Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipertensi Dalam Kehamilan irfan 2022-07-25T08:56:33+07:00 2022-07-25T08:56:33+07:00
Hipertensi Dalam Kehamilan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hipertensi Dalam Kehamilan

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Hipertensi dalam kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg atau diastolik di atas 90 mmHg pada kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi kronis, preeklampsia, eklampsia, hipertensi gestasional, dan superimposed preeclampsia pada hipertensi kronis.[1-3]

Hipertensi dalam kehamilan diperkirakan terjadi pada 10% kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan memiliki risiko yang signifikan terhadap morbiditas ibu dan janin.[1-4]

Sumber: nejron, depositphotos.

Pada ibu, hipertensi dalam kehamilan akan meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke dan abrupsio plasenta. Sementara itu, komplikasi pada bayi yang paling sering adalah kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.[1-3]

Penyebab hipertensi dalam kehamilan belum diketahui dengan jelas. Terdapat teori yang menduga bahwa hipertensi kehamilan disebabkan oleh abnormalitas pada diferensiasi trofoblas saat invasi sel endotelial yang menyebabkan pertumbuhan abnormal dan remodeling dari arteri spiralis pada jaringan miometrium. Hal ini menyebabkan hipoperfusi plasenta dan iskemia.[1,2]

Hipertensi dalam kehamilan dapat dideteksi dan dikelola melalui skrining kehamilan terutama pada trimester satu dan dua. Asuhan antenatal dapat mendeteksi tanda dan gejala hipertensi dalam kehamilan lebih awal, sehingga dapat mengurangi risiko ibu dan janin.[1-3,5]

Pemantauan tekanan darah harus dilakukan secara berkala. Selain itu, pilihan terapi antihipertensi yang direkomendasikan adalah nifedipine oral atau labetalol intravena.[4,5] Wanita dengan preeklampsia yang mengalami proteinuria dan hipertensi berat atau hipertensi dengan manifestasi neurologis memerlukan magnesium sulfat (MgSO4) sebagai profilaksis kejang.[5]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

1. Luger RK, Kight BP. Hypertension In Pregnancy. [Updated 2021 Oct 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430839/
2. Lai C, Coulter SA, Woodruff A. Hypertension and Pregnancy. Tex Heart Inst J. 2017;44(5):350-351. Published 2017 Oct 1. doi:10.14503/THIJ-17-6359
3. Carson MP. Hypertension and pregnancy. Overview, Chronic Hypertension, Differential Diagnosis. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/261435-overview.
4. Braunthal S, Brateanu A. Hypertension in pregnancy: Pathophysiology and treatment. SAGE Open Med. 2019;7:2050312119843700. Published 2019 Apr 10. doi:10.1177/2050312119843700
5. Brown MA, Magee LA, Kenny LC, et al. Hypertensive disorders of pregnancy. Hypertension. 2018;72(1):24-43. doi:10.1161/hypertensionaha.117.10803

Patofisiologi Hipertensi Dalam K...

Artikel Terkait

  • Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
    Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
    Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
  • Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
    Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
17 Agustus 2023
Penanganan preeklamsia postpartum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, ada pasien datang ke puskesmas dengan pembukaan lengkap dan kemudian setelah itu partus spontan namun setelah diperiksa ttv...
Anonymous
17 Agustus 2023
Hipertensi pada kehamilan 32 minggu
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi pasien hamil G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin. Saat diperiksa didapatkan tekanan darah...
Anonymous
29 Desember 2022
Terapi hipertensi dalam kehamilan - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. FarhanahMohon bertanya, untuk pasien hipertensi dalam kehamilan, bagaimanakah langkah-langkah terapi yang boleh dilakukan oleh dokter umum? Karena di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.