Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pemeriksaan Duh Vagina general_alomedika 2023-03-30T15:14:23+07:00 2023-03-30T15:14:23+07:00
Pemeriksaan Duh Vagina
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pemeriksaan Duh Vagina

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Pemeriksaan duh vagina bertujuan untuk menentukan etiologi duh vagina dalam menentukan tatalaksana yang tepat. Etiologi duh vagina bisa terkait Infeksi Menular Seksual (IMS) maupun tidak.

Etiologi duh vagina tersering adalah fisiologis, vaginosis bakterial, trikomoniasis, dan kandidiasis. Selain itu  etiologi lainnya adalah servisitis, vaginitis aerobik, vaginitis atrofik, mucoid cervical ectopy, masalah psikoseksual, dan depresi.[1,2]

shutterstock_1661606842 (1)-min

Adanya duh vagina merupakan salah satu kondisi kesehatan yang paling sering terjadi pada wanita pada setiap fase kehidupannya. Namun, penegakan diagnosis penyebab duh vagina seringkali kurang akurat jika hanya mengandalkan anamnesis saja. Selain anamnesis yang cukup, pemeriksaan fisik dan penunjang yang sesuai diperlukan untuk menentukan etiologi duh vagina yang bermacam-macam. Anamnesis yang esensial meliputi perilaku dan praktek seksual, jenis kelamin pasangan, siklus haid, vaginal hygiene practice, dan riwayat swamedikasi.[1]

Pemeriksaan duh vagina dapat dilakukan melalui penentuan pH, tes KOH (Kalium Hidroksida), dan pemeriksaan mikroskopik sampel duh vagina. Pemeriksaan pH sekresi vagina dapat dilakukan menggunakan kertas pH spektrum sempit. Peningkatan pH di atas 4,5 seringkali ditemukan pada kondisi vaginosis bakterial dan trikomoniasis. Namun pemeriksaan pH kurang spesifik, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut di bawah mikroskop.[1]

Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan menggunakan 2 buah sampel. Pada preparat kaca yang pertama, sampel  ditetesi 1-2 tetes larutan salin normal 0,9%. Pada preparat kaca yang kedua, sampel diteteskan larutan KOH 10%. Setelah itu, ditutupi dengan penutup kaca dan dilihat di bawah mikroskop dengan kekuatan rendah maupun tinggi.[1]

Spesimen dengan larutan salin dapat menunjukkan adanya trikomonad motil pada trikomoniasis atau sel klu (clue cell). Sel klu adalah sel epitel yang dikelilingi bakteri. Sel klu merupakan karakteristik dari vaginosis bakterial. Pada spesimen dengan KOH, dilakukan identifikasi hifa atau blastospora yang biasa ditemukan pada kandidiasis. Meski demikian, tidak ditemukannya temuan pada masing-masing spesimen tidak mengeksklusi diagnosis. Hal ini disebabkan rendahnya sensitivitas pemeriksaan mikroskopis, yaitu sekitar 50% dibanding dengan pemeriksaan NAAT ataupun kultur jamur. Adanya sel darah putih pada pemeriksaan mikroskopis tanpa ditemukannya trichomonas atau jamur, dapat menunjukkan adanya servisitis.[1]

Referensi

1. Prevention, Center of Diseases. Diseases Characterized by Vaginal Discharge. 2015. STD Treatment Guidelines:2019. https://www.cdc.gov/std/tg2015/vaginal-discharge.htm
2. Sherrard J, Donders G, White D, Jensen JS. European (IUSTI/WHO) guideline on the management of vaginal discharge. 2011. Int J STD AIDS 2011;22:421–9. https://doi.org/10.1258/ijsa.2011.011012.

Indikasi Pemeriksaan Duh Vagina

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
    Pemeriksaan pada Infeksi Saluran Kemih Rekuren Wanita
  • Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
    Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva
    Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Apakah etis mengedukasi pasien untuk onani sebagai pencegahan IMS?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo Dokter. Mohon maaf kalau pertanyaan saya tidak etis. Tapi saya ingin bertanya apakah kita sebagai dokter boleh mengedukasi pasien untuk onani demi...
Anonymous
Dibalas 21 Januari 2025, 22:25
Bakteri/jamur pada vagina dengan keluhan gatal-gatal tanpa keputihan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, teman saya sdg mengalami gatal2 pada Vagina nya sdh beberapa hari, tidak ada keputihan, sdkt mengeluarkan cairan bening tdk berbau, tidak ada...
dr.Marisa Perwitasari
Dibalas 30 Oktober 2024, 15:19
Keputihan pada anak usia 4 tahun
Oleh: dr.Marisa Perwitasari
7 Balasan
Alo Dokter, ijin berdiskusi untuk kasus saya tentang keputihan pada anak. Saya mendapatkan pasien anak perempuan usia 4 tahun dengan keluhan keputihan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.