Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Pneumothorax general_alomedika 2021-11-08T14:21:15+07:00 2021-11-08T14:21:15+07:00
Pneumothorax
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Pneumothorax

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Diagnosis pneumothorax ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis terutama untuk mencari etiologi apakah pneumothorax termasuk spontan atau traumatik, pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan toraks, dan pemeriksaan penunjang berupa radiografi konvensional sampai CT scan.

Anamnesis

Pada penumothorax spontan primer, gejala yang ditemukan adalah nyeri dada tipe pleuritik (nyeri seperti ditusuk yang terlokalisir) onset mendadak, dengan atau tanpa sesak napas. Beberapa pasien juga mengeluhkan nyeri pada ujung bahu. Biasanya gejala minimal atau bahkan tidak ada gejala, berbeda dengan pneumothorax sekunder di mana gejala sesak napas sangat dominan. Perburukan gejala pada pneumothorax spontan jarang terjadi kecuali terjadi hematopneumothorax atau terdapat etiologi lain.[3]

Pada pneumothorax traumatik gejala awal dapat muncul nyeri dada, sesak napas, ansietas. Pada pneumothorax traumatik tahap lanjut, dapat terjadi penurunan kesadaran.[4]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh. Beberapa tanda yang mungkin ditemukan pada kasus pneumothorax pada pemeriksaan fisik generalis, yaitu:

  • Takipnea
  • Takikardia
  • Nadi lemah dan cepat, akral dingin
  • Hipotensi
  • Distensi vena jugular (mungkin tidak terlihat jika hipotensi berat)
  • Deviasi trakea menjauhi sisi cedera
  • Sianosis
  • Diaforesis (berkeringat dingin)

Pemeriksaan Fisik Toraks

Pemeriksaan fisik toraks yang mungkin ditemukan pada pneumothorax:

  • Inspeksi: Pergerakan dinding dada menurun atau tertinggal di salah satu sisi
  • Palpasi : Penurunan atau tidak ada fremitus
  • Perkusi : Hipersonor[3]
  • Auskultasi: Penurunan bunyi nafas atau tidak ada sama sekali pada sisi dada yang mengalami pneumothorax
  • Pada pneumothorax tension: hemitoraks dengan pneumothorax lebih besar dibandingkan sisi kontralateral, trakea terdorong ke sisi kontralateral, sela iga melebar[18]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding pneumothorax dengan keluhan nyeri dada onset mendadak disertai dengan dispnea memiliki diagnosis banding:

  • Infark Miokard.

    Nyeri dada pada infark miokard bersifat seperti ditekan atau ditimpa beban berat. Nyeri dada sering kali tipikal berupa nyeri dada kiri menjalar sampai punggung dan lengan kiri. Nyeri dipengaruhi oleh aktivitas serta dapat disertai diaforesis. Pneumothorax pada paru kiri memiliki lokasi nyeri yang sama namun dengan sifat nyeri tajam menusuk. Nyeri dipengaruhi pergerakan dada terutama saat menarik napas dan jarang terdapat penjalaran.[6,18]

  • Perforasi Ulkus Peptikum.

    Ulkus peptikum dapat menimbulkan nyeri ulu hati, nyeri dada tengah atau nyeri perut kanan atas dekat dengan dada kanan. Nyeri pada ulkus peptikum dipengaruhi keberadaan makanan (sebelum atau sesudah makan) dan dapat disertai dengan gejala perdarahan saluran cerna. Perforasi ulkus dapat dibedakan dengan hilangnya pekak hepar saat perkusi batas paru-hepar dan ditemukan udara bebas di bawah diafragma pada foto toraks.[6,18]

Diagnosis banding pneumothorax lainnya adalah sebagai berikut:

  • Emfisema Bulosa Ekstensif.

    Gejala dari emfisema bulosa adalah sesak napas dan nyeri dada yang bersifat gradual seiring dengan besar bula. Emfisema bulosa bersifat mendesak ruang dan membatasi ekspansi sehingga pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ekspansi dada tidak simetris. Emfisema bulosa dapat dibedakan dengan pneumothorax melalui rontgen toraks. Gambaran rontgen emfisema bulosa tampak udara bebas yang terjebak berada di dalam garis pleura karena bula terbentuk di parenkim paru sedangkan pada pneumothorax gambaran udara bebas ada di luar garis pleura. Nyeri dada mendadak pada penderita yang diketahui memiliki penyakit emfisema bulosa masih dapat dicurigai mengalami pneumothorax karena pecahnya bula.[6]

  • Pneumomediastinum.

    Pneumomediastinum ditandai dengan gejala sesak dan nyeri substernal terutama jika menarik napas. Sebelum sesak biasanya terdapat faktor predisposisi seperti batuk yang sangat keras, kegiatan yang dapat menyebabkan barotrauma (menyelam, berada di ketinggian) dan dapat diikuti gejala disfonia atau nyeri tenggorokan.[6,18]

Untuk mempertajam diagnosis pneumothorax, posisi foto rontgen lateral decubitus dengan sisi paru yang sakit berada di atas. Secara teori, udara minimal pun akan terlihat pada gambaran foto.[18]

Referensi

1. MacDuff A, Arnold A, Harvey J. Management of spontaneous pneumothorax: British Thoracic Society pleural disease guideline 2010. Thorax. 2010;65:ii18-ii31
3. Tschoop JM, Bintcliffe O, Astoul P, Canalis E, Driese P, Janssen J, et al. ERS task force statement: diagnosis and treatment of primary spontaneous pneumothorax. Eur Respir J 2015; 46: p. 323-330
4. Sharma A dan Jindal P. Principles of diagnosis and management of traumatic pneumothorax. Journal of Emergencies, Trauma and Shock 2008; 1: p. 35-39
6. Zarogoulidis P, Kioumis I, Pitsiou G, Porpodis K, Lampaki S, Papaiwannou A, et al. Pneumothorax: from definition to diagnosis and treatment. J Thoracic Dis 2014;6(24): p.5372-5376
13. Widjaya DP, Amin Z, Suprayitno, Afifi R, Shatri H. Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesintasan Pasien Pneumothorax di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ina J Chest Crit and Emerg Med. 2014;1(3): 113-18.
16. Kulshrestha P, Munshi I, Wait R. Profile of chest trauma in a level I trauma center. J Trauma 2004;57:576-81.
18. Jain DG, Gosavi SN, Jain DD. Understanding and managing tension pneumothorax. JIACM 2008;9(1): p.42-50

Epidemiologi Pneumothorax
Penatalaksanaan Pneumothorax

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
    Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
Diskusi Terbaru
dr.Fahmil Akbar Panjaitan
Hari ini, 15:16
Pasien dengan Jari tangan kaku seperti kayu
Oleh: dr.Fahmil Akbar Panjaitan
6 Balasan
Alo dok, selamat sore. Saya dapat kasus jari jari tangan kaku seperti kayu sulit untuk menggenggam , awalnya pasien mengeluhkan kebas kebas. Dibadan , Demam,...
Anonymous
Hari ini, 14:38
Pasien anak perempuan usia 14 tahun tersengat aliran listrik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter,Saya ada pasien di puskesmas, anak perempuan usia 14 tahun tersengat aliran listrik. Pasien datang dalam keadaan lemas dan kejang di tangan kanan...
dr.Tirta Adi Prabawa
Kemarin, 22:42
FG throces untuk radang tenggorokan
Oleh: dr.Tirta Adi Prabawa
8 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya apakah FG throces bisa dikombinasikan dengan antibiotik lainnya dalam kondisi tertentu? Kalau bisa evidence based nya sprti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.