Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Meconium Aspiration Syndrome annisa-meidina 2025-08-07T11:04:27+07:00 2025-08-07T11:04:27+07:00
Meconium Aspiration Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Meconium Aspiration Syndrome

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, meconium aspiration syndrome (MAS) atau sindrom aspirasi mekonium lebih banyak terjadi pada kehamilan posterm. Morbiditas dan mortalitas akibat kondisi ini dilaporkan lebih tinggi pada negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.[2,5]

Global

Meconium-stained amniotic fluid (MSAF) terjadi pada 4–22% kelahiran cukup bulan dan lewat bulan, dengan probabilitas yang meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Dari neonatus yang terpapar MSAF, sekitar 3–12% mengalami MAS. Secara global, MAS memengaruhi lebih dari 4 juta bayi setiap tahunnya, dengan insidensi berkisar antara 43 hingga 380 per 100.000 kelahiran hidup di negara-negara berpenghasilan tinggi.[2,5]

Di Amerika Serikat, data rumah sakit melaporkan insidensi sekitar 249 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu, data dari negara berpenghasilan menengah hingga rendah masih terus menunjukkan morbiditas yang cukup tinggi. Sebuah studi kasus di Pakistan melaporkan perkembangan MSAF menjadi MAS terjadi pada 14,9% kasus.[5]

Nepal melaporkan insiden 200 per 100.000 kelahiran hidup, sementara di Tiongkok, insiden yang dilaporkan berkisar antara 200–1.300 per 100.000 (2–13%) kelahiran hidup.[5]

Indonesia

Data epidemiologi MAS di Indonesia masih terbatas. Meskipun begitu, terdapat studi lokal kecil yang meneliti insiden MAS pada 22 neonatus yang dirawat di NICU rumah sakit Dr. Soetrasno Rembang, Jawa Tengah. Berdasarkan studi tersebut, MAS terjadi pada 12 neonatus aterm dengan berat badan normal. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 neonatus membutuhkan terapi ventilasi mekanik dan kelimanya dilaporkan meninggal.[11]

Mortalitas

Tingkat mortalitas MAS secara global diperkirakan sekitar 5–12%. Pada negara berpenghasilan tinggi, angka kematian telah menurun drastis menjadi 0,96 per 100.000 kelahiran hidup dari angka sebelumnya (22–28 per 100.000). Di Amerika Serikat, tingkat mortalitas dilaporkan sekitar 1,2%, yang mana nilai ini lebih rendah dibanding negara-negara berkembang.[2,5]

Di Tiongkok, tingkat kematian dilaporkan sebanyak 7–15,8%, sementara studi di sebuah rumah sakit di Thailand melaporkan tingkat kematian kasus sebesar 17,6%. Beberapa faktor yang memengaruhi mortalitas meliputi skor APGAR<3, kebutuhan bantuan ventilator dalam 48 jam, penggunaan agen vasopressor berulang, dan keterbatasan layanan prenatal.[3–5]

Referensi

2. Dini G, Ceccarelli S, Celi F, Semeraro CM, Gorello P, Verrotti A. Meconium aspiration syndrome: from pathophysiology to treatment. Ann Med Surg (Lond). 2024 Feb 15;86(4):2023-2031. doi: 10.1097/MS9.0000000000001835
3. Monfredini C, Cavallin F, Villani PE, Paterlini G, Allais B, Trevisanuto D. Meconium Aspiration Syndrome: A Narrative Review. Children. 2021; 8(3):230. https://doi.org/10.3390/children8030230
4. Jain A. Meconium aspiration syndrome. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/974110-overview
5. Fan HC, Chen CM. Meconium aspiration syndrome: An overview of the literature. Tung's Medical Journal, 2024. 18(1), 4-11. https://doi.org/10.4103/ETMJ.ETMJ-D-23-00025
11. Anindita A, et al. Profil Sindrom Aspirasi Mekonium pada Bayi Baru Lahir di RSUD Dr. Soetrasno Rembang. Smart Medical Journal. 2019. 1. 42. 10.13057/smj.v1i2.28692.

Etiologi Meconium Aspiration Syn...
Diagnosis Meconium Aspiration Sy...

Artikel Terkait

  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
    Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya
Dibalas 6 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Kehamilan, Suplementasi, dan Bukti Terkini: Bukan Sekedar Zat Besi dan Asam Folat - Selasa, 2 September 2025 pukul 14.00 - 15.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
Yuk, daftar webinar terbaru ALOMEDIKA "Kehamilan, Suplementasi, dan Bukti Terkini: Bukan Sekedar Zat Besi dan Asam Folat" melalui link berikut:...
dr. Theresia Veronika
Dibalas 4 jam yang lalu
Gula darah 2 jam PP
Oleh: dr. Theresia Veronika
1 Balasan
Alo dokter! Izin diskusi. Pemeriksaan 2 jam post prandial dihitung dari suapan pertama atau terakhir? Apakah ada batasan durasi makan maksimal berapa menit?...
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 7 jam yang lalu
Bagaimana merujuk pasien dengan ide bunuh diri - pakai fitur Rujukan di myPatient
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
2 Balasan
ALO DokterSaya pernah merawat pasien dengan insomnia. Namun, setelah digali lebih lanjut pasien memiliki perilaku self harm dan saya butuh merujuk ke dokter...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.