • Riwayat seksual pasien dan pasangan
  • Riwayat obstetrik
  • Skrining faktor risiko: vaginal douching, paparan sperma, penggunaan antibiotik, promiskuitas, wanita yang berhubungan seksual dengan sesama wanita, penggunaan intrauterine device (IUD)

  • Skrining infeksi menular seksual lain: HIV, trikomoniasis, klamidia, gonorrhea, tetapi perlu diingat bahwa bakterial vaginosis bisa muncul pada wanita yang tidak aktif secara seksual[1,4,15,23]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan genitalia umum, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan bimanual. Saat pemeriksaan fisik, dapat dilakukan swab duh vagina secara bersamaan bila dinilai perlu.

Pemeriksaan Genitalia Umum

Inspeksi dilakukan dalam posisi litotomi, pada bakterial vaginosis dapat ditemukan vulva vagina tampak kemerahan dan edema, labia dan introitus vagina umumnya normal, serta terdapat duh tubuh vagina berwarna keabuan, kental, dan berbau amis.

Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dilakukan dalam posisi litotomi dan dilakukan dengan spekulum, dapat ditemukan:

Inspeksi: sekret menempel sepanjang liang vagina, tipis, homogen, warna keabuan, berbau amis

  • Forniks: dapat ditemukan kumpulan (pooling) sekret pada forniks posterior, dapat disertai gelembung pada cairan
  • Refleks cahaya: dinding vagina terlihat basah, dapat ditemukan tanda-tanda inflamasi

Pemeriksaan Bimanual

Pemeriksaan dilakukan dalam posisi litotomi, tangan kiri menekan abdomen bagian bawah. Pada pemeriksaan dalam dapat ditemukan duh tubuh vagina kental berwarna keabuan. Bila terjadi penyakit radang panggul, dapat ditemukan nyeri goyang porsio.[1,3,15,23,24]

Diagnosis Banding

Beberapa diagnosis banding bakterial vaginosis antara lain vaginitis inflamasi deskuamatif, kandidiasis vulvovagina, trikomoniasis, klamidia, gonorrhea, dan servisitis.

Vaginitis Inflamasi Deskuamasi

Vaginitis inflamasi deskuamasi (desquamative inflammatory vaginitis) ditandai duh vagina yang purulen. Pada pemeriksaan akan ditemukan eritema vagina dan petekie submukosa pada serviks dan vagina. Pada pemeriksaan penunjang, didapatkan pH >4,7, tidak ditemukan clue cell, terdapat sel epitel imatur, serta ditemukan dominasi basil dan kokus pada pewarnaan Gram.

Kandidiasis Vulvovagina

Pada kandidiasis vulvovagina pasien akan mengeluhkan rasa gatal yang berat dan keluar duh tubuh vagina putih kental seperti susu atau keju, tidak berbau, dan terasa panas. Pada pemeriksaan ditemukan eritema vulvovagina dengan sel satelit, edema vulva, dan pH < 4,5.

Trikomoniasis

Pada trikomoniasis, warna duh tubuh kuning atau kehijauan, berbuih, berbau, disertai nyeri vagina dan terkadang disuria. Pada pemeriksaan akan didapatkan pH >4,5. Pada pemeriksaan dalam tampak strawberry cervix appearance.

Klamidia

Pasien klamidia sering kali asimtomatik. Klamidia biasanya terjadi bersamaan dengan infeksi menular seksual lain. Dapat ditemukan duh tubuh mukopurulen warna kekuningan, dispareunia, dan dapat disertai demam atau radang panggul.

Gonorrhea

Pada gonorrhea, pasien dapat mengeluhkan duh vagina purulen, tidak berbau, dan dapat disertai perdarahan, dispareunia, atau gejala traktus urinarius bawah. Pada pemeriksaan duh tubuh vagina akan didapatkan diplococcus gram negatif.

Servisitis

Pada servisitis didapatkan duh mukopurulen. Pada pemeriksaan dalam akan tampak serviks mudah berdarah, nyeri angkat serviks, dan adneksa kaku.[1,3,4,8,15,23]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan duh vagina sebaiknya dilakukan pada seluruh wanita >12 tahun dengan gejala vulvavagina, atau dengan indikasi kegagalan terapi empiris fluor albus, gejala vulvavagina rekuren, wanita hamil, pasangan seksual positif infeksi menular seksual lain, atau pasangan seksual sesama wanita.

Pemeriksaan penunjang baku emas untuk diagnosis bakterial vaginosis adalah pemeriksaan duh tubuh vagina dengan pewarnaan Gram. Hasil pemeriksaan disesuaikan dengan Kriteria Nugent ataupun Kriteria Hay-Ison. Pemeriksaan lain dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding atau mendeteksi adanya infeksi menular seksual penyerta.[1,3-8,15,23]

Pemeriksaan Duh Vagina

Swab duh tubuh vagina dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan dalam. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:

  • Pewarnaan Gram: ditemukan bakteri vaginosis atau bakteri anaerob lain. Lactobacillus sp bisa ditemukan dalam jumlah sedikit atau tidak ada sama sekali. Interpretasi dilakukan berdasarkan Kriteria Nugent atau Kriteria Hay/Ison
  • Tes saline: dilakukan pada duh vagina yang diberikan cairan saline normal dan diperiksa di bawah mikroskop. Umumnya ditemukan clue cells, yaitu sel epitel yang dikelilingi oleh bakteri
  • Tes Whiff: dilakukan dengan memberikan cairan KOH 10% pada spekulum setelah pemeriksaan dalam. Hasil positif adalah ditemukannya bau amis (fishy odor)[2,3,11,23,25]

Tabel 1. Kriteria Nugent untuk Diagnosis Bakterial Vaginosis

Organisme Jumlah Bakteri Skor
Lactobacillus >30 per lapang pandang 0
5‒30 per lapang pandang 1
1‒4 per lapang pandang 2
<1 per lapang pandang 3
0 per lapang pandang 4

 

Bacteroides/Gardnerella

0 per lapang pandang 0
<1 per lapang pandang 1
1‒4 per lapang pandang 2
5‒30 per lapang pandang 3
>30 per lapang pandang 4

 

Mobiluncus

0 per lapang pandang 0
1‒4 per lapang pandang 1
5 per lapang pandang 2

Interpretasi:

Skor 0‒3: normal

Skor 4‒6: intermediate (lakukan pemeriksaan ulang)

Skor 7‒10: bakterial vaginosis

Sumber: Josephine, 2019.[2-5]

Tabel 2. Kriteria Hay/Ison untuk Diagnosis Bakterial Vaginosis

Hasil Pemeriksaan Grade Interpretasi
Ditemukan sel epitel dan tidak terdapat Lactobacilli 0 Pasien sudah menggunakan antibiotik, atau bukan bakterial vaginosis
Dominasi morfotipo Lactobacillus 1 Normal
Ditemukan Lactobacillus dan Gardnerella atau Mobiluncus 2 Intermediate
Dominasi Gardnerella dan/atau Mobiluncus, terdapat clue cell, Lactobacillus tidak ditemukan atau sangat sedikit 3 Bakterial vaginosis
Ditemukan kokus gram positif, tidak ditemukan Lactobacillus 4 Vaginitis aerobik

Sumber: Josephine, 2019.[2-5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Kementerian Kesehatan Indonesia. Fluor Albus / Vaginal Discharge Non Gonore. Dalam: Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer. Jakarta: Kemenkes RI; 2013. h. 574–7.
2. Centers for Disease Control and Prevention. 2015 STD Treatment Guidelines: Bacterial Vaginosis. CDC. 2015. https://www.cdc.gov/std/tg2015/bv.htm
3. Sherrard J, Wilson J, et al. 2018 European (IUSTI/WHO) Guideline on the Management of Vaginal Discharge. Int J STD AIDS. 2018;1–6.
4. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Bakterial vaginosis. Dalam: Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Indonesia: PERDOSKI; 2011.
5. Rao DSR, Pindi DKG, et al. Diagnosis of Bacterial Vaginosis: Amsel’s Criteria vs Nugent’s scoring. Sch J Appl Med Sci. 2016;4:2027–31.
8. Paavonen J, Brunham RC. Bacterial Vaginosis and Desquamative Inflammatory Vaginitis. N Engl J Med. 2018;379:2246–54.
11. Nasioudis D, Linhares IM, Ledger WJ, Witkin SS. Bacterial vaginosis: a critical analysis of current knowledge. BJOG. 2017;124:61–9.
15. Sobel J. Bacterial vaginosis: Clinical manifestations and diagnosis. UpToDate. 2017. https://www.uptodate.com/contents/bacterial-vaginosis-clinical-manifestations-and-diagnosis
23. Paladine HL, Desai UA. Vaginitis: Diagnosis and Treatment. Am Fam Phys. 2018;97:321–9.

Epidemiologi Bakterial Vaginosis
Penatalaksanaan Bakterial Vaginosis

Artikel Terkait

  • Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
    Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
Diskusi Terkait
Anonymous
26 Desember 2022
Luka seperti sariawan di vagina disertai keputihan kuning kehijauan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusiPasien wanita, 24th. Baru menikah. Keluhan keputihan kuning kehijauan dan berbau. Gatal di vagina (+). Terdapat luka di vagina,...
Anonymous
26 September 2022
Pasien dengan ISK dan bacterial vaginosis (BV)
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dok, saya mau tanya, jika pasien datang dgn isk dan bv, apakah diberikan double antibiotik seperti ciprofloksasin dengan metronidazol atau...
Anonymous
08 Oktober 2021
Rasionalitas Pemberian Probiotik pada Vaginitis/Keputihan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter,Izin bertanya mengenai rasionalitas pemberian probiotik pada kondisi vaginitis. Apakah probiotik termasuk terapi adjuvant yang bisa meningkatkan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.