Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Non Alcoholic Fatty Liver general_alomedika 2023-03-06T10:57:51+07:00 2023-03-06T10:57:51+07:00
Non Alcoholic Fatty Liver
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Non Alcoholic Fatty Liver

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Non-alcoholic fatty liver atau perlemakan hati non-alkohol adalah proses akumulasi lemak dalam sel hepar hepar yang mengakibatkan inflamasi hingga kematian sel hepar, yang tidak disebabkan oleh konsumsi dan intoksikasi alkohol. Kondisi ini bersifat reversibel, namun bila berlangsung kronis dapat berlanjut menuju fibrosis, sirosis, hingga konversi keganasan hepar.

Non-alcoholic fatty liver dapat disebabkan oleh konsumsi lemak berlebih, obesitas, sindrom metabolik, dislipidemia, diabetes melitus, dan penggunaan obat-obatan hepatotoksik. Karena kondisi ini paling banyak berkaitan dengan sindrom metabolik, konsensus internasional terbaru menyarankan penyakit ini dinamai ulang sebagai metabolism-related fatty liver disease (MAFLD).[1-3]

fatty liver

Non-alcoholic fatty liver dapat didiagnosis dengan melakukan skrining pada orang dengan risiko tinggi. Skrining dapat dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografi untuk melihat pengumpulan lemak pada sel hepar, serta sistem skrining NAFLD Fibrosis Score (NFS) yang mampu mendeteksi fibrosis hepar akibat perlemakan dengan 6 variabel, yakni usia, indeks massa tubuh, hiperglikemia, jumlah trombosit, albumin, dan rasio SGOT/SGPT.

Tata laksana non-alcoholic fatty liver disesuaikan dengan etiologi metabolik yang mendasarinya. Ini mencakup membatasi konsumsi lemak, memperbanyak konsumsi serat, mengendalikan kalori konsumsi makanan, dan meningkatkan aktivitas fisik.

Pasien yang kelebihan berat badan perlu menurunkan berat badan. Pasien dengan hiperglikemia perlu mengendalikan gula darah dengan obat-obatan antidiabetik. Pasien dengan dislipidemia atau sindrom metabolik perlu mengendalikan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Apabila memungkinkan, pasien sebaiknya menghentikan penggunaan obat-obatan hepatotoksik dan diberikan medikamentosa suportif untuk hepar.[1,3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Chalasani N, Younossi Z, Lavine JE, Charlton M, Cusi K, Rinella M, et al. The Diagnosis and Management of Nonalcoholic Fatty Liver Disease: Practice Guidance From the American Association for the Study of Liver Diseases 2017. https://doi.org/10.1002/hep.29367/suppinfo.
2. Basu R, Noureddin M, Clark JM. Nonalcoholic Fatty Liver Disease: Review of Management for Primary Care Providers. Mayo Clin Proc 2022;97:1700–16. https://doi.org/10.1016/j.mayocp.2022.04.005.
3. Eslam M, Sarin SK, Wong VWS, Fan JG, Kawaguchi T, Ahn SH, et al. The Asian Pacific Association for the Study of the Liver clinical practice guidelines for the diagnosis and management of metabolic associated fatty liver disease. Hepatol Int 2020;14:889–919. https://doi.org/10.1007/s12072-020-10094-2.

Patofisiologi Non Alcoholic Fatt...

Artikel Terkait

  • Opsi Terapi Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan Non-alcoholic Steatohepatitis (NASH)
    Opsi Terapi Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan Non-alcoholic Steatohepatitis (NASH)
  • Olahraga Bermanfaat dalam Manajemen Fatty Liver
    Olahraga Bermanfaat dalam Manajemen Fatty Liver
  • Peran Curcumin dalam Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
    Peran Curcumin dalam Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
  • Perlemakan Hepar Akut Pada Kehamilan
    Perlemakan Hepar Akut Pada Kehamilan
Diskusi Terkait
dr.Yan Cahyadi anas
13 November 2021
Pasien laki laki usia 42 tahun dengan Fatty liver
Oleh: dr.Yan Cahyadi anas
2 Balasan
Alo dokter saya punya pasien laki laki 42 Tahun dengan Fatty liver datang di rawat jalansudah 4 bulan minum obat urdahex dan vitamin e 800.Keluhan saat ini...
dr. Nurul Falah
14 April 2021
Peranan puasa bagi pasien dengan fatty liver - Gastroenterologi-Hepatologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dr. Muhammad Miftahussurur, Sp.PD-KGEH, M.Kes, Ph.D, FINASIM, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan puasa pada pasien dengan fatty liver? Asupan nutrisi...
Anonymous
08 Januari 2021
Penanganan yang tepat untuk pasien obesitas dengan fatty liver - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Hendra Gunawan, Sp.PDIzin bertanya, Dok, pada pasien obesitas dengan fatty liver non alkoholic dan tanpa diabetes, apakah pilihan terapi farmakologis...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.