Pendahuluan Fatty Liver
Fatty liver atau perlemakan hati merupakan kondisi akumulasi trigliserida dan berbagai jenis lemak lain pada sel hepar. Pada fatty liver, kandungan lemak hepar melebihi 5% dari seluruh berat hepar, atau ditemukan setidaknya 5-10% sel lemak pada biopsi hepar. [1]
Fatty liver dapat terjadi terkait konsumsi alkohol (alcoholic liver disease atau ALD) melebihi 20 g/hari pada wanita dan melebihi 30 g/hari pada pria. Selain itu, fatty liver juga dapat terjadi pada pasien yang tidak mengkonsumsi alkohol (nonalcoholic fatty liver disease atau NAFLD). [2]
Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis riwayat klinik, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan biopsi hepar. [3]
Penatalaksanaan alcoholic liver disease berupa abstinensia, dukungan nutrisi, dan kortikosteroid. Sedangkan, pada nonalcoholic fatty liver disease, modalitas pengobatan diarahkan pada penurunan berat badan dan manajemen komorbiditas. [4]