Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Ketoasidosis Diabetik karyanti 2021-04-19T11:38:12+07:00 2021-04-19T11:38:12+07:00
Ketoasidosis Diabetik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ketoasidosis Diabetik

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Patofisiologi ketoasidosis diabetik berupa pkondisi metabolik asidosis akibat penumpukan badan keton hasil konversi asam lemak bebas yang terjadi karena hiperglikemia berat yang menyebabkan pelepasan asam lemak bebas tersebut.

Diuresis Osmotik

Ketoasidosis diabetik terjadi sebagai konsekuensi defisiensi insulin baik absolut ataupun relatif diiringi dengan kenaikan hormon-hormon antagonis insulin, seperti glukagon, kortisol, growth hormone, epinefrin, dan sitokin. Hal ini menyebabkan terjadinya proses glukoneogenesis yang menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya diuresis osmotik sehingga menyebabkan terjadinya poliuria, dehidrasi, dan polidipsia.

Metabolik Asidosis

Hiperglikemia juga menyebabkan terjadinya pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak adiposa. Asam lemak bebas ini akan mengalami proses beta oksidasi di hepar sehingga terkonversi menjadi badan keton yang memiliki pH rendah. Penumpukan badan keton ini menyebabkan terjadinya metabolik asidosis.

Kompensasi terhadap Kondisi Metabolik Asidosis

Tubuh akan merespon kondisi metabolik asidosis melalui sistem buffer menggunakan bikarbonat. Metabolik asidosis yang tidak terkompensasi dengan sistem buffer kemudian akan menyebabkan terjadinya hiperventilasi untuk menurunkan kadar karbondioksida dalam darah, sehingga pasien mengalami pola respirasi Kussmaul.

Edema Serebral

Ketoasidosis diabetik yang terus berlanjut akan menyebabkan terjadinya edema serebral. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dehidrasi, asidosis, dan rendahnya kadar karbondioksida pada darah (PaCO2). Faktor-faktor tersebut bersama dengan proses inflamasi yang terjadi akibat ketoasidosis diabetik akan menurunkan aliran darah ke otak sehingga terjadi risiko edema serebral saat terapi rehidrasi dilakukan. Edema serebral ini akan meningkatkan tekanan intrakranial sehingga berpotensi menyebabkan kematian.[1,2]

Referensi

1. Wolfsdorf, J., N. Glaser, and M.A. Sperling, Diabetic Ketoacidosis in Infants, Children, and Adolescents. Diabetes Care, 2006. 29(5): p. 1150.


2. Kitabchi, A.E., et al., Hyperglycemic Crises in Adult Patients With Diabetes. Diabetes Care, 2009. 32(7): p. 1335.

Pendahuluan Ketoasidosis Diabetik
Etiologi Ketoasidosis Diabetik

Artikel Terkait

  • Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
    Tips Untuk Menenangkan Pasien Gaduh Gelisah
  • Kajian Bioetik dan Medikolegal dari “Do Not Resuscitate”
    Kajian Bioetik dan Medikolegal dari “Do Not Resuscitate”
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Sistem Skoring vs Penilaian Klinis dalam Penegakan Diagnosis Appendicitis
    Sistem Skoring vs Penilaian Klinis dalam Penegakan Diagnosis Appendicitis
  • Penggunaan Emergency Severity Index untuk Triase di IGD
    Penggunaan Emergency Severity Index untuk Triase di IGD

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
19 April 2022
Puasa bagi Pasien dengan Diabetes Mellitus - Video Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
11 Balasan
ALO Dokter! Berpuasa bagi penderita Diabetes Mellitus dapat mempengaruhi jadwal konsumsi obat rutin yang mana dikhawatirkan berdampak pada pengaturan kadar...
Anonymous
17 Maret 2022
Pasien dengan Hiperglikemia >400 apakah dapat didiagnosis ketoasidosis Diabetikum
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.. Apakah untuk mendiagnosis KAD di Igd cukup dengan hiperglikemia >400 + nafas kussmaul saja ? Apakah harus ada penurunan kesadaran...
dr. Intan Fajriani
04 Maret 2022
Live Webinar Alomedika - Peran Pemantauan Glukosa Mandiri saat COVID-19. Sabtu, 5 Maret 2022 ( 10.00 - 11.00 WIB )
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Peran Pemantauan Glukosa Mandiri saat COVID-19."Narasumber:dr. Johanes Purwoto, Sp.PD, K-EMD,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.