Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Pneumothorax general_alomedika 2023-02-02T10:28:54+07:00 2023-02-02T10:28:54+07:00
Pneumothorax
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Pneumothorax

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Patofisiologi pneumothorax berupa gangguan recoil paru yang terjadi melalui mekanisme peningkatan tekanan pleura akibat terbentuknya komunikasi abnormal. Komunikasi abnormal ini dapat terjadi antara alveolus dan rongga pleura, atau antara udara ruang dan rongga pleura.[1,2,4]

Kondisi Normal

Pada kondisi normal, pleura memproduksi sejumlah cairan serosa yang untuk memfasilitasi gerakan kembang kempis paru. Cairan ini terus-menerus dialirkan ke sistem limfatik dari rongga pleura sehingga pada rongga pleura terbentuk tekanan negatif (-5 cm H2O) yang menyebabkan lapisan pleura viseral dan parietal tetap melekat. Ketika inspirasi, ekspansi rongga dada menyebabkan tekanan rongga pleura semakin menurun sehingga udara atmosfer dapat masuk ke paru.[1,4]

Untuk mempertahankan gerakan elastic recoil, terdapat tekanan transpulmonal yang merupakan perbedaan tekanan antara alveolus dengan rongga pleura. Gradien tekanan yang terbentuk antara rongga pleura, rongga dada, dan alveolus merupakan komponen penting yang menyebabkan udara dapat masuk dan keluar paru.[2]

Peningkatan Tekanan Pleura

Komunikasi abnormal dapat terjadi antara alveolus dan rongga pleura, atau antara udara ruang dan rongga pleura. Saat terjadinya komunikasi abnormal, misalnya akibat trauma, akan terjadi perpindahan udara dari rongga alveolus ke rongga pleura. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga pleura yang menyebabkan gangguan recoil paru dan gangguan ekspansi lobus paru.[1,2,4,8]

Efek Pneumothorax

Peningkatan tekanan pleura akan terus terjadi secara perlahan hingga tekanan pleura menjadi nol atau komunikasi abnormal terputus.

Penurunan Kapasitas Vital dan PaO2

Pneumothorax mengakibatkan penurunan kapasitas vital dan penurunan PaO2. Penurunan kapasitas vital mengakibatkan insufisiensi respirasi dengan hipoventilasi alveolar dan asidosis respiratorik. PaO2 berkurang akibat terjadi penurunan ventilasi tetapi perfusi O2 terus berlanjut.[1,2,4]

Gangguan Hemodinamik

Terkait sistem kardiovaskular, studi menunjukkan tension pneumothorax dapat mengganggu hemodinamik yakni menurunkan curah jantung serta tekanan rerata arterial. Peningkatan tekanan pleura dapat menggeser mediastinum, paru kontralateral tertekan serta penurunan aliran balik vena sehingga curah jantung pun berkurang.[1,2,4]

Klasifikasi Pneumothorax

Berdasarkan patofisiologi, pneumothorax dikelompokkan menjadi pneumothorax spontan, traumatik, dan tension pneumothorax.

Pneumothorax Spontan

Pneumothorax spontan dapat bersifat primer maupun sekunder. Pneumothorax spontan primer (PSP) terjadi pada pasien tanpa riwayat penyakit paru, sedangkan pneumothorax spontan sekunder (PSS) disebabkan oleh penyakit paru yang mendasari.[1,4]

Pneumothorax Traumatik

Pneumothorax traumatik merupakan pneumothorax yang disebabkan oleh adanya trauma pada dada atau paru. Pneumothorax traumatik dapat bersifat iatrogenik atau non-iatrogenik.

Pneumothorax iatrogenik merupakan pneumothorax traumatik yang terjadi akibat adanya komplikasi pada prosedur medis, sedangkan pneumothorax non-iatrogenik merupakan pneumothorax yang terjadi karena adanya trauma, baik trauma tumpul ataupun trauma tajam, misalnya pada kasus kecelakaan.[1,4]

Tension Pneumothorax

Tension pneumothorax banyak terjadi pada pasien dengan pneumothorax traumatik yang mendapatkan ventilasi mekanik dengan tekanan positif. Progresivitas gangguan hemodinamik pada tension pneumothorax sangat cepat karena adanya ventilasi tekanan positif secara kontinu. Deteksi serta diagnosis cepat pada kasus tension pneumothorax diperlukan karena kasus ini membutuhkan terapi dekompresi emergensi.[1]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Huan NC, Sidhu C, Thomas R. Pneumothorax: Classification and Etiology. Clin Chest Med. 2021 Dec;42(4):711-727. doi: 10.1016/j.ccm.2021.08.007. PMID: 34774177.
2. Karmakar S. Pneumothorax: A Concise Review and Surgical Perspective. IntechOpen, 2022. doi: 10.5772/intechopen.101049.
4. Vallejo FAG, et al. Primary Spontaneous Pneumothorax, a Clinical Challenge. IntechOpen, 2019. doi: 10.5772/intechopen.83458.
8. Mahmuda INN, Permatasari I. A Primary Spontaneous Pneumothorax in Young Woman. 2019. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11237

Pendahuluan Pneumothorax
Etiologi Pneumothorax

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
    Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
  • Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
    Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
  • Chest Tube Bukan Terapi Lini Pertama pada Pneumotoraks Spontan Primer
    Chest Tube Bukan Terapi Lini Pertama pada Pneumotoraks Spontan Primer
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.
Anonymous
Kemarin, 10:59
Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Mengapa OAT diminum setiap hari pada pasien TB anak fase lanjutan, sedangkan pada dewasa fase lanjutan diminum 3x seminggu ?Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 08:47
Tremor sepanjang hari saat dalam pengobatan obat psikiatrik
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo, DokterMohon pendapatnya dok, Pasien datang ke faskes tingkat 1 dengan keluhan tremor sepanjang hari dan intensitasnya meningkat ketika sedang kelelahan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.