Penatalaksanaan Meconium Aspiration Syndrome
Penatalaksanaan meconium aspiration syndrome (MAS) atau sindrom aspirasi mekonium diawali dengan oksigenasi disertai terapi suportif sesuai derajat keparahannya. Manajemen penyakit ini membutuhkan pendekatan interprofesional termasuk spesialis kandungan, bidan, spesialis anak, spesialis paru anak, dan spesialis kardiologi anak.[1,3]
Perawatan suportif disesuaikan dengan status pernapasan dan hemodinamik. Pemberian surfaktan, inhaled nitric oxide (iNO), dan extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) dapat diberikan sesuai indikasi.[1–3]
Penatalaksanaan Umum
Setiap bayi dengan MAS memerlukan stabilisasi segera di NICU level III. Terapi suportif diberikan dengan mempertahankan normotermia, perbaiki asidosis, pastikan normoglikemia, dan minimalkan stres untuk mencegah eksaserbasi hipoksia dan pirau. Oksimetri perlu dipasang untuk memandu pemberian oksigen, dengan target saturasi SpO₂≥90%.[1-3,5]
Oksigenasi
Pemberian oksigen secara dini merupakan kunci untuk mengatasi hipoksia dan mengurangi vasokonstriksi paru. Target SpO₂ tetap berada di antara 90–95%. Continuous airway positive pressure (CPAP) nasal direkomendasikan sebagai ventilasi non-invasif awal pada bayi dengan distres pernapasan, untuk mencegah kebutuhan ventilasi mekanik invasif.[1,2,8]
Terapi Ventilasi
Sekitar 40% bayi dengan MAS memerlukan intubasi dan ventilasi mekanik. Indikasinya meliputi kebutuhan FiO₂>0,8, asidosis respiratorik persisten (pH<7,25), instabilitas hemodinamik, atau persistent pulmonary hypertension of the newborn (PPHN).[1,3]
Strategi ventilasi mencakup penggunaan peak inspiratory pressure (PIP) tinggi (hingga 30 cmH₂O), positive end respiratory pressure (PEEP) 4–7 cmH₂O, dan waktu inspirasi yang lebih lama untuk perbaikan alveolus yang kolaps. Pada kasus dengan PPHN, digunakan FiO₂ tinggi (80–100%), frekuensi napas 50–70 per menit, dan target PaO₂ antara 70–100 mmHg.[2,8]
High frequency oscillatory ventilation (HFOV) dapat digunakan untuk meminimalkan barotrauma, meningkatkan rekrutmen alveolar yang lebih seragam, dan menurunkan kemungkinan komplikasi kebocoran udara. Transisi ke HFOV harus dipertimbangkan ketika tekanan inspirasi puncak yang dibutuhkan melebihi 25–28 cm H₂O.[3]
Surfaktan
Surfaktan eksogen direkomendasikan pada bayi yang diintubasi dan memerlukan FiO₂ ≥ 50%. Dapat diberikan dalam bentuk bolus atau digunakan sebagai larutan lavage intratrakeal. Pemberian surfaktan terbukti mengurangi keparahan penyakit dan kebutuhan ECMO, meskipun tidak menurunkan angka mortalitas, lama ventilasi, atau kejadian penyakit paru kronis.[2,3,8]
Inhaled Nitric Oxide (iNO)
Inhaled Nitric Oxide (iNO) merupakan terapi penting pada MAS yang disertai PPHN. Pemberian iNO secara inhalasi dapat meningkatkan oksigenasi dan menurunkan kebutuhan ECMO serta angka kematian. Terapi harus diinisiasi pada bayi dengan indeks oksigenasi ≥15–25, dimulai dengan dosis 10–20 ppm. Menggabungkan iNO dengan high frequency ventilation (HFV) dapat meningkatkan oksigenasi lebih lanjut.[1,2]
Kortikosteroid Tidak Dianjurkan
Walaupun inflamasi merupakan bagian dari patofisiologi MAS, pemberian kortikosteroid belum menunjukkan manfaat yang bermakna. Meta analisis dari 9 uji klinis acak menunjukkan tidak ada penurunan angka kematian, lama rawat inap, atau durasi oksigenasi. Meskipun uji coba kecil menunjukkan potensi manfaat dari budesonide intratrakeal, bukti saat ini tidak cukup untuk merekomendasikan penggunaan rutin kortikosteroid pada MAS.[2,3]
Antibiotik
Mekonium dapat mengandung bakteri, tetapi pemberian antibiotik secara rutin tidak terbukti menurunkan kejadian sepsis, mortalitas, maupun lama rawat inap pada bayi MAS tanpa bukti infeksi. Oleh karena itu, antibiotik hanya diberikan jika terdapat tanda klinis atau laboratorium yang mendukung adanya infeksi.[2]
Terapi Inotropik dan Hemodinamik
Hipotensi dan output kardiak yang rendah dapat terjadi. Dalam hal ini, terapi cairan dan inotropik harus dipandu oleh ekokardiografi dengan pendekatan berikut:
- Jika kontraktilitas normal tetapi hipotensi: gunakan vasopresor, seperti dopamin.
- Jika curah ventrikel kiri buruk atau dominasi jantung kanan: gunakan inotropik vasodilatasi paru, seperti norepinefrin dan milrinon.[2]
Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO)
ECMO dapat diberikan pada pasien dengan MAS yang tidak merespons pengobatan konvensional seperti ventilasi osilasi frekuensi tinggi dan iNO. ECMO saat ini diindikasikan dalam kasus-kasus di mana satu atau lebih dari berikut ini terjadi:
- Oksigenasi jaringan tidak mencukupi meskipun dukungan medis maksimal, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan kadar laktat, memburuknya asidosis metabolik, atau tanda-tanda disfungsi organ
- Penurunan akut karena gagal napas hipoksia berat, dengan PaO₂ < 40 mmHg
- Indeks oksigenasi terus-menerus meningkat tanpa perbaikan
Hipertensi paru yang signifikan disertai dengan bukti disfungsi ventrikel kanan atau kiri.[2,3]
Meskipun kebutuhan keseluruhan untuk ECMO pada MAS telah menurun, sebagian kecil pasien masih memerlukannya, dengan tingkat kelangsungan hidup mendekati 95%.[3,5]