Diagnosis Pneumothorax
Diagnosis pneumothorax ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis terutama untuk mencari etiologi apakah pneumothorax termasuk spontan atau traumatik, pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan toraks, dan pemeriksaan penunjang berupa radiografi konvensional sampai CT scan.
Anamnesis
Pada penumothorax spontan primer, gejala yang ditemukan adalah nyeri dada tipe pleuritik (nyeri seperti ditusuk yang terlokalisir) onset mendadak, dengan atau tanpa sesak napas. Beberapa pasien juga mengeluhkan nyeri pada ujung bahu. Biasanya gejala minimal atau bahkan tidak ada gejala, berbeda dengan pneumothorax sekunder di mana gejala sesak napas sangat dominan. Perburukan gejala pada pneumothorax spontan jarang terjadi kecuali terjadi hematopneumothorax atau terdapat etiologi lain.[3]
Pada pneumothorax traumatik gejala awal dapat muncul nyeri dada, sesak napas, ansietas. Pada pneumothorax traumatik tahap lanjut, dapat terjadi penurunan kesadaran.[4]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh. Beberapa tanda yang mungkin ditemukan pada kasus pneumothorax pada pemeriksaan fisik generalis, yaitu:
- Takipnea
- Takikardia
- Nadi lemah dan cepat, akral dingin
- Hipotensi
- Distensi vena jugular (mungkin tidak terlihat jika hipotensi berat)
- Deviasi trakea menjauhi sisi cedera
- Sianosis
- Diaforesis (berkeringat dingin)
Pemeriksaan Fisik Toraks
Pemeriksaan fisik toraks yang mungkin ditemukan pada pneumothorax:
- Inspeksi: Pergerakan dinding dada menurun atau tertinggal di salah satu sisi
- Palpasi : Penurunan atau tidak ada fremitus
- Perkusi : Hipersonor[3]
- Auskultasi: Penurunan bunyi nafas atau tidak ada sama sekali pada sisi dada yang mengalami pneumothorax
- Pada pneumothorax tension: hemitoraks dengan pneumothorax lebih besar dibandingkan sisi kontralateral, trakea terdorong ke sisi kontralateral, sela iga melebar[18]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding pneumothorax dengan keluhan nyeri dada onset mendadak disertai dengan dispnea memiliki diagnosis banding:
-
Infark Miokard.
Nyeri dada pada infark miokard bersifat seperti ditekan atau ditimpa beban berat. Nyeri dada sering kali tipikal berupa nyeri dada kiri menjalar sampai punggung dan lengan kiri. Nyeri dipengaruhi oleh aktivitas serta dapat disertai diaforesis. Pneumothorax pada paru kiri memiliki lokasi nyeri yang sama namun dengan sifat nyeri tajam menusuk. Nyeri dipengaruhi pergerakan dada terutama saat menarik napas dan jarang terdapat penjalaran.[6,18]
-
Perforasi Ulkus Peptikum.
Ulkus peptikum dapat menimbulkan nyeri ulu hati, nyeri dada tengah atau nyeri perut kanan atas dekat dengan dada kanan. Nyeri pada ulkus peptikum dipengaruhi keberadaan makanan (sebelum atau sesudah makan) dan dapat disertai dengan gejala perdarahan saluran cerna. Perforasi ulkus dapat dibedakan dengan hilangnya pekak hepar saat perkusi batas paru-hepar dan ditemukan udara bebas di bawah diafragma pada foto toraks.[6,18]
Diagnosis banding pneumothorax lainnya adalah sebagai berikut:
-
Emfisema Bulosa Ekstensif.
Gejala dari emfisema bulosa adalah sesak napas dan nyeri dada yang bersifat gradual seiring dengan besar bula. Emfisema bulosa bersifat mendesak ruang dan membatasi ekspansi sehingga pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ekspansi dada tidak simetris. Emfisema bulosa dapat dibedakan dengan pneumothorax melalui rontgen toraks. Gambaran rontgen emfisema bulosa tampak udara bebas yang terjebak berada di dalam garis pleura karena bula terbentuk di parenkim paru sedangkan pada pneumothorax gambaran udara bebas ada di luar garis pleura. Nyeri dada mendadak pada penderita yang diketahui memiliki penyakit emfisema bulosa masih dapat dicurigai mengalami pneumothorax karena pecahnya bula.[6]
-
Pneumomediastinum.
Pneumomediastinum ditandai dengan gejala sesak dan nyeri substernal terutama jika menarik napas. Sebelum sesak biasanya terdapat faktor predisposisi seperti batuk yang sangat keras, kegiatan yang dapat menyebabkan barotrauma (menyelam, berada di ketinggian) dan dapat diikuti gejala disfonia atau nyeri tenggorokan.[6,18]
Untuk mempertajam diagnosis pneumothorax, posisi foto rontgen lateral decubitus dengan sisi paru yang sakit berada di atas. Secara teori, udara minimal pun akan terlihat pada gambaran foto.[18]