Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ruptur Limpa general_alomedika 2023-02-28T13:24:18+07:00 2023-02-28T13:24:18+07:00
Ruptur Limpa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ruptur Limpa

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Ruptur limpa (spleen rupture, ruptur lien) adalah salah satu kondisi kegawatdaruratan pada organ dalam yang paling sering, umumnya disebabkan oleh trauma seperti kecelakaan lalu lintas atau trauma tumpul pada abdomen. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kondisi nontrauma patologis atau idiopatik, meskipun jarang terjadi. Ruptur limpa bisa menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa, sehingga diagnosis dan manajemen adekuat sangatlah esensial. Tata laksana nonoperatif yang mempertahankan fungsi limpa sebaiknya diutamakan. Tetapi bila perdarahan terus berlanjut dan mengancam nyawa, maka splenektomi harus dipertimbangkan.[1]

Diagnosis ruptur limpa dapat ditegakkan dari anamnesis riwayat trauma yang dialami pasien, atau kondisi lain yang dapat menyebabkan ruptur limpa, misalnya riwayat infeksi mononukleosis. Pasien dengan ruptur limpa dapat mengalami syok hipovolemik, nyeri pada abdomen kiri atas, peritonitis, hingga penurunan kesadaran. Pemeriksaan radiologi, seperti USG abdomen atau CT scan abdomen, akan sangat membantu dalam mendeteksi atau mengonfirmasi ruptur limpa.

Ruptured,Spleen

Penatalaksanaan dari ruptur limpa tergantung pada etiologi dan keparahannya. Pada pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil, penatalaksanaan utama yang perlu dilakukan adalah stabilisasi dan resusitasi. Tata laksana nonoperatif umumnya dicoba dilakukan dengan tujuan mempertahankan fungsi limpa. Tetapi, jika kondisi hemodinamik tetap tidak stabil dan perdarahan aktif atau mengancam nyawa, maka tata laksana operatif menjadi pilihan.

Pasien yang menjalani tindakan operatif, baik splenektomi atau spleen repair akan memiliki risiko seumur hidup menderita infeksi berat dan sepsis, misalnya akibat bakteri berkapsul seperti Streptococcus pneumoniae, Haemophilus sp., Neisseria meningitidis (meningococcus), dan parasit bloodborne. Manajemen kunci untuk pencegahan infeksi adalah vaksinasi dan pemberian antibiotik profilaksis.[1,2]

Referensi

1. Akoury T, Whetstone DR. Splenic Rupture. [Updated 2020 Aug 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525951/
2. Bjerke S, Bjerke J. Splenic Rupture. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/432823-overview

Patofisiologi Ruptur Limpa
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 17:27
Penggunaan albothyl untuk sariawan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, apakah Albothyl saat ini masih diijinkan penggunaannya untuk sariawan? Mohon arahan dan penjelasannya. Terima kasih dok
Anonymous
Kemarin, 13:28
Benjolan di lipatan payudara dan lengan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, izin berdiskusi kasus, seorang pasien wanita usia 27 tahun mengeluhkan adanya benjolan di lipatan payudara. Benjolan kecil berukuran seperti...
Anonymous
1 hari yang lalu
Tidak ada tanggal tayang artikel pada sertifikat CME
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok. Sertifikat SKP CME yang di upload ke p2kb IDI harus mencantumkan tanggal tayang artikel, sementara sertifikat yang terbit sekarang tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.