Pendahuluan Orlistat
Orlistat adalah obat antiobesitas yang digunakan untuk pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/m2 atau pasien dengan IMT lebih dari 27 kg/m2 yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan dislipidemia. Manfaat penuh orlistat dapat diperoleh ketika diikuti diet dan olahraga. Berat badan umumnya mulai menurun dalam 2 minggu pertama penggunaan obat.[1-3]
Orlistat merupakan turunan jenuh dari lipstatin endogen yang diisolasi dari Streptomyces toxytricini. Orlistat bekerja dengan menghambat lipase yang dihasilkan lambung dan pankreas secara reversibel. Inaktivasi lipase mencegah hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, sehingga tidak terjadi penyerapan asam lemak bebas oleh tubuh. Obat ini merupakan terapi lini kedua dari obesitas, yang harus digunakan bersamaan dengan modifikasi gaya hidup.[4,5]
Efek samping orlistat yang paling sering dilaporkan adalah steatorrhea. Efek samping lainnya adalah fecal spotting, diare, nyeri perut, dan fisura ani. Umumnya efek samping gastrointestinal berkurang seiring dengan berjalannya waktu terapi orlistat. Orlistat juga menghambat absorpsi vitamin dan nutrien yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, dan beta karoten.[4,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)