Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Luka Tembak general_alomedika 2023-01-20T16:11:24+07:00 2023-01-20T16:11:24+07:00
Luka Tembak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Luka Tembak

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi luka tembak meliputi terjadinya tiga fenomena, yaitu nekrosis jaringan terlokalisir sesuai ukuran peluru, peregangan jaringan elastis yang menyebabkan kavitas sementara, serta shock wave yang dapat menyebabkan cedera jaringan.

Luka tembak terjadi saat proyektil atau peluru dari senjata api menghantam jaringan tubuh, pada saat itu terdapat tiga fenomena yang akan terjadi.

Nekrosis Jaringan Terlokalisir

Fenomena pertama adalah nekrosis jaringan yang terlokalisir dengan ukuran sesuai dengan peluru, di mana jalur peluru tersebut akan membentuk suatu kavitas yang disebut dengan kavitas permanen.

Peregangan Jaringan Elastis

Fenomena kedua terjadi saat jaringan elastis meregang, yang menyebabkan terbentuknya kavitas sementara. Peregangan pada kavitas sementara ini disebabkan oleh displacement jaringan-jaringan ke arah lateral.

Pada bagian otot rangka, pembuluh darah, dan saraf, lateral displacement secara makroskopik pada jaringan-jaringan tersebut tampak seperti trauma tumpul, namun pada jaringan yang tidak elastis seperti tulang atau hati, maka bisa terjadi fraktur.

Shock Wave

Fenomena ketiga adalah shock wave, yang merupakan tekanan dalam bentuk gelombang, yang bergerak dengan kecepatan suara yang mendahului peluru di dalam jaringan, berdurasi sangat singkat dan menghasilkan tekanan hingga 100 atm dalam magnitudo, ada beberapa studi yang mengatakan bahwa shock wave bisa menyebabkan cedera jaringan, namun ada juga yang menyatakan bahwa shock wave belum terbukti menyebabkan cedera pada jaringan tubuh.[6]

Patofisiologi Luka Tembak Berdasarkan Lokasi

Luka tembak memberikan efek yang berbeda-beda di setiap lokasi anatomis.

Kulit dan Otot

Di kulit dan otot, karena jaringan cenderung elastis, maka kavitasi dan nekrosis jaringan cukup ringan dan dapat ditoleransi dengan baik. Secara fungsional, biasanya tidak terdapat banyak gangguan pada kedua organ ini.

Struktur Neurovaskular

Struktur neurovaskular biasanya tidak terlalu terganggu akibat kavitasi dari proyektil peluru. Walau demikian,  jika sampai terjadi kerusakan akibat peluru, terutama pada dinding pembuluh darah dan aksonal saraf, maka secara fungsi dapat terganggu.

Tulang

Pada tulang, karena bukan merupakan jaringan elastis, tentu akibat adanya perpindahan energi sehingga tulang dan peluru bisa mengalami fragmentasi.[3]

Hubungan antara Kerusakan Jaringan dan Luka Tembak

Kerusakan jaringan akibat luka tembak paling utama bergantung pada energi kinetik yang dihasilkan oleh peluru pada senjata api. Energi kinetik ada saat peluru masuk ke dalam tubuh dan saat peluru keluar dari tubuh.

Energi kinetik adalah massa dikali dengan kecepatan dalam kuadrat, kemudian dibagi 2. Semakin besar kecepatan peluru, semakin parah atau semakin fatal kerusakan tubuh yang diakibatkan oleh luka tembak.[2,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Alvis-Miranda HR, M Rubiano A, Agrawal A, et al. Craniocerebral gunshot injuries: a review of the current literature. Bull Emerg Trauma. 2016; 4(2): 65–74.
3. Penn-Barwell JG, Brown KV, Fries CA. High velocity gunshot injuries to the extremities: management on and off the battlefield. Curr Rev Musculoskelet Med. 2015; 8(3): 312–317.
6. Dougherty PJ, Najibi S, Silverton C, Vaidya R. Gunshot wounds: epidemiology, wound ballistics, and soft tissue treatment. Instr Course Lect. 2009; 58(13): 131-39.

Pendahuluan Luka Tembak
Etiologi Luka Tembak
Diskusi Terbaru
dr. filologus siwabessy
35 menit yang lalu
Cara melakukan sirkumsisis
Oleh: dr. filologus siwabessy
1 Balasan
Selamat pagi dok! Saya mau menanyakan tentang cara melakukan sirkumsisi yang baik. Apakah ada yang memiliki materinya? Terima kasih
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Hari ini, 06:15
Final Announcement BEU 2023
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Final Announcement !Taking chance is scary, but there is something that scarier than anything: missing out on something truly wonderfull because you were...
Final Announcement BEU 2023.pdf
Anonymous
Hari ini, 00:09
Jarak pemberian vaksin booster dan vaksin meningitis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,mau bertanya jarak dari pemberian vaksin booster ke pemberian vaksin meningitis untuk pasien yg ingin bepergian umrah,berapa hari ya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.