Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Bakterial Vaginosis general_alomedika 2020-02-13T15:55:03+07:00 2020-02-13T15:55:03+07:00
Bakterial Vaginosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Bakterial Vaginosis

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada bakterial vaginosis meliputi penjelasan mengenai transmisi bakterial vaginosis, cara perawatan vagina yang baik, dan risiko serta komplikasi akibat infeksi bakterial vaginosis. Pencegahan bakterial vaginosis dan infeksi menular seksual lain serta skrining juga penting untuk diketahui. [27-30]

Edukasi Pasien

Bakterial vaginosis merupakan infeksi yang terjadi akibat ketidakseimbangan mikrobiota dalam vagina dan dapat terjadi tanpa hubungan seksual. Meskipun demikian, aktivitas seksual dapat menjadi faktor pencetus pergeseran mikrobiota vagina, sehingga menyebabkan bakterial vaginosis. Transmisi melalui hubungan seksual dapat terjadi pada hubungan kelamin sesama wanita. [2,3,27-30]

Perawatan vagina yang tidak baik dapat meningkatkan risiko bakterial vaginosis. Cara membersihkan vagina yang direkomendasikan:

  • Membersihkan vagina dari depan ke belakang
  • Gunakan air hangat bersih, tidak perlu menggunakan sabun
  • Bersihkan bagian labia mayora dan minora dengan baik
  • Keringkan vagina setelah membersihkan dengan menepuk-nepuk hingga kering

Hindari kebiasaan perawatan vagina yang salah, yaitu:

  • Mencuci vagina dengan cairan/sabun pembersih
  • Menggunakan panty liner secara rutin, meskipun sedang tidak haid
  • Menggunakan pembalut yang mengandung deodorant
  • Memakai produk bedak, cairan, tissue kewanitaan, ataupun parfum vagina
  • Mencuci vagina dan vulva pada saat mandi dengan sabun

Beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina adalah:

  • Menghindari pakaian terlalu ketat
  • Memilih pakaian dalam berbahan katun, hindari pakaian dalam berbahan nilon
  • Tidak menggunakan pakaian dalam saat tidur malam atau gunakan celana yang longgar
  • Mengganti pembalut secara berkala saat sedang haid
  • Gunakan pembalut hanya pada saat haid
  • Menjaga kebersihan diri secara umum, misalnya dengan mandi teratur
  • Hindari penggunaan detergen yang terlalu kuat untuk mencuci pakaian dalam
  • Menjaga vagina tetap kering dan tidak lembab [2,3,27-30]

Pencegahan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah bakterial vaginosis adalah:

  • Menghindari faktor risiko
  • Melakukan perawatan vagina dengan benar
  • Mencegah infeksi menular seksual lain, seperti klamidia, gonorrhea, dan HIV

  • Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat
  • Konsumsi probiotik [2,27,28,30]

Infeksi bakterial vaginosis juga dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual lain, sehingga dapat dilakukan pencegahan seperti:

  • Abstinence: menghindari hubungan seksual

  • Be faithful: setia pada 1 pasangan

  • Condom: gunakan kondom saat berhubungan seksual, tidak menggunakan kondom bekas pakai sebelumnya, dan tidak menggunakan kondom bekas penetrasi melalui anus atau mulut ke dalam vagina
  • Detect: periksakan diri dan pasangan untuk skrining infeksi menular seksual [2,27,28,30]

Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat juga dapat mencegah bakterial vaginosis. Kontrasepsi oral kombinasi (KOK) dapat meningkatkan kolonisasi bakteri Lactobacilli, sehingga dapat mengurangi risiko terkena bakterial vaginosis. Penggunaan KOK selama 3 bulan juga dapat mencegah rekurensi bakterial vaginosis. Sedangkan, penggunaan intrauterine device (IUD) meningkatkan risiko bakterial vaginosis. Mengonsumsi regimen terapi bakterial vaginosis yang diberikan hingga tuntas juga dapat mengurangi rekurensi. [2,3,27,28,30]

Konsumsi probiotik memiliki potensi untuk pencegahan bakterial vaginosis dan rekurensinya karena patofisiologi bakterial vaginosis merupakan disbiosis mikrobiota. Beberapa pedoman klinis dan studi meta analisis menemukan bahwa probiotik dapat bermanfaat, namun studi yang ada masih beragam kualitasnya dan belum dapat disimpulkan. [2,3,13]

Referensi

2. Centers for Disease Control and Prevention. 2015 STD Treatment Guidelines: Bacterial Vaginosis. CDC. 2015. Diakses dari: https://www.cdc.gov/std/tg2015/bv.htm
3. Sherrard J, Wilson J, Donders G, Mendling W, Jensen J. 2018 European (IUSTI/WHO) Guideline on the Management of Vaginal Discharge. Int J STD AIDS. 2018;1–6.
13. Bradshaw CS, Sobel JD. Current Treatment of Bacterial Vaginosis - Limitations and Need for Innovation. J Infect Dis. 2016;214:S14–20.
27. National Health Service, Family Planning Association. Thrush and Bacterial Vaginosis: looking after your sexual health. United Kingdom: NHS; 2018.
28. Sobel J. Patient education: Bacterial vaginosis (Beyond the Basics). UpToDate. 2018. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/bacterial-vaginosis-beyond-the-basics
29. Klebanoff M, Nansel T, Brotman R, Zhang J, Yu K, Schwebke J, et al. Personal Hygienic Behaviors and Bacterial Vaginosis. Sex Transm Dis. 2010;37:94–9.
30. Cornell University Health. Maintaining Vaginal Health. Cornell Health. 2019. Diakses dari: http://health.cornell.edu/

Prognosis Bakterial Vaginosis

Artikel Terkait

  • Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
    Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
Diskusi Terkait
Anonymous
08 Oktober 2021
Rasionalitas Pemberian Probiotik pada Vaginitis/Keputihan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter,Izin bertanya mengenai rasionalitas pemberian probiotik pada kondisi vaginitis. Apakah probiotik termasuk terapi adjuvant yang bisa meningkatkan...
dr. Dewi Manalu
25 Mei 2021
Pasien dengan keputihan selama satu bulan
Oleh: dr. Dewi Manalu
3 Balasan
Alo dokt...izin bertanya.Pasien datang dengan keluhan keputihan dialami 1 bulan ini, keputihan berwarna kehijauan, kadang disertai darah, gatal,...
dr.Nodya Melinda Noori
22 Mei 2021
Pasien wanita usia 26 tahun dengan keluhan keputihan yang berkepanjangan
Oleh: dr.Nodya Melinda Noori
2 Balasan
Izin bertanya. Pasien wanita usia 26 th, selalu mengeluh keputihan berkepanjangan sejak setahun belakangan, keputihan berwana bening terkdang putih kental,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.