Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Pemasangan Intrauterine Device (IUD) general_alomedika 2021-08-06T17:58:42+07:00 2021-08-06T17:58:42+07:00
Pemasangan Intrauterine Device (IUD)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pemasangan Intrauterine Device (IUD)

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan jenis alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim. IUD merupakan alat kontrasepsi yang efektif untuk jangka panjang, efisien karena hanya membutuhkan satu kali pemasangan, nyaman untuk pasien, terjangkau, dan dapat mengembalikan kesuburan dengan cepat bila dilepas.[1] IUD memiliki dua jenis yaitu IUD yang memiliki tembaga (misalnya IUD Cu T380A) dan IUD yang mengandung hormon Levonorgestrel (mengandung total 13,5 mg hormon levonorgestrel atau 52 mg hormon levonorgestrel).[1]

Lama masa kerja IUD yang mengandung hormon adalah 5 tahun, sedangkan lama masa kerja IUD Cu T380A adalah selama 10 tahun. Sehingga setelah masa kerjanya habis IUD harus dilepas dan diganti dengan IUD yang baru bila masih ingin melanjutkan kontrasepsi tersebut.[2]

IUD

Mekanisme kerja yang pasti dari tembaga IUD Cu T380A masih belum diketahui secara pasti, tetapi diduga dapat menyebabkan inhibisi migrasi sel sperma, mengurangi viabilitas sel sperma, mengurangi kecepatan transport sel ovum dan merusak ovum.[3] IUD yang mengandung levonorgestrel bekerja dengan cara menebalkan mukus serviks sehingga menghambat penetrasi sel sperma, menghentikan ovulasi dan menipiskan dinding rahim. [4] IUD tidak melindungi penggunanya dari risiko penyakit menular seksual, sehingga pada wanita dengan risiko tinggi disarankan pasangannya tetap menggunakan kondom.[5]

Selain digunakan sebagai alat kontrasepsi konvensional, IUD Cu T380A juga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat. IUD Cu T380A sebagai alat kontrasepsi darurat harus dipasang dalam waktu 5 hari setelah melakukan hubungan intim dan tetap dapat memberikan manfaat selama 10 tahun bila tetap dipasang.[3] IUD Cu T380A dapat lebih efektif sebagai alat kontrasepsi darurat bila dibandingkan dengan pil kontrasepsi darurat.[6]

Referensi

1. Peipert JF, Zhao Q, Allsworth JE et al. Continuation and satisfaction of reversible contraception. Obstet Gynecol. 2011 May. 117(5):1105-13.
2. Paraguard of T380A intrauterine copper contraceptive: prescribing information and instructions for use [package insert]. FEI products LLC. 2003.
3. Wu S, Godfrey EM, Wojdyla D, et al. Copper T380A intrauterine device for emergency contraception: a prospective, multicentre, cohort, clinical trial. BJOG. 2010 Sep 117(10):1205-10.
4. Johnson AB. Insertion and removal of Intrauterine Devices. Am Fam Physician. 2005 Jan1;71(1):95-102.
5. Ming L, Franchi D, Boveri S, Casadio C, Bocciolone L, Sideri M. Progestin intrauterine device and GnRh analogue for uterus-sparing treatment of endometrial precancer and well-differentiated early endometrial carcinoma in young woman. Ann Oncol. 2011 Mar 22(3):643-9.
6. Hatcher RA, Trussel J, Nelson AL, Cates W, et al. Cotraceptive technology. 19. New York, NY: Ardent Media; 2007

Indikasi Pemasangan Intrauterine...

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Efek Samping Copper IUD – Apakah Berkurang Seiring Waktu?
    Efek Samping Copper IUD – Apakah Berkurang Seiring Waktu?
  • Insersi IUD Pascapersalinan : Dini vs Waktu Lain
    Insersi IUD Pascapersalinan : Dini vs Waktu Lain
Diskusi Terkait
Anonymous
28 Februari 2022
Pasien perempuan usia 39 dengan lemas pada sisi tubuh bagian kanan disertai rasa kesemutan di daerah wajah setelah suntik KB
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin bertanya dok apakah kemungkinan suntik kb yg menjadi penyebab padq kasus ini nggih ?Assalamualaikum dok izin konsul Px perempuan usia 39 datang mengeluh...
dr. Intan Fajriani
21 Februari 2022
Live Webinar Alomedika - Pelayanan Kontrasepsi di Masa Pandemi Kamis, 24 Februari 2022 (19.00 - 20.00 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pelayanan Kontrasepsi di Masa Pandemi".Narasumber: dr. Herbert Situmorang, Sp.OG (K)  Pada hari &...
Anonymous
03 Februari 2022
KB 1 bulan telat 3 minggu apakah perlu diulang
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Bagaimana jika kb 1 bulan telat 3 minggu?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.