Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Luka Tembak general_alomedika 2023-01-20T16:24:50+07:00 2023-01-20T16:24:50+07:00
Luka Tembak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Luka Tembak

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Prognosis pada kasus luka tembak ditentukan dari lokasi anatomis, kecepatan dan jenis senjatanya, serta jumlah luka tembak. Luka tembak yang berjumlah lebih dari 1 atau multipel, dan berlokasi di kepala, jantung, aorta, paru-paru, hati, limpa dan ginjal berisiko tinggi mengalami perdarahan hebat hingga kematian. Kemudian, semakin besar kecepatan peluru, semakin parah atau semakin fatal kerusakan tubuh yang diakibatkan oleh luka tembak.[3,17]

Komplikasi

Komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat luka tembak yang tidak segera ditangani yakni berupa perdarahan, infeksi, kecacatan hingga kematian. Komplikasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, waktu datang ke rumah sakit, jumlah organ yang terluka, jenis senjata, lokasi luka tembak masuk, adanya trauma pada dada, dan jumlah darah yang diterima saat transfusi.

Berikut adalah sebagian komplikasi yang dapat terjadi pada masing-masing organ akibat luka tembak:

  • Ruptur organ, misalnya ruptur uretra, ruptur ginjal, ruptur hati, atau ruptur limpa

  • Komplikasi neurologi seperti spinal cord injury, cedera otak traumatik, sindrom cauda equina

  • Pneumothorax
  • Laserasi otot jantung
  • Fraktur nonspinal
  • Komplikasi gastroenterologi, seperti perforasi kolon, hematoma retroperitoneal

Prognosis

Prognosis dari luka tembak tergantung dari lokasi anatomis, kecepatan dan jenis senjatanya. Luka tembak pada lokasi anatomis seperti kepala, jantung, aorta, paru-paru, hati, limpa dan ginjal berisiko tinggi mengalami perdarahan hebat hingga kematian.

Dari segi kecepatan senjata, semakin besar kecepatan peluru, semakin parah atau semakin fatal kerusakan tubuh yang diakibatkan oleh luka tembak. Selain ketiga hal di atas, disebutkan juga bahwa jumlah luka tembak lebih dari satu memiliki risiko mortalitas yang lebih tinggi.

Injury Severity Score

Sistem skoring Injury Severity Score (ISS) merupakan sistem skoring yang digunakan untuk prediksi prognosis kasus trauma. Sistem skoring ini juga dapat digunakan pada kasus trauma akibat luka tembak.

ISS dihitung dengan menjumlahkan kuadrat dari 3 skor Abbreviated Injury Scale (AIS) terbesar pada masing-masing tiga regio tubuh yang paling terluka.

Skor AIS merupakan skor yang mengklasifikasi tingkat keparahan sebagai berikut:

  1. Minor
  2. Sedang
  3. Serius
  4. Berat
  5. Kritis
  6. Maksimal (tidak dapat ditangani)

Skor ini diaplikasikan untuk 6 regio tubuh, yaitu:

  1. Kepala dan leher: meliputi cedera pada otak atau tulang belakang servikal, fraktur tengkorak atau tulang belakang servikal, dan asfiksia
  2. Wajah: mencakup mulut, telinga, hidung, dan tulang fasialis
  3. Dada: mencakup organ internal di daerah toraks, diafragma, iga, dan tulang belakang torakal, tenggelam, serta cedera inhalasi
  4. Abdomen dan pelvis: mencakup organ internal di area abdomen dan pelvis, tulang belakang lumbaris
  5. Ekstremitas dan pelvic girdle: mencakup sprain, fraktur, dislokasi, dan amputasi
  6. Eksternal dan cedera traumatik lainnya: mencakup laserasi, kontusio, abrasi, luka bakar, tanpa melihat lokasi terjadinya cedera ini. Pengecualian adalah luka amputasi yang dimasukkan ke dalam salah satu dari 5 regio di atas sesuai dengan lokasi terjadinya luka. Frostbite, hipotermia, dan luka akibat ledakan juga dimasukkan dalam kategori ini

Penghitungan skor dengan cara memilih tiga regio dengan nilai skor terbesar lalu kuadrat ketiga skor ini dijumlahkan seperti yang akan dipaparkan di Tabel 1.

Tabel 1. Contoh Penghitungan Skor ISS

Regio Deskripsi Luka AIS Kuadrat Skor Top Three
Kepala dan leher Kontusio serebral 3 9
Wajah Tidak ada cedera 0  
Dada Flail chest 4 16
Abdomen

Kontusio hepar minor

Ruptur limpa kompleks

2

5

 

25

Ekstremitas Fraktur femur 3  
Eksternal Tidak ada cedera 0  
Injury Severity Score: 50

Sumber: dr. Novita Tirtaprawirta, 2020

Setelah didapatkan hasil skor dari ISS, kategori derajat ISS berdasarkan hasil skor yang didapat adalah sebagai berikut:

  • Ringan (ISS skor <9)
  • Sedang (ISS skor 9–15)
  • Berat (ISS skor 16–24)
  • Sangat berat (ISS skor lebih dari sama dengan 25)

Semakin tinggi skor ISS maka semakin tinggi pula tingkat mortalitas pasien.[26,27]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

3. Penn-Barwell JG, Brown KV, Fries CA. High velocity gunshot injuries to the extremities: management on and off the battlefield. Curr Rev Musculoskelet Med. 2015; 8(3): 312–317.
17. Iflazoglu N, Ureyen O, Oner OZ, Tusat M, Akcal MA. Complications and risk factors for mortality in penetrating abdominal firearm injuries: analysis of 120 cases. Int J Clin Exp Med. 2015; 8(4): 6154–6162.
26. Javali RH, Krishnamoorthy, Patil A, Srinivasarangan M, Suraj, Sriharsha. Comparison of injury severity score, new injury severity score, revised trauma score and trauma and injury severity score for mortality prediction in elderly trauma patients. Indian J Crit Care Med. 2019;23(2):73–77.
27. Wong SS, Leung GK. Injury severity score (iss) vs. icd-derived injury severity score (iciss) in a patient population treated in a designated hong kong trauma centre. Mcgill J Med. 2008;11(1):9–13.

Penatalaksanaan Luka Tembak
Edukasi dan Promosi Kesehatan Lu...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 11:11
Vitamin A
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun perrama saja atau harus...
Anonymous
Hari ini, 09:42
Induksi persalinan.
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...
Anonymous
Hari ini, 08:51
Pengunaan obat topikal antijamur kombinasi steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, izin berdiskusi mengenai pemberian salep pada kasus jamur atau tinea. Kapan diperlukan pemberian salep yang mengadung kombinasi antijamur dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.