Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Luka Tembak general_alomedika 2023-01-20T16:16:49+07:00 2023-01-20T16:16:49+07:00
Luka Tembak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Luka Tembak

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis luka tembak perlu melalui anamnesis untuk kepentingan hukum dan medikolegal, pemeriksaan fisik untuk menilai jenis senjata dan jarak tembakan, serta pemeriksaan penunjang, terutama pemeriksaan darah untuk persiapan transfusi, dan pencitraan untuk penilaian tingkat keparahan luka.

Anamnesis

Anamnesis pada kasus luka tembak lebih diarahkan ke kronologis kejadian, apakah luka tembak disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain. Dan jika memang disebabkan oleh diri sendiri, apakah ada percobaan untuk bunuh diri atau akibat kecelakaan misalnya pada saat praktik latihan menembak atau saat membersihkan senjata.

Apabila memang luka tembak disebabkan oleh orang lain, maka harus dipastikan juga apakah tindakan disengaja atau tidak disengaja, apalagi jika sudah menyebabkan kematian, karena hukum yang mengaturnya juga berbeda. Selain itu, kepentingan dari anamnesis yang didapatkan dari keluarga korban atau pelaku yang sudah tertangkap, juga agar bisa didapatkan jenis senjata yang digunakan guna penilaian prognosis akibat kerusakan jaringan yang dihasilkan oleh senjata api.[4,5]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, kita bisa menilai jenis senjata, serta jarak tembakan dari sebuah luka tembakan. Manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh luka tembak bukan hanya terjadi sebagai akibat terjangan langsung dari anak peluru pada sasaran, melainkan juga oleh produk ikutan yang terjadi saat tembakan dilepaskan:

  • Partikel logam akibat gesekan anak peluru dengan laras
  • Butir mesiu yang terbakar tidak sempurna
  • Asap dan panas akibat ledakan mesiu
  • Kerusakan jaringan akibat moncong laras yang menekan kulit sasaran pada luka tembak tempel

Luka Tembak Masuk dan Keluar

Luka tembak bisa berupa luka tembak masuk dan luka tembak keluar. Apabila setelah mengenai sasaran, anak peluru masih memiliki tenaga untuk meneruskan lintasannya, dan menembus keluar tubuh, maka akan terjadi luka tembak keluar.

Luka tembak masuk biasanya berbentuk bulat dengan batas abrasi melingkar mengelilingi luka yang disebabkan oleh peluru, tepi abrasi adalah goresan atau lecet pada kulit (kelim lecet) yang disebabkan oleh gaya dorong dari peluru. Sedangkan luka tembak keluar bisa memberikan tampakan klinis yang cukup beragam, yakni seperti berbentuk bulat, lonjong, seperti celah, stellate, atau berbentuk bulan sabit.

Yang membedakan antara luka tembak masuk dan luka tembak keluar bukan hanya dari ukuran diameter luka, melainkan dari kurangnya batas abrasi. Selain menentukan jarak tembak dan jenis senjata, manfaat dari membedakan luka tembak masuk dan luka tembak keluar juga untuk kepentingan hukum.

Perlu diingat bahwa jika gambaran luka tembak pada seseorang yang ditembak dari belakang saat melarikan diri, dengan gambaran luka tembak pada penjahat yang tertembak di bagian dada, saat korban membela diri sendiri dari serangan jelas berbeda. Untuk itu perlu dibedakan antara luka tembak masuk dan luka tembak keluar.

Luka Tembak Tempel

Luka tembak tempel atau contact paling sering ditemukan pada kasus-kasus bunuh diri, di mana laras dari senjata api menempel dengan kulit. Tanda klinis dari luka tembak tempel tergantung dari lokasi tubuh yang terkena sasaran tembak. Jika senjata diarahkan ke kepala, dengan menggunakan senjata seperti pistol, maka akan tampak luka masuk pada permukaan kulit yang berwarna kehitaman, luka bakar dan cetakan dari ujung laras.

Pada penggunaan senjata seperti rifle atau shotgun, maka scalp kepala akan terbuka cukup lebar membentuk stellate disertai dengan keluarnya jaringan otak. Sedangkan apabila senjata diarahkan ke dada atau perut, tampak luka perforasi sirkular yang dikelilingi oleh garis kehitaman akibat luka bakar dari tembakan, serta tampak cetakan dari ujung laras. Selain itu, terdapat tanda khas luka tembak tempel yang tidak ditentukan oleh jenis senjatanya, yaitu adanya backsplatter atau percikan darah pada senjata.

Luka Tembak Jarak Sangat Dekat

Luka tembak jarak sangat dekat atau near contact memiliki tampakan klinis berupa cetakan dari moncong senjata, lubang peluru yang dikelilingi oleh pita kulit yang menghitam, dan menyengat.

Luka Tembak Jarak Dekat

Luka tembak jarak dekat atau intermediate khas ditandai dengan adanya kelim tato. Kelim tato disebabkan oleh butiran serbuk pada moncong senjata api dengan peluru menghadap ke kulit, sehingga tampakannya seperti luka lecet yang disertai dengan bercak-bercak kulit. Kelim tato bisa berwarna coklat kemerahan, hingga oranye kemerahan.

Luka Tembak Jarak Jauh

Luka tembak jarak jauh atau distant cenderung berbentuk putaran oval, dengan tepi tajam menonjol, yang dikelilingi oleh lingkaran abrasi.

Selain melakukan pemeriksaan pada luka tembak, dokter juga harus melakukan pemeriksaan pada organ tubuh sekitarnya yang kemungkinan juga mengalami trauma. Luka tembak bisa menyebabkan kerusakan jaringan sekitar berupa perdarahan atau infeksi.

Lokasi anatomis dari penembakan penting untuk menilai prognosis dari korban luka tembak. Jika lokasi penembakan terjadi pada sistem saraf, maka prognosis lebih buruk dibandingkan luka tembak pada lengan. Selain sistem saraf, lokasi anatomis yang bisa menyebabkan perdarahan hebat, hipoksia dan kematian adalah pada jantung, aorta, paru-paru, hati, limpa dan ginjal.[1,5,18,19]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan pada kasus luka tembak terbagi antara pemeriksaan untuk persiapan transfusi darah, serta pemeriksaan untuk evaluasi lokasi dan derajat keparahan kerusakan yang terjadi akibat luka tembak.

Pemeriksaan untuk Persiapan Transfusi Darah

Pada kasus yang dinilai memerlukan transfusi darah, pemeriksaan berupa darah lengkap, golongan darah dan crossmatch perlu dilakukan sebagai bagian dari persiapan transfusi.

Pemeriksaan untuk Evaluasi Lokasi dan Derajat Keparahan Kerusakan

Pemeriksaan penunjang lain seperti pencitraan juga umum dilakukan untuk evaluasi jaringan tubuh mana saja yang sudah mengalami kerusakan dan untuk mengestimasi derajat keparahan dari luka.

Pemeriksaan pencitraan yang disarankan untuk dilakukan pada penderita luka tembak adalah Multidetector Row Computed Tomography (MDCT).  Pemeriksaan ini bisa mengidentifikasi perdarahan, peluru, fragmen-fragmen tulang, udara, hemotoraks, lesi pada saraf, lesi pada muskuloskeletal, dan trauma pada pembuluh darah.

Pada fasilitas kesehatan yang tidak memiliki teknologi MDCT, maka pilihan pemeriksaan pencitraan bisa disesuaikan dengan lokasi anatomis pada luka tembak, misalnya luka tembak pada dada dan ekstremitas bisa dilakukan pemeriksaan X-Ray, luka tembak di abdomen bisa dilakukan Ultrasonografi atau Focused Assessment with Sonography for Trauma (FAST), dan jika di kepala bisa dilakukan CT Scan kepala.[20-22]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Munishwar PD, Gupta A, Bajantri N, Nayak A. Ballistic trauma. J Indian Acad Oral Med Radiol. 2016; 28: 184-7
4. Medscape. Forensic Pathology of Firearm Wounds. 2015. https://emedicine.medscape.com/article/1975428-overview#a5
5. Denton JS, Segovia A, Filkins JA. Practical pathology of gunshot wounds. Arch Pathol Lab Med. 2006; 130(9): 1283-1289.
18. Molina DK, DiMaio V, Cave R. Gunshot wounds: a review of firearm type, range, and location as pertaining to manner of death. Am J Forensic Med Pathol. 2013; 34(4): 366-71.
19. Wang JZ. Determining entrance-exit gunshot holes on skulls: a real time and density measurement method. J Foren Path. 2018; 3: 1.
20. Pinto A, Russo A, Reginelli A, et al. Gunshot wounds: ballistics and imaging findings. Semin Ultrasound CT MR. 2019; 40(1): 25-35.
21. Giorgetti A, Giraudo C, Viero A. Radiological investigation of gunshot wounds: a systematic review of published evidence. Int J Legal Med. 2019; 133(4): 1149-1158.
22. Giffen MA Jr, Powell JA, McLemore J. Forensic radiology pitfalls: ct imaging in gunshot wounds of the head. J Forensic Sci. 2018; 63(2): 631-634.

Epidemiologi Luka Tembak
Penatalaksanaan Luka Tembak
Diskusi Terbaru
dr. filologus siwabessy
Hari ini, 07:47
Cara melakukan sirkumsisis
Oleh: dr. filologus siwabessy
1 Balasan
Selamat pagi dok! Saya mau menanyakan tentang cara melakukan sirkumsisi yang baik. Apakah ada yang memiliki materinya? Terima kasih
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Hari ini, 06:15
Final Announcement BEU 2023
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Final Announcement !Taking chance is scary, but there is something that scarier than anything: missing out on something truly wonderfull because you were...
Final Announcement BEU 2023.pdf
Anonymous
Hari ini, 00:09
Jarak pemberian vaksin booster dan vaksin meningitis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,mau bertanya jarak dari pemberian vaksin booster ke pemberian vaksin meningitis untuk pasien yg ingin bepergian umrah,berapa hari ya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.