Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Emfisema general_alomedika 2022-11-24T14:07:38+07:00 2022-11-24T14:07:38+07:00
Emfisema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Emfisema

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Emfisema adalah suatu penyakit obstruktif paru yang bersifat kronis dan progresif, ditandai dengan adanya kelainan anatomis berupa pelebaran rongga udara distal pada bronkiolus terminal dan kerusakan parenkim paru. Emfisema masuk ke dalam klasifikasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) bersama dengan bronkitis kronik.

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) sudah tidak lagi membedakan kategori emfisema atau bronkitis kronik pada PPOK. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya emfisema adalah kebiasaan merokok, riwayat terpapar dengan polusi udara secara kronis, dan kelainan bawaan atau genetik seperti defisiensi antitripsin alfa-1.

lung emphysema

Gejala utama pada emfisema adalah sesak napas. Sesak napas disebabkan akibat adanya keterbatasan pada aliran udara akibat abnormalitas yang terjadi pada alveolus di bagian bronkiolus terminalis. Ukuran alveolus yang mengalami emfisema membesar dan mengalami destruksi pada dindingnya sehingga terjadi penurunan elastisitas paru.

Diagnosis emfisema ditegakkan terutama melalui pemeriksaan spirometri. Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat membantu mengonfirmasi emfisema adalah rontgen toraks dan CT Scan.

Tujuan terapi emfisema adalah untuk mengendalikan gejala, mencegah progresi penyakit, meningkatkan kapasitas olahraga, mencegah komplikasi dan eksaserbasi, serta menurunkan mortalitas. Farmakoterapi yang umumnya diberikan adalah bronkodilator bersama dengan obat antiinflamasi seperti kortikosteroid. Bronkodilator yang dapat diberikan misalnya bronkodilator kerja pendek seperti salbutamol, serta bronkodilator kerja panjang seperti salmeterol. Contoh kortikosteroid yang dapat diberikan adalah fluticasone.[1,2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Novita

Referensi

1. Pahal P, Avula A, Sharma S. Emphysema. [Updated 2022 May 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482217/
2. Boka, K. Emphysema. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/298283-overview#a5

Patofisiologi Emfisema

Artikel Terkait

  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
    Efikasi dan Profil Keamanan Agen Mukolitik/Antioksidan pada PPOK – Telaah Jurnal
  • Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
    Manajemen Asthma-COPD Overlap yang Terbaru dari GINA 2019
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Mukolitik sebagai Terapi Preventif PPOK Eksaserbasi
    Mukolitik sebagai Terapi Preventif PPOK Eksaserbasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...
Anonymous
26 Oktober 2022
Pasien lansia wanita sering sesak napas dan terasa kencang di perut bagian atas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter izin diskusi, saya pernah menemukan 2 orang pasien wanita usia 60-70 tahun dengan keluhan sering sesak tanpa nyeri epigastrium, atau sesak...
Anonymous
25 Oktober 2022
Rehabilitasi medik untuk pasien penyakit paru obstruktif kronis - Rehabilitasi Medik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Ananda, Sp. KFR bagaimana terapi pada pasien PPOK yang sering sesak napas pada pasien lansia? Apakah latihan tersebut bisa dilakukan pasien di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.