Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Pneumothorax general_alomedika 2021-11-08T14:19:22+07:00 2021-11-08T14:19:22+07:00
Pneumothorax
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pneumothorax

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Etiologi pneumothorax bervariasi. Pneumothorax dapat terjadi secara spontan maupun trauma. Pneumothorax spontan primer terjadi pada pasien tanpa riwayat penyakit paru. Penyebabnya diduga pecahnya bleb/bulla. Sedangkan pneumothorax spontan sekunder disebabkan oleh penyakit paru yang mendasari.

Pneumothorax Spontan Primer

Etiologi pneumothorax spontan primer adalah bleb dan bulla pleura. Bleb (kantong udara) atau bulla merupakan kantong kecil berisi udara yang terbentuk antara jaringan paru dan pleura. Pembentukan bleb diawali oleh pembesaran alveoli (diameter 1-2 cm).[8]

Regio apeks paru sering kali terdapat bleb. Hal ini diduga akibat gradien tekanan. Tekanan pleura pada apek lebih negatif dibanding bagian basal. Akibatnya tekanan alveolar pun meningkat.[9]

Pneumothorax Spontan Sekunder

Etiologi pneumothorax spontan sekunder dapat disebabkan oleh berbagai penyakit paru, misalnya penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), tuberkulosis paru, cystic fibrosis, pneumosistis pneumonia, fibrosis pulmoner idiopatik, dan emboli paru.[10]

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab sekunder pneumothorax tersering. Studi COPDGene yang melibatkan 21 center di Amerika Serikat dengan jumlah 9062 partisipan menemukan bahwa kasus pneumothorax dialami 3,2% partisipan. Partisipan berjenis kelamin laki-laki, memulai kebiasaan merokok pada usia yang lebih muda, kapasitas ekspirasi paksa yang rendah, PPOK derajat berat, gambaran emfisema yang luas pada CT scan serta kapasitas total paru yang rendah berisiko lebih tinggi mengalami pneumothorax.[8]

Tuberkulosis

Tuberkulosis paru sering ditemukan pada pasien pneumothoraks.[11] Diduga infiltrat pleura kasoesa mengalami likuifaksi mengakibatkan nekrosis pleura dan ruptur.[12]

Pneumothorax Traumatik

Etiologi pneumothorax traumatik, di antaranya:

  • Trauma penetrasi pada regio thorax
  • Trauma tumpul pada regio thorax
  • Barotrauma (pemakaian ventilator terutama dengan positive end-expiratory pressure tinggi)

  • Fraktur iga[10]

Pneumothorax Iatrogenik

Etiologi pneumothorax iatrogenik, di antaranya:

  • Biopsi aspirasi jarum transthorakal nodul pulmoner
  • Biopsi pleura atau transbronkial
  • Thorakosentesis
  • Pemasangan vena kateter sentral pada vena subklavia atau jugular interna
  • Blok saraf interkostal[10]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang berhubungan dengan pneumothorax adalah sebagai berikut:

  • Merokok: merokok berhubungan dengan pneumothorax. Diduga dinding bleb dapat menjadi tipis akibat paparan asap rokok[8]
  • Postur tubuh tinggi dan kurus: tekanan pleura pada lobus pulmoner atas individu yang tinggi diduga semakin negatif dan tekanan alveolar juga meningkat. Akibatnya risiko pembentukan bulla dan pneumothorax pun meningkat[9]
  • Laki-laki

Referensi

8. Hobbs BD, Foreman MG, Bowler R, Jacobson F, Make BJ, Castaldi PJ, et al. Pneumothorax risk factors in smokers with and without chronic obstructive pulmonary disease. Ann Am Thorac Soc. 2014;11(9): 1387–94.
9. Freixinet JL, Caminero JA, Marchena J, Rodriguez PM, Casimiro JA, Hussein M. Spontaneous pneumothorax and tuberculosis: long term follow-up. Eur Respir J 2011; 38: 126–131 DOI: 10.1183/09031936.00128910
10. Kim HY, Song KS, Goo JM, Lee JS, Lee KS, Lim TH. Thoracic Sequelae and Complication of Tuberculosis. RadioGraphics 2001; 21:839–860.
11. Daley BJ. Pneumothorax. 2018 (https://emedicine.medscape.com/article/424547-overview#a4)
12. Choi WI. Pneumothorax. Tuber Respir Dis (Seoul). 2014;76(3):99-104.

Patofisiologi Pneumothorax
Epidemiologi Pneumothorax

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
    Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
  • Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
    Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 10:54
Apakah gejala dibawah tersebut sudah bisa di diagnosis HFMD ( Hand foot and Mouth Disease)?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien anak umur 4 tahun / perempuan. Dengan gejala Bercak kemerahan di telapak tangan, kaki, dan betis namun tidak ada kemerahan dibagian mulut, gejala...
dr. Intan Fajriani
Hari ini, 10:51
Live Webinar Alomedika - Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak. Sabtu, 2 Juli 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak."Narasumber : dr....
dr.Prionoto
Hari ini, 07:54
Sertifikat kompetensi
Oleh: dr.Prionoto
2 Balasan
Alo dokter, mau Tanya tentang serkom, sy blm dapat lembaranya... Bgm cara mendapatkannya... Klo tdk salah pernah sdh terbit tapi dokumennya blm dikirim ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.