Pendahuluan Tenggelam
Tenggelam adalah sebuah proses gangguan pernapasan akibat submersi atau imersi yang diakibatkan oleh media cairan. Imersi terjadi ketika saluran napas atas berada di atas permukaan air, sedangkan submersi terjadi ketika saluran napas atas berada di bawah permukaan air.
Istilah wet drowning, dry drowning, dan near drowning tidak lagi digunakan dalam sebutan resmi karena patofisiologi dari tenggelam akan menuju hipoksemia dan berakhir pada cardiopulmonary arrest. Tenggelam masih menjadi masalah kesehatan publik dan berkontribusi pada 7% dari kematian terkait cedera di seluruh dunia.[1,2]
Tenggelam bisa disebabkan secara sengaja atau tidak sengaja. Kejadian tenggelam bisa merupakan sekunder terhadap penyakit lain, seperti kejang, cedera kepala (cedera otak traumatik), ingesti alkohol, pingsan, dan gangguan irama jantung. Penyebab tenggelam yang disengaja umumnya karena percobaan bunuh diri (bisa diakibatkan oleh kondisi depresi berat maupun gangguan bipolar).[1,2]
Diagnosis umumnya jelas dari anamnesis. Penyebab dari tenggelam harus digali dari anamnesis, termasuk menentukan apakah tenggelam tersebut disengaja atau tidak. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bertujuan untuk mengetahui dampak tenggelam terhadap tubuh dan mengetahui risiko komplikasi. Pemeriksaan penunjang tidak secara rutin dilakukan dan harus terdapat indikasi yang jelas.[1,2]
Tata laksana dari tenggelam utamanya bertujuan untuk mencegah dan menghilangkan hipoksia serta asidosis. Tata laksana dibagi menjadi tindakan penyelamatan dan resusitasi dalam air, resusitasi jantung paru setelah pasien berada di darat, manajemen prehospital, dan perawatan intensif. Tindakan penyelamatan pasien tenggelam membutuhkan keahlian khusus agar tidak membahayakan nyawa penolong itu sendiri.[1,2]