Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Luka Tembak general_alomedika 2023-01-20T16:18:12+07:00 2023-01-20T16:18:12+07:00
Luka Tembak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Luka Tembak

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kasus luka tembak pada dasarnya harus meliputi 3 hal penting, yaitu kontrol perdarahan, pencegahan dan tata laksana infeksi, dan rekonstruksi dari kerusakan jaringan. Ketiga prioritas tersebut ditempatkan pada beberapa fase seperti perawatan segera, damage control dan operasi definitif.[2,3,23-25]

Perawatan Segera dan Damage Control

Perawatan segera dan damage control meliputi tindakan-tindakan seperti kontrol perdarahan, dan pencegahan serta pengendalian infeksi. Selain itu, jika memang kondisi disertai fraktur, perlu dilakukan imobilisasi dan fiksasi pada area fraktur. Terapi suportif berupa pemberian obat pereda nyeri juga bisa diberikan pada fase ini.

Kontrol Perdarahan

Metode kontrol perdarahan bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti direct pressure dressings, turniket, hingga dressings hemostatik. Pada kasus-kasus tertentu bisa juga ditangani dengan melakukan ligasi dari pembuluh darah atau tindakan shunting sementara untuk menjaga perfusi dari jaringan.

Kontrol perdarahan dimulai dengan cara direct pressure dressings terlebih dahulu dan jika tidak berhasil dapat dilakukan tindakan torniket. Perlu diingat bahwa turniket efektif terutama pada kondisi perdarahan di ekstremitas namun risiko iskemik pada ekstremitas tersebut juga cukup tinggi.

Secara simultan, resusitasi berupa pemberian bolus cairan kristaloid seperti cairan salin normal atau ringer laktat untuk kondisi-kondisi pasien dengan hipovolemik akibat perdarahan juga perlu segera dilakukan.

Setelah persiapan transfusi darah dilakukan, pasien bisa diberikan transfusi packed red cells, fresh frozen plasma, dan platelet dengan perbandingan 1:1:1 atau mengikuti protokol transfusi masif yang berlaku di fasilitas kesehatan setempat.

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Pencegahan dan pengendalian infeksi dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik secara sistemik, membersihkan luka dengan irigasi menggunakan beberapa liter cairan salin normal yang diberikan dengan tekanan rendah, dan penutupan luka dengan dressing disertai pemberian obat topikal antiseptik. Luka tembak juga memerlukan profilaksis tetanus berupa pemberian tetanus imunoglobulin.

Pemberian antibiotik spektrum luas berupa sefalosporin generasi kedua seperti cefotetan atau cefuroxime disertai metronidazole direkomendasikan pada kasus-kasus luka tembak disertai fraktur terbuka. Luka harus selalu dievaluasi setiap 48 jam untuk dilakukan debridemen dan lavage. Tidak ada rekomendasi khusus terkait jenis dressing yang digunakan.

Pembedahan

Tindakan pembedahan dilakukan berdasarkan lokasi anatomis dari luka tembak dan jenis kerusakan yang dialami. Tindakan pembedahan yang perlu dilakukan adalah rekonstruksi pada kerusakan jaringan yang ditimbulkan oleh luka tembak. Jenis rekonstruksi disesuaikan dengan derajat keparahan luka tembak dan lokasi anatomis dari luka tembak.

Secara umum, tindakan pembedahan atau operasi yang dilakukan pada kasus luka tembak adalah irigasi, debridemen dari jaringan yang sudah mengalami nekrosis, evakuasi hematoma, perbaikan tulang jika ada keterlibatan kerusakan tulang (fiksasi dari tulang yang mengalami fraktur), dan pengambilan fragmen-fragmen dari peluru yang bisa dievakuasi.

Pada kasus-kasus luka tembak yang disertai dengan sindrom kompartemen, tindakan fasiotomi perlu dilakukan. Tindakan amputasi juga bisa saja dilakukan mengikuti prinsip life before limb, yakni apabila nyawa pasien dipertaruhkan.

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Alvis-Miranda HR, M Rubiano A, Agrawal A, et al. Craniocerebral gunshot injuries: a review of the current literature. Bull Emerg Trauma. 2016; 4(2): 65–74.
3. Penn-Barwell JG, Brown KV, Fries CA. High velocity gunshot injuries to the extremities: management on and off the battlefield. Curr Rev Musculoskelet Med. 2015; 8(3): 312–317.
23. Franke A, Bieler D, Friemert B, Schwab R, Kollig E, Güsgen C. The first aid and hospital treatment of gunshot and blast injuries. Dtsch Arztebl Int. 2017;114(14):237–243.
24. Borgman MA, Spinella PC, Perkins JG,et al. The ratio of blood products transfused affects mortality in patients receiving massive transfusions at a combat support hospital. J Trauma. 2007; 63(4):805-13.
25. Midwinter MJ, Woolley T. Resuscitation and coagulation in the severely injured trauma patient. Philos Trans R Soc Lond B Biol Sci. 2011; 366(1562):192-203.

Diagnosis Luka Tembak
Prognosis Luka Tembak
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
1 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
1 hari yang lalu
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
Anonymous
1 hari yang lalu
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.