Prognosis Pneumothorax
Pneumothorax memiliki prognosis beragam bergantung dari jenisnya. Pneumothorax spontan memiliki morbiditas dan mortalitas relative rendah sedangkan pneumothorax sekunder dan traumatik memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pneumothorax antara lain tension pneumothorax, hemopneumothorax, fistula bronkopleural, pneumomediastinum, dan pneumothorax kronik (kegagalan paru untuk ekspansi).
Hematopneumothorax Spontan
Sekitar 5% pasien dengan pneumothorax akan mengalami hemotoraks. Mekanisme perdarahan pada hematopneumothorax spontan adalah perdarahan karena robekan adhesi vaskular apeks antara pleura visceral dan parietal dan bula pada kolaps paru atau karena ruptur bula tervaskularisasi. Manifestasi klinis bergantung dengan jumlah kehilangan darah. Penatalaksanaan hematopneumothorax spontan antara lain pemasangan selang torakostomi/kateter interkostal untuk drainase hematopneumothorax dan reekspansi paru. Jika reekspansi paru tidak menghentikan perdarahan, torakotomi dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan.[19]
Fistula Bronkopleural
Fistula bronkopleural dapat terjadi pada pneumothorax spontan primer (3%-4%), walaupun lebih sering ditemukan pada pasien dengan pneumothorax spontan sekunder atau pneumothorax traumatik Kebocoran udara persisten terjadi setelah drainase pneumothorax adalah tanda klinis awal dari komplikasi ini. Penatalaksanaan dapat dengan torakotomi, penutupan fistula dan pleurodesis.[19]
Pneumomediastinum
Merupakan komplikasi yang jarang terjadi (<1%). Pneumomediastinum adalah udara bebas di dalam mediastinum. Emfisema subkutis berkaitan dengan pneumomediastinum. Komplikasi ini terjadi tanpa gejala spesifik dan biasanya terjadi karena cedera esofagus dan cedera saluran napas besar.[19]
Pneumothorax Kronik
Pada pneumothorax kronik, terjadi penebalan korteks pleura visceral mencegah reekspansi paru sehingga terjadi kegagalan prosedur selang torakostomi/kateter intrakostal. Kondisi ini dapat diatasi dengan torakotomi dan dekortikasi.[19]
Infeksi Ruang Pleura
Terjadi pada pneumothorax traumatik atau pneumothorax spontan yang menjadi empyema (piopneumothorax). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri tuberkulosis atau nontuberkulosis seperti infeksi stafilokokus. Dapat ditangani dengan aspirasi efusi dan obat-obatan antimikroba.[18]
Atelektasis
Dapat terjadi pada jenis pneumothorax apapun dan menghambat ekspansi paru. Dapat diatasi dengan fisioterapi untuk menghilangkan sekret kental, bronkoskopi dan distensi lobus yang kolaps dengan tekanan positif menggunakan selang endotrakeal, dan pemberian antibiotik jika diperlukan.[18]
Prognosis
Pneumothorax spontan primer memiliki morbiditas dan mortalitas yang rendah, sering terjadi pada populasi usia muda dan memiliki tingkat rekurensi 17% sampai 54%.[3]