Edukasi Dan Promosi Kesehatan Ketoasidosis Diabetik
Tata laksana diabetes yang dilakukan dengan benar merupakan aspek utama edukasi dan promosi kesehatan ketosidosis diabetik.
Upaya Pencegahan dan Edukasi pra Ketoasidosis Diabetik
Ada baiknya pencegahan dilakukan sebelum komplikasi diabetes ini terjadi. Pengendalian kadar glukosa dalam darah dengan kontrol yang ketat adalah salah satu upaya dalam mencegah terjadinya ketoasidosis diabetik pada pasien diabetes. Selain itu, tata laksana masing-masing tipe diabetes seharusnya diterapkan dengan benar dan teratur.
Diperlukan kepatuhan penderita diabetes dalam menjalankan pengobatannya secara baik dan benar. Memonitor secara teratur dan benar kadar glukosa darah jangka panjang adalah langkah yang bijak dalam upaya penanggulangan dini terhadap tiap kemungkinan penyebab kenaikan gula darah.
Pasien juga perlu diedukasi untuk melakukan pemeriksaan keton urine secara berkala, kontrol HbA1C tiap 3-6 bulan, serta follow-up secara teratur. Edukasi lain mencakup pengenalan akan kondisi yang dapat mengakibatkan ketoasidosis diabetik seperti infeksi, dan gejala yang mengarah pada ketoasidosis diabetik serta penanganan awalnya.
Upaya Pencegahan dan Edukasi pasca Ketoasidosis Diabetik
Berikan edukasi kepada pasien dan keluarganya/pengasuh tanda-tanda mengalami ketoasidosis diabetik di rumah, dan pertolongan pertamanya. Segera bawa ke klinik praktek dokter, atau rumah sakit terdekat. Adalah lebih baik dibawa ke rumah sakit yang memiliki ICU bila itu yang terdekat dari rumah.
Upaya Pencegahan secara Umum
Tujuan program pengendalian diabetes di Indonesia adalah terselenggaranya pengendalian faktor risiko untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian karena diabetes. Pengendalian diabetes lebih diprioritaskan pada pencegahan dini untuk menghindari biaya pengobatan yang sangat mahal, melalui upaya pencegahan faktor risiko yaitu upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Dengan demikian, pengembangan kemitraan dengan berbagai unsur di masyarakat dan lintas sektor yang terkait dengan diabetes di setiap wilayah merupakan kegiatan yang penting dilakukan. Upaya pencegahan ini dilaksanakan secara terintegrasi, dan menyeluruh antara pemerintah, masyarakat dan swasta sebagaimana yang direkomendasikan oleh WHO.
Untuk itu, pemahaman mengenai faktor risiko diabetes dan pengendaliannya sangat penting diketahui oleh para pemegang program, pendidik, edukator maupun kader kesehatan di masyarakat sekitarnya
Promosi Kesehatan
Petugas medis mempromosikan kesehatan kepada pasien, dan/atau keluarganya mengenai hal berikut:
- Gaya hidup sehat: tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol
- Aktifitas fisik yang normal dilakukan
- Olahraga teratur
- Tidur yang cukup dan berkualitas
- Tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau narkoba[23]
Di Indonesia, organisasi Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) merupakan organisasi yang bergerak di bidang promosi kesehatan untuk diabetes, beranggotakan penderita diabetes, tenaga kesehatan, dan simpatisan. Terdapat juga poli khusus diabetes dengan tenaga kesehatan yang terlatih dalam aspek penanganan dan edukasi diabetes. Poli khusus ini tidak hanya terdapat di berbagai RS di kota-kota di Indonesia, tetapi juga terdapat di sebagian Puskesmas.